I'll be back!!
Tidak ada rasa yang lebih melelahkan dari merindukan seseorang yang tidak bisa kau temui. Sayangi orang-orang yang kamu sayang,sebelum Tuhan lebih dulu merebutnya:)
🌻🌻🌻
"Bagaimana sekolah baru Danicha?" Tanya Papi
"Bagus" cuek Micell.
"Kalau kamu kurang nyaman dengan fasilitasnya. Papi bisa carikan sekolah yang lebih bagus"
"Ga perlu"
"Yasudah." Lalu Papi bangkit dari duduknya.
"Saya sudah hampir tiga bulan di sekolah itu. Kepsek minta orangtua saya hadir dalam rapat. Itu pun jika saya masih ada orangtua"
"Minta bibik temani"
"Well. Benar, bibik adalah orang tua saya yang sesungguhnya." Kata Micell sambil bertepuk tangan lalu meninggalkan tempat itu.
'bagaimana bisa aku terlahir menjadi putri dari seorang lelaki biadab seperti dia' gumamnya.
Micell mendatangi ruang kosong di rumahnya. Tergambar jelas diingatannya tentang sosok seorang ibu yang sangat ia cintai.
Mengalir airmata membasahi pipinya.
"Kalau aku punya pilihan. Aku ingin ikut Mami. Kemanapun" katanya sambil mengusap kedua pipinya yang basah.
"Maaf. Micell gagal jadi anak yang baik. Micell gagal jadi diri sendiri. Kenapa dunia terlalu kejam untuk Micell Mam"
Hiks.
"Maaf mam. Micell harus nangis lagi."
"Micell sayang Mami. Baik-baik di surga Mam"
Micell memeluk erat foto Maminya.
"Micell"
"Micell"
"Bangun. Micell bangun." Seorang wanita menggerak-gerakkan tubuh Micell yang tersungkur di lantai
"Kamu sudah besar Micell. Bibik ngga kuat kalau harus bopong kamu" katanya lagi sambil terkekeh.
"Ehh. Bibik. Kok ada disini?" Tanya Micell mengucek matanya
"Kamu tidur di lantai. Ini sudah malam. Bibik cariin ternyata ada disini. Makan yuk."
"Oh. Tadi Micell kangen Mami. Makanya kesini hehe"
Micell dan Bibik keluar dari ruangan itu dan makan bersama.
Bagi Micell, Bibik adalah orangtua setelah Mami. Sejak kecil Micell diasuh oleh Bibik jadi wajar saja mereka seakrab itu.
*****
Hari ini Micell kembali menjalani aktivitas seperti biasa. Bertemu dengan orang-orang aneh di sekolah.'kayaknya gue kepagian deh' gumamnya menelusuri koridor yang sangat sepi.
Bugg
Bola basket menghantam kepala Micell. Namun ia acuhkan
"Heh? Tumben ngga ngamuk? ngga mempan apa ya timpukan gua" Bingung si penimpuk a.k.a Ken
Semenjak kejadian semalam, Micell kembali menjadi cewek yang dingin dan tidak perduli dengan apapun. Micell ingin mempercepat hari ini agar ia bisa berkunjung ke makam Maminya.
Mendudukkan bokongnya di kursi lalu menjatuhkan kepalanya diatas meja. Tertidur.
"Micell. Lo sakit?" Tanya Janne yang baru datang
Micell menggeleng.
"Gua ke UKS ya. Lo mau dibawain apa?" Khawatir Janne
"Jus jeruk" singkat Micell
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Micella.. [On Going]
Ficção AdolescenteGenre : Teenfiction. 🌻🌻 Hallo! Readers.. Ini cerita pertamaku, maaf ya kalo banyak salahnya.. Hi! Micella.. Bagaimana dirimu? senangkah kamu saat ini? Bahagiakah? Kamu tau. Ada jutaan manusia di Bumi. Tapi yang dihatiku adanya kamu. "Ah, Ken modus...