Dengannya aku menjadi tahu jika bahagia itu sederhana. --- Reynald Kanava.
***
"Selamat paa...woah debaaaak!"
Tata menganga lebar dengan apa yang terpampang di hadapannya. Rey yang berdiri dengan wajah kantuk, rambut yang terlihat berantakan dan ingat lelaki itu telanjang dada menampilkan otot-otot perutnya yang tercetak jelas. Sungguh sebuah pemandangan yang menyegarkan di pagi hari bagi Tata.
Seakan tersadar, Rey langsung membanting pintu apartemen dengan kencang yang menyisakan Tata di luar dengan tampang melongo.
"Tadi Tata lihat apa ya? Apa itu yang disebut roti sobek?" Tata mengernyitkan kening dan mengigit bibir bawahnya, tampak bingung.
Tidak lama dari itu, pintu apartemen Rey kembali terbuka dengan menampilkan Rey yang sudah mengenakan kaos hitam dan rambut lelaki itu sudah tertata rapih, tidak seperti sebelumnya yang terlihat berantakan khas orang baru bangun tidur.
"Selamat pagi, Kak Rey." Tata kembali menyapa Rey dengan melambaikan tangannya.
Rey berdehem sebentar demi menghilangkan rasa canggung akibat tadi yang ceroboh tidak menggunakan baju saat membukakan pintu untuk Tata.
"Pagi juga, Ta." Rey menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia benar-benar merasa canggung sekali saat ini. "Ada perlu apa, Ta?"
Tata terkekeh pelan saat merasakan kecanggungan Rey padanya. "Tata ke sini mau ketemu aja sama Kakak," jawab Tata santai.
Kening Rey mengernyit lalu manik matanya bergulir menatap jam tangan yang melingkar manis pada salah satu pergelangan tangannya. Waktu masih menunjukkan pukul sembilan pagi. Bola mata Rey kembali menatap Tata yang ada di hadapannya, masih menggunakan seragam sekolah. Mengapa gadis itu ada di apartemen jam segini?
"Kamu enggak sekolah?"
Tata menggeleng sambil tersenyum manis.
"Kenapa? Bukannya ini masih jam sekolah ya? Apa kamu bolos?"
Tata menghela napas sejenak lalu kembali menggeleng. "Tata enggak bolos kok, Kak."
Rey menyipitkan matanya, mencoba melihat apakah Tata berbohong atau tidak. Melihat Rey yang menaruh curiga padanya, Tata buru-buru membuka tas ransel yang disandangnya lalu mengeluarkan selembar kertas yang berisikan surat pengumuman.
"Kalau Kakak enggak percaya, Kakak bisa baca surat ini." Tata menyodorkan kertas tersebut ke hadapan Rey.
Rey menerima kertas tersebut dan membaca isinya. Surat pengumuman tersebut berisi memberi tahu pada seluruh siswa dan siswi jika proses belajar mengajar hari ini hanya sampai jam setengah sembilan saja karena pada guru serta staf sekolah akan mengadakan rapat tahunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putus, nih???
Ficção Geral"Tata mau putus!" "Nggak! Aku nggak mau putus dari kamu!" "Pokoknya pu...tus, tus, tus, tus!" "Nggak ada kata putus!" "Yaudah! Kalo gitu Kak Rey pacaran sama tembok aja!" Setiap hubungan asmara, pasti akan berujung dengan kata 'PUTUS'. Entah itu put...