05. Ava Sakit

256 36 18
                                    

Masih di malam yang sama. Papa membawa Glacier pergi ke klinik karena tubuh Glacier memiliki suhu yang tinggi.

Frostfire benar-benar bingung. Padahal dari kemarin Glacier terlihat biasa saja, tetapi kenapa tiba-tiba ambruk malam ini?

Pagar cokelat itu terbuka menampilkan wanita sedikit lebih tua berkacamata dengan raut wajah yang khawatir.

"Kenapa sama Gavier?" tanya wanita itu pada Papa.

Seingat Frostfire itu adalah bidan biasa yang merawat dirinya ataupun Glacier semasa sakit. Namanya Mandhari.

"Tubuhnya panas, Mandhari," kata Papa.

"Ya ampun, Pak Raj, langsung dibawa masuk ayo."

Frostfire yang menggendong tubuh Glacier tentu langsung masuk ke rumah yang merangkap klinik juga.

Frostfire merebahkan tubuh Glacier di ranjang klinik dan bergeser ketika Mandhari ingin memeriksa.

"Gavier, ada pusing, muntah, pilek, batuk gak?" tanya Mandhari.

"Batuk, pusing, diare juga seminggu yang lalu," lirih Gavier.

Mandhari mengangguk paham. Tangannya terulur untuk menepuk-nepuk sedikit perut Glacier, ternyata menimbulkan bunyi seperti suara kendang dan sedikit keras perut Glacier.

"Terakhir kali makan waktu kapan?" tanya Mandhari.

Glacier mengerutkan keningnya berusaha untuk mengingat. "Gak tau, gak inget, dua hari lalu kali ya?"

Frostfire mengangkat satu alisnya. Perasaan Glacier selalu makan kok, hanya saja memang lebih lambat dan tidak bareng bersama Frostfire maupun Papa, sebab katanya ada kerjaan.

Waktu ditanya katanya juga sudah makan. Aneh, Frostfire merasa Glacier sengaja.

"Ada pusing?" Glacier mengangguk pelan.

Mandhari mengangguk-angguk mengerti. Beliau mengajak bicara Papa sebentar di luar meninggalkan Frostfire dan Glacier berdua di dalam.

"Kenapa gak makan?" tanya Frostfire.

"Aku pusing, Sky, gak mau ribut," kata Glacier memegang keningnya yang terasa nyut-nyutan.

"Aneh, aku kira kamu makan sehabis aku tanya."

Glacier hanya bisa terdiam sekarang. Ketika Frostfire menatapnya sembari melipat kedua tangannya.

"Aku lupa-"

"Manfaatin kecerobohan kamu lagi. Bosen aku dengernya," sela Frostfire.

Glacier menghela napas panjang, dia berusaha untuk duduk tentu dibantu oleh Frostfire.

"Aku lagi banyak kerjaan, Sky, lupa."

"Gak dengar, aku dengarnya cuma alasan alasan alasan." Frostfire menutup kedua telinganya.

"Sky, awas, Mandhari mau infus Hava."

Frostfire melihat Papa dan Mandhari sudah kembali masuk. Frostfire sedikit bergeser mendekati kursi.

"Sampai diinfus segala, Pa? Parah banget?" tanya Frostfire.

Papa menghela napas lebih dulu. "Adikmu itu kekurangan cairan, makanya diinfus. Dirawat buat malam ini."

Frostfire berkacak pinggang dan membuang napas kasar. "Damn it!"

Frostfire jadi ikutan pusing mendengar bahwa Glacier harus dirawat hingga infusan habis.

ASMARALOKA [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang