The King Mafia [✓]

37. Kebahagiaan Jungkook

Kini semua anggota keluarga dan para sahabat sudah berada di ruang rawat Jungkook. Mereka menatap wajah pucat Junhkook dengan wajah sedih. Keadaan Jungkook saat ini adalah Jungkook menggunakan selang canula yang menempel di hidung mancungnya dan tangan yang tertancap infus.

Mereka semua menangis melihat kondisi Jungkook. Hee Sun dan Ye Seul secara bersamaan melangkah menuju ranjang Jungkook. Mereka sama-sama menggumam nama Jungkook. Mereka sama-sama menggenggam tangan Jungkook. Dan mereka sama-sama mengelus serta memberikan kecupan sayang di kening Jungkook.

Sementara anggota keluarga yang melihat Hee Sun dan Ye Seul tersenyum. Mereka sangat tahu apa yang dirasakan oleh Hee Sun dan Ye Seul ketika melihat putra kesayangan mereka terbaring lemah di tempat tidur.

"Kookie," ucap Hee Sun dan Ye Seul secara bersamaan.

"Sayang, ini Mama. Buka dong matanya," ucap Hee Sun.

"Kookie, sayang. Ini Mama. Mama rindu Kookie," ucap Ye Seul.

"Kookie.. hiks."

Jimin menghampiri ranjang adiknya. Dirinya benar-benar sedih melihat adiknya saat ini.

"Kookie, ini Hyung. Bangunlah dan lihat Hyung, sayang."

Jimin membelai rambut Jungkook serta memberikan kecupan sayang di kening adiknya.

"EEUUGGHH."

Seketika terdengar lenguhan dari bibir Jungkook. Mereka semua melihat kearah Jungkook. Mereka berharap Jungkook segera membuka kedua matanya.

Beberapa detik kemudian, Jungkook pun membuka kedua matanya secara berlahan. Mereka yang melihat hal itu tersenyum bahagia.

"Kookie/Jungkook," panggil mereka semua secara bersamaan.

Jungkook menatap satu persatu wajah semua orang yang ada di hadapannya. Dapat Jungkook kenal siapa saja yang ada di hadapannya kini.

Lalu detik kemudian, tatapan matanya terhenti pada satu sosok pemuda yang begitu sangat disayanginya. Seketika air matanya mengalir dari sudut matanya.

Sementara yang lainnya tahu dari tatapan matanya Jungkook. Mereka melihat kearah tatapan matanya. Dan mereka semua bisa melihat bahwa Jungkook saat ini sangat membutuhkan kakak laki-lakinya yaitu Kim Jun Ho.

Jun Ho yang melihat tatapan mata adiknya langsung mendekat kearah adiknya. Setelah berada di dekat adiknya, Jun Ho memberikan kecupan sayang di kening adiknya itu.

"Jun Ho Hyung.. hiks." Jungkook terisak.

"Ada apa, hum? Apa Kookie mau cerita?" tanya Jun Ho lembut.

"Pe-perusahaan cabang JK CORP yang ada di kota Daejeon sudah hangus terbakar, Hyung. Semuanya habis tanpa sisa. Dan.. hiks.. dan tiga puluh karyawanku meninggal," adu Jungkook pada Jun Ho.

Jun Ho menghapus air mata adiknya, lalu memberikan kecupan sayang di kedua kelopak matanya.

"Kookie tidak perlu mengkhawatirkan hal itu. Hyung akan membangun kembali perusahaan Kookie yang ada di Daejeon," ucap Jun Ho sembari menghibur adiknya.

"Lalu karyawan-karyawanku yang lainnya, bagaimana?" tanya Jungkook.

Jun Ho tersenyum mendengar ucapan dari Jungkook. Begitu juga dengan yang lainnya. Mereka tersenyum gemas melihat wajah Jungkook ketika sedang mengadu pada Jun Ho. Menurut mereka semua, wajah Jungkook saat ini mirip seperti anak laki-laki yang berusia 5 tahun yang sedang merengek di depan kakak laki-lakinya.

"Kookie perintahkan pada mereka untuk sementara kerja di perusahaan pusat yang ada di kota Seoul sampai perusahaan cabang bangkit kembali. Dan untuk tiga puluh karyawan Kookie yang telah meninggal Kookie bisa datang ke kota Daejeon dan menemui keluarga mereka masing-masing. Kalau Kookie benar-benar ingin kesana, Hyung bersedia menemani Kookie ke Belgia," ucap Jun Ho.