Ada yang lebih manis dari sebungkus gulali, yaitu melihat senyum tulusmu. Kupu-kupu yang paling indah sepertinya cemburu dengan kecantikanmu.
-Kenzonicho Reonald (untuk Micella..)Nb: hati-hati typo berkeliaran..
🌻🌻🌻
"PAGIKU CERAH!! MATAHARI BERSINAR! KUGENDONG TAS BERATKU, DI PUNDAK!" Renza bernyanyi dengan lirik yang dibuat-buat.
"Heh! Cepat! Upacara sudah mau dimulai ini, ayok! Cepat! Cepat!" Kata Wakepsek.
"Dasi dipakai!" Tegur Wakepsek pada Ken.
"Lipstik jangan menor-menor dongg, mau sekolah atau manggung." sindir Guru BK pada seorang siswi yang baru memasuki gerbang.
"Ken lagi, Ken lagi. " Kata Bu Lika selaku Guru BK menggeleng tak habis pikir.
Ken hanya berdecak sebal saat diberhentikan Wakepsek dan tidak boleh masuk jika tidak pakai dasi.
Renza dan Danu sampai berjongkok menunggu Ken memasang dasi sampai benar selesai.
"Ken, lu bisa ga sih pake dasi!?" Kesal Danu yang sejak tadi memperhatikan Ken hanya memutar-mutar dasinya.
Ken nyengir tak berdosa "lupa, nu, hehe."
"KALIAN NUNGGU APA!? MAU MASUK ATAU SAYA USIR PULANG." Tegur Wakepsek melihat Renza dan Danu berjongkok di dekat gerbang, menunggu Ken.
"Pulang pak." kata Renza keceplosan.
"Eh, masuk pak, iya masuk." ralatnya.
"Sana masuk!" Kali ini Wakepsek menodongkan penggaris kayu.
Renza dan Danu buru-buru masuk dan meninggalkan temannya yang masih kesusahan membentuk dasi.
"Kamu ini udah kelas dua belas Kenzo, membentuk dasi yang sempurna saja kamu ga mampu, apalagi membentuk rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah." kata Wakepsek nyerocos kemana-mana.
Ken hanya nyengir-nyengir.
"Mau ibu pasangin ngga?" Tawar Bu Lika.
"Jangan Bu, saya masih suka yang muda." tolak Ken.
Bu Lika hanya menatap sinis 'siapa juga yang suka sama anak tengil macam kamu' batin Bu Lika.
Ken memperhatikan seorang siswi yang berlari sampai ngos-ngosan ke arah gerbang.
"Pak, pak, saya belum telat kan pak." tanya nya pada Wakepsek.
"Masih lima menit lagi." kata Wakepsek melirik jam tangan dipergelangannya.
Cewek itu menatap sinis pada Ken yang memperhatikannya.
"Cih, lebay, belum juga telat" kata Ken meledek.
Micell hanya menatap sinis lalu melanjutkan langkahnya.
"Heh! Siapa nama kamu." tanya Wakepsek pada siswi tersebut.
"Micella pak." kata Micell.
"Sini, bantu saya." kata Wakepsek
Micell balik arah dan mendekati Wakepsek.
"Apa pak?" Bingungnya.
"Bantu saya, pakaikan dasi kakak kelas kamu yang bodoh ini." kesal Wakepsek menunjuk Ken.
"Kok saya?" Kata Micell menunjuk dirinya sendiri.
"Terus siapa? Saya? Ngga enak dilihat nanti dikira homo dongg." kata Wakepsek tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Micella.. [On Going]
Fiksi RemajaGenre : Teenfiction. 🌻🌻 Hallo! Readers.. Ini cerita pertamaku, maaf ya kalo banyak salahnya.. Hi! Micella.. Bagaimana dirimu? senangkah kamu saat ini? Bahagiakah? Kamu tau. Ada jutaan manusia di Bumi. Tapi yang dihatiku adanya kamu. "Ah, Ken modus...