Kalau bisa berantem, kenapa harus dibicarakan baik-baik.
-Kenzonicho Reonald......
Huft, lama banget bersemedi :)
Nb: mohon maaf bila banyak typo meresahkan..
🌻🌻🌻
"Lo kok pucet banget gitu?"
"Gue cuma agak lemes aja kok."
"Serius?"
"Yuk berangkat, ntar telat."
"T-tapi itu lo puc-"
"Yuk! Gue mo sekolah nih." Micell bersikeras untuk berangkat sekolah.
Ken melajukan motornya, sepanjang perjalanan ia memperhatikan wajah pucat Micell lewat spionnya. Sesekali Micell memejamkan mata dan tangannya yang memeluk erat tas Ken.
"Cell, anemia lo kambuh?"
"Kayaknya sih gitu." Ucap Micell ketika baru turun dari motor.
"Lo mau apa? Mau sesuatu?"
"Engga."
"Serius?"
"Lo kenapa sih Ken? Jangan sok peduli gitu deh." Entah kenapa Micell malah risih.
Ken diam merasa ada yang bermasalah pada dirinya.
Cukup lama mereka saling diam sibuk dengan isi kepala masing-masing."Yodah, gue ke kelas duluan." Micell meninggalkan Ken.
Ken membuntuti Micell sampai tubuh itu hilang dibalik pintu kelas. Aneh, kenapa Ken jadi over seperti ini?
'emangnya gua berlebihan?' gumam Ken menyusuri koridor yang mulai ramai. Ia melihat beberapa sepasang kekasih yang sedang bergurau. Dalam hatinya, ia ingin merasakan seperti orang-orang normal lainnya. Mencintai dan dicintai, sial. Sulit sekali rasanya.
"Ken! Danu neraktir nih, yuk kantin!" Girang Renza.
"Kalian aja, gua udah kenyang." Tolak Ken.
"Lah? Ngapa tu orang." Heran Danu.
"Biasalah, ngenes!" Ledek Renza.
Mereka berdua pergi ke kantin, merayakan teraktiran dari Danu.
*****
"Cell? Lo sakit ya?" Kata Janne khawatir.
Micell hanya menggeleng.
Pelajaran sebentar lagi mulai, dan Micell masih menenggelamkan wajahnya dengan alas tas. Seketika ruangan itu terasa pengap dan dada Micell sedikit sesak. Kepalanya berat seperti ada pukulan yang menghantamnya.
"Micella!? Kalau sakit pulang saja, atau ke UKS minta obat." Suara berat itu membuat Micell kaget.
"Eng-engga, Pak." Tolak Micell.
"Wajah kamu pucat sekali, Janne kamu antar Micell pulang."
"Engga, Pak. Saya ga mau pulang." Kekeh Micell.
"Yasudah, ke UKS saja."
Janne mengantar Micell ke UKS.
Ruangan itu nampak rapih dan sepi, sepertinya tidak ada yang sakit selain Micell. Mereka menulis di buku daftar nama dan Micell langsung menaiki ranjang bersih nan rapih itu, menenggelamkan tubuhnya disana.Setetes air mata mengalir di pipi Micell, mengingat kejadian semalam. Dimana ia harus berpura-pura tegar dan kuat dengan apapun yang akan ia hadapi, keras sekali dunia baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi! Micella.. [On Going]
TeenfikceGenre : Teenfiction. 🌻🌻 Hallo! Readers.. Ini cerita pertamaku, maaf ya kalo banyak salahnya.. Hi! Micella.. Bagaimana dirimu? senangkah kamu saat ini? Bahagiakah? Kamu tau. Ada jutaan manusia di Bumi. Tapi yang dihatiku adanya kamu. "Ah, Ken modus...