38. Awal Pembalasan

2.5K 302 28
                                    

Jungkook sudah berada di rumah, begitu juga dengan Jun Ho, Jimin dan Taehyung. Ketiga kakak-kakaknya memutuskan untuk menginap selama 1 bulan di keluarga Park. Hal itu sukses membuat Jungkook dan Hee Sun bahagia, terutama Hee Sun. Hee Sun bisa berkumpul dengan semua anak-anaknya.

Kehadiran ketiga anak-anak Hee Sun disambut dengan sangat baik oleh seluruh anggota keluarga Park. Bagaimana pun mereka semua sudah menganggap anak-anaknya Hee Sun adalah anak, adik, kakak, cucu dan keponakan mereka juga. Bahkan mereka semua sudah mempersiapkan kamar untuk ketiga anak-anak Hee Sun. Yang mempersiapkan semua itu adalah Na Ra, Hyo Joo dan In Na.

Saat ini semuanya tengah berkumpul di ruang tengah, kecuali Jungkook. Jungkook berada di kamarnya. Semenjak keluar dari rumah sakit, Jungkook tidak ada keluar dari kamarnya.

"Mama senang kalian mau menginap disini selama satu bulan!" seru Hee Sun menatap wajah Jun Ho, Jimin dan Taehyung.

"Kami juga senang bisa menginap disini, Ma!" Jimin yang berbicara.

"Kakek yang lebih senang lagi kalian menginap disini. Rumah ini akan tambah ramai karena ada kalian. Bahkan Kakek akan lebih senang lagi jika kalian tinggal selamanya disini!" seru Ki Young.

Saat mereka tengah berbincang-bincang, salah satu dari mereka menyadari sesuatu.

"Oh, iya! Ada yang kurang nih. Kookie mana? Dari tadi kita tidak melihat Kookie," ucap Seung Gi, sang Paman.

"Eh, iya! Kookie mana? Apa Kookie masih di kamarnya?" ucap Jong Suk.

"Lebih baik kita ke kamar Kookie. Ingat apa yang dikatakan Hyun Woo saat di rumah sakit tentang kondisi Kookie." Jung Hee berbicara sembari menatap anak, menantu dan cucu-cucunya.

"Hm." mereka semua mengangguk.

Setelah itu, mereka semua pun pergi ke lantai dua untuk menuju kamar Jungkook.

Sementara di kamar Jungkook. Jungkook yang semula sedang fokus dengan laptopnya, tiba-tiba mendengar suara bunyi ponselnya. Jungkook mengambil ponselnya lalu melihat dilayar ponselnya 'nomor yang tidak dikenal'.

Awalnya Jungkook tidak ingin menjawabnya, namun nomor tersebut berulang kali menghubunginya. Mau tidak mau, akhirnya Jungkook pun menjawab panggilan tersebut.

"Hallo." Jungkook menjawab dengan nada ketus.

"Hallo, Jungkook. Akhirnya kau mengangkat panggilan dariku juga."

"Mau apa kau, sialan."

"Hei, tenanglah. Jangan marah-marah. Aku hanya ingin menawarkan kerja sama padamu. Dan aku yakin kau pasti akan senang nantinya."

"Kau terlalu percaya diri."

"Tidak ada salahnya jika kita harus percaya diri. Setidaknya kita bisa selangkah lebih maju dari musuh-musuh kita. Benar bukan?"

"Sekarang katakan. Apa maumu, hah?!"

"Aku tahu kau saat ini tengah mempersiapkan balas dendammu pada keluargamu.. ach.. maaf. Maksudku mantan keluargamu. Dan aku juga tahu bahwa kau juga sedang mencari identitas aslimu di keluarga Kim. Aku bisa membantu untuk memenuhi semua keinginanmu itu. Tapi dengan satu syarat. Kau harus memberikan 50 persen sahammu yang di perusahaan JK CORP. Dan juga 50 persen saham di perusahaan keluarga Jeon, keluarga Park dan keluarga Jo. Keempat perusahaan itu adalah perusahaan yang terkuat dan terkaya di Korea, termasuk perusahaan keluarga Kim. Bagaimana?"

"Hahahahaha. Aku sudah tahu tujuanmu menelponku. Tapi sayangnya, aku tidak berminat untuk menjalin kerja sama dengan perempuan ular sepertimu."

Mendengar ucapan dari Jungkook membuat wanita tersebut marah. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika Jungkook akan langsung menolak ajakannya. Wanita itu tahu jika Jungkook sedang mencari tentang identitasnya di dalam keluarga Kim dan juga niat Jungkook yang ingin membalas dendam terhadap keluarga tersebut.

The King Mafia [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang