Bersamanya bisa membuat rasa sedih dan kecewa ini perlahan terobati. ---- Mileata Pradipta.
****
"Kenapa enggak dimakan? Ayo makan dulu!"Tata terkesiap dan kembali sadar dari lamunan. Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal akibat merasa malu karena baru saja tertangkap basah melamun sembari memperhatikan lelaki di hadapannya ini.
Setelah menyuruh Tata makan, lelaki itu kembali melanjutkan makannya dengan tenang dan santai. Menopang dagu, Tata kembali larut memperhatikan lelaki tersebut. Gerakan mulut lelaki itu saat mengunyah serta jakun yang terlihat naik turun, tampak sexy di mata Tata. Hanya dengan melihat lelaki itu makan, rasa lapar Tata menguap begitu saja.
"Kok jadi liatin saya? Kamu enggak lapar memangnya?"
Tanpa sadar Tata menggelengkan kepala, menjawab pertanyaan lelaki tersebut. Mie kuah yang sudah tidak mengepul karena sudah terlalu lama didiamkan, diambil alih oleh lelaki di hadapan Tata.
Mengerutkan kening, Tata menatap lelaki itu mengangkat tangan untuk memanggil pelayan resto kecil yang ada di atas gedung apartemen ini.
"Makanannya mau diapain?" tanya Tata penasaran.
Lelaki itu menoleh ke arah Tata. "Loh, kamu kan enggak mau makan, yasudah saya bungkus saja, saya mau kasih ke orang yang lebih membutuhkan."
"Ish jangan! Iya ini dimakan deh," rengut Tata mengambil alih lagi mangkuk mie kuah tersebut lalu memakannya dengan suapan besar.
Tata sebenarnya lapar, bahkan sangat lapar karena seingatnya hari ini dia belum makan sama sekali karena larut dalam kesedihan. Namun karena melihat lelaki itu makan dengan lahap dan santai membuat Tata menjadi merasa kenyang, tapi saat ini perut Tata kembali keroncongan.
Mata Tata membola saat merasakan elusan lembut pada puncak kepalanya. Kunyahannya terhenti begitu saja dan kini mulutnya mengembung lucu.
"Makan ya banyak," tutur lembut lelaki yang baru saja membuat Tata terkesiap.
Sial! Hanya dengan elusan lembut tangan lelaki itu saja, jantung Tata dapat berdetak kencang. Kurang ajar memang! Tata merutuki dirinya di dalam hati.
Melihat Tata sudah hampir menghabiskan makanannya, lelaki itu mengambil air minum dan diberikan kepada Tata. Lagi-lagi diperlakukan manis seperti ini, membuat degup jantung Tata kembali menggila. Sejujurnya Tata belum pernah menerima perlakuan manis dari seorang lelaki, selain Abang-abangnya.
"Jadi, kenapa kamu tadi melakukan percobaan bunuh diri?"
Dengan cepat Tata menggeleng. "Bukan bunuh diri ya," sanggahnya cepat.
Alis lelaki itu terangkat sebelah. "Terus apa? Main tak umpet?"
Tata menyeruput kuah mie hingga tandas lalu membersihkan mulutnya dengan tissue. Setelahnya Tata kembali menatap lelaki di hadapannya yang menatapnya penuh dengan tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus, nih???
General Fiction"Tata mau putus!" "Nggak! Aku nggak mau putus dari kamu!" "Pokoknya pu...tus, tus, tus, tus!" "Nggak ada kata putus!" "Yaudah! Kalo gitu Kak Rey pacaran sama tembok aja!" Setiap hubungan asmara, pasti akan berujung dengan kata 'PUTUS'. Entah itu put...