Suara alarm mulai terdengar di ruangan yang gelap itu. Masih banyak siswa yang tidur dengan nyenyak sehabis kegiatan semalam yang melelahkan.
Supra terbangun karena alarm miliknya. Ia buru-buru mematikan ponselnya dan mengubah posisinya menjadi duduk.
Supra melihat bahwa ruangan ini hanya tersisa dirinya, Gentar dan Sopan. Supra menghela napas, kenapa dirinya tak dibangunkan.
Supra bergegas keluar untuk cuci muka di wastafel. Ia tak menyalakan senter, katanya panitia dilarang menggunakan senter, takutnya peserta tersorot dan terbangun. Karena jadwal bangun peserta itu sekitar pukul 2 pagi.
"Sandhava udah bangun?"
Supra melihat ada seorang gadis dengan tinggi 158 cm. Rambutnya dipakai jedai.
"Hm, pada ke mana yang lain?" tanya Supra.
"Gue udah suruh mereka buat ke pos masing-masing. Oh iya, bangunin yang lain buat ke pos masing-masing dan bawa senter, sama panitia yang nemenin peserta, bangunin pesertanya gitu."
Supra mengerti dengan perintah ketua pelaksananya. Setelah mencuci muka ia kembali masuk dan mengambil sebuah senter yang dipakai di kepala dan senter cadangan.
"Dra," panggil Supra dengan sedikit menggoyang-goyangkan tubuh Sopan.
"Dra, bangun."
Mulai ada pergerakan dari Sopan. Dua mata itu perlahan terbuka dan menatap setengah sadar pada Supra.
"Bangun."
Sopan langsung duduk dan mengusap-usap kedua matanya.
"Gue ada urusan, lo sama Ages cuci muka terus bangunin peserta."
Supra berpesan seperti itu dan pergi keluar lebih dulu. Meninggalkan Sopan yang masih setengah sadar.
Sopan tanpa melepaskan selimutnya langsung mencoba membangunkan Gentar.
"Gesa ... bangun, kata Ndhav harus kerja," ucap Sopan kemudian menguap.
Rasa kantuk masih terdapat di Sopan. Tangannya terus mengguncangkan tubuh Gentar sembari memanggil nama anak itu.
"Gesa."
"Gesa ..."
Bruk
Sopan langsung ambruk di tubuh Gentar yang memunggunginya. Ia terlelap begitu saja.
Gentar terbangun karena merasa tubuhnya begitu berat. Gentar melihat ada kepala yang bersandar pada pinggangnya. Dengan penasaran Gentar sedikit mengangkat rambut depan anak tersebut.
Gentar berusaha mengubah posisinya menjadi terlentang dan membiarkan Sopan menimpa tubuhnya.
Gentar melirik ke arah jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 01.06. Pasti yang membangunkan Sopan adalah Supra.
Supra salah membangunkan orang, jika membangunkan Sopan tidak akan berhasil. Karena anak itu kembali tidur.
Sopan bisa tidur di mana saja dan tak tahu waktu.
"Mu, Amu."
Ceklek!
"Kalian masih aja di sini! Udah jam berapa ini, bisa-bisa peserta duluan yang bangun. Cepet bangun!"
Suara yang menggelegar membuat Gentar terkejut bahkan Sopan langsung terbangun.
"Enak banget kalian, ayo cepetan ke pos masing-masing!"
"Iya Kak, iya!" Gentar langsung beranjak dari tempatnya dan membawa Sopan bersamanya untuk cuci muka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA [OG]
Short StoryAsmaraloka artinya dunia kasih sayang. Dunianya Frostfire itu Glacier, begitupun Glacier yang menganggap Frostfire itu segalanya. • Frostglace SIBLINGS AREA • NOT BL • BROTHERSHIP