17. Sebuah Perjanjian

246 36 30
                                    

Typo
Kata kasar
OOC

"Lo lagi ngapain sih, Den?"

Rimba menatap bingung pada laki-laki yang lebih muda 4 bulan darinya. Laki-laki berkacamata bulat itu sangat fokus menempeli stiker cinnamoroll di motor milik Voltra.

Sebelum motor Voltra ada korban lainnya. Motor Beliung, Blizzard, Nova, bahkan Kristal pun kena.

Kecuali Rimba. Rimba sendiri diajak untuk membantu Gamma menempeli stiker-stiker lucu itu.

"Gue lagi balas dendam. Eya, dari pada lo diem mending bantu gue, an—"

"Mau ngomong apa?" potong Rimba.

"Gak! Gak ngomong apa-apa!" seru Gamma mendengus.

Kalau bukan karena Ayahnya, Gamma bisa dengan bebas berkata kasar dimanapun. Tapi ia tidak direstui.

Nasib darah bangsawan.

"Tapi serius, lo ngapain nempelin begituan? Kak Reent bisa marah loh motornya ditempeli gitu," ucap Rimba.

Gamma cemberut. "Suruh siapa dia gak ngajak gue, kalian keliling-keliling malam kemarin. Sedangkan gue harus les."

Rimba tertawa kecil. Ternyata Gamma kesal karena tidak diajak jalan-jalan kemarin malam.

"Terus juga mereka lama banget, udah sore ini. Mau tidur," ucap Gamma.

"Gue lebih ke laper sih dibanding ngantuk," kata Rimba.

"Lo 'kan emang perut karet, Ya. Makan tiga piring juga gak akan cukup," ujar Gamma selesai menempelkan stiker terakhir.

Bibir Rimba melengkung ke bawah. "Jangan ungkit napsu makan gue!" rengek Rimba.

Gamma mendapati kakak kelasnya sedang berjalan kemari. Ia dibuat bingung, mengapa wajah mereka masam semua. Kecuali dengan Nova dan Blizzard.

Nova sedang merecoki Blizzard yang lagi makan jajan. Bocah itu berakhir di pukul kepala belakangnya.

"Res, lo gak bakal paham!"

"Gak paham gimana, aku kenal kamu. Kalau aku gak tahan, bisa-bisa kamu bikin anak orang babak belur!"

"Gue di sana mau nolongin Hava, orang gila itu aja yang keliru!" seru Beliung menatap kesal Kristal.

"Bisa selesaikan tanpa adu tangan 'kan?" Kristal menatap kesal balik.

"Gue sama dia agak akan bisa bicara baik-baik."

"Dan lo berdua, berantem di depan orang-orang. Udah, gak sopan." Voltra langsung melerai Beliung dengan Kristal.

Voltra menarik Kristal agar menjauh dari Beliung. Mereka jika adu mulut tak akan pernah selesai.

"Kenapa tuh?" tanya Rimba pada Nova.

Nova mengangkat bahunya. Bodo amat ia dengan masalah dua orang itu. Ia ingin pulang dan beristirahat.

Ketika Nove ingin memasuki kunci motor pada lubang. Ia dikejutkan dengan motornya di tempeli banyak stiker.

"OMAYGAT! SIAPA WOI YANG NEMPELIN INI!" seru Nova.

Nova tak suka ada yang mengusik motornya. Sebagai pecinta motor bagus, image Nova bisa ambruk kalau motornya ditempeli stiker imut.

Nova menatap sinis Blizzard. Blizzard dengan mulut penuh berkata, "Bukan gue, kurang kerjaan amat gue lakuin itu."

"Sapa tau lo dendam gara-gara jajan lo gue abisin, Bul."

"Ya makanya, gantiin!" Blizzard menendang kaki Nova. Si empu kesakitan.

Gamma terkejut ketika kerah bajunya ditarik oleh Beliung. Sama halnya dengan Rimba.

ASMARALOKA [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang