Bab 11. Rencana besar

109 71 33
                                    


Belajarlah untuk menghargai perasaan orang lain, sekalipun kamu tidak mencintainya.
-Bunda Ken

🌻🌻🌻

"apa yang Ken lakukan pada Ayumi?"

"Ken ga pukul Ayumi kok Bun.."

Ken saat ini sedang diintrogasi oleh Bundanya, pasalnya cewek bernama Ayumi itu mengadu dibentak-bentak oleh Ken. Bukan Ayumi kalau tidak pintar cari sensasi dan pintar cari perhatian.

"Ayumi ngadu loh ke Bunda. Katanya kamu bentak-bentak dia, Bunda gasuka ya Ken begitu." Kata Bunda sedikit marah

"Bunda gatau kan ceritanya gimana? Bunda cuma tau Ken bentak-bentak Ayumi aja kan"

"Bunda mau denger cerita dari kamu"

"Ayumi dorong temen Ken sampai luka, cuma karena Ken deket sama dia. Emangnya Ayumi siapa ngatur-ngatur hidup Ken?"

"Temen kamu yang mana?"

"Namanya Micell, Ken suka sama dia" aku' Ken

"Ken suka sama dia?" Ulang Bunda memperjelas

"Iya Bun, Ken suka sama Micell. Ayumi ga terima terus marah-marah dan dorong Micell sampai luka, Ken ga terima sama cara Ayumi yang begitu"

"Ayumi memang keterlaluan"

"Dia emang begitu Bun, ga jelas"

"Tapi Ken gaboleh ngebentak-bentak Ayumi, mau gimana pun juga Ayumi itu sayang sama Ken."

"Tapi Ken engga Bun"

"Belajar menghargai perasaan orang lain Ken, sekalipun kamu tidak mencintainya."

"Kenapa sih Bunda selalu ada dipihak Ayumi, apasih bagusnya dia" kata Ken kesal

"Cukup, Ken! Jangan jadi manusia yang tidak berperasaan, Bunda dekati kamu sama Ayumi karena yang Bunda liat Ayumi memang sayang sama kamu"

"Tapi Ken engga Bunda.. Ken bahkan ga punya perasaan apapun dengan cewek itu"

"Ayumi itu anak yang baik, karena kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap kamu yang membuat kamu menjauhinya dan dia semakin menjadi-jadi"

"Bunda, dia jadi pacar Ken tapi jalan sama cowok lain yang jadi lawan tanding Ken? Begitu hanya kesalahan kecil kah?" Kata Ken tak habis pikir dengan Bundanya itu.

"Ayahmu berkali-kali bermain gila dibelakang Bunda tetap Bunda maafkan"

"Itu Ayah, bukan aku. Aku memang anaknya, tapi darah tukang selingkuh tidak mengalir dalam diriku, tidak ada dalam catatan prinsip hidupku Bun"

"Sudah, Bunda percaya dengan Ken, tapi Bunda minta satu hal saja. Tolong hargai perasaan Ayumi."

"Terserah lah Bunda, Ken ga bakal ada perasaan sama cewek centil itu. Bunda lupakan saja pertemanan dengan Mamahnya" kesal Ken meninggalkan Bunda.

Ken mengambil Hoodie hitamnya juga helm dan kunci motor lalu bergegas pergi

"Kamu mau kemana itu"

"Aku mau cari ketenangan" kata Ken menghidupkan motornya.

"Jam sebelas harus sudah dirumah" kata Bunda mengingati

"Kunci saja, aku tidur di luar. Bunda jangan tunggu aku pulang" kata Ken lalu melesatkan motornya.

'Anak itu memang keras kepala' gumam Bunda.

Ken merasa kesal dengan Bundanya, tidak ada pembelaan malah tetap Ayumi yang selalu benar. Mantra apa yang Ayumi beri pada Bundanya itu.

Hi! Micella.. [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang