Bagian 3

74 5 0
                                    

Assalamualaikum wr.wb





"Lo mau yang mana sal?" Farel menawarakan menu yang ada di kantin kampus.

Salma hanya memandang sekilas dan menunjuk nasi goreng dan jus jeruk.
Farel lalu beralih untuk memesankan makanannya dan salma.

Salma masih saja fokus pada laptop nya, ia harus menyelesaikan makalah pertamanya untuk dapat masuk ke BEM. Clara menghampiri salma dengan membawa dua nampan berisi nasi goreng.

"Loh cla kok lo yang bawain, farel mana?" Tanya salma.

"Farel lagi ke toilet sal, nih makan." Clara menyerahkan nampan salma dan menyantap makanannya.

"Oh gitu yaudah deh." Salma menutup laptopnya dan melahap nasi goreng.

Hening mereka larut dalam kegiatan makan. Dari kejauhan ia melihat sosok laki laki berbadan tinggi dengan alis tebal dan memakai kemeja hitam yang tidak asing bagi nya.

Clara yang menatap heran salma ikut melihat apa yang tengah ditatapnya.
Terkejut! Satu kata yang menggambarkan clara sekarang.

Salma gadis berhijab itu menyiram darma dengan segelas es jeruknya. Sosok darma ketua BEM kampus diguyur jus oleh mahasisiwi baru?

************

Darma berjalan bersama dengan ivan dan vino dari ruang sekretariat BEM. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perutnya.

"Lo mau ke kantin kan? Gue nitip dong." Perempuan dengan rambut pirang dan memakai jas BEM itu  keluar menarik tangan darma yang sedang berjalan.

Darma hanya melirik sekilas dan melepaskan genggaman tangan stefi.

"Nitip aja sama vino." Sedangkan vino menatap protes pada darma.

"Gamau gue maunya ntip ke lo."
"Nih uangnya buat lo juga." Steffi menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan pada darma.

" gausah makasih." Darma berjalan mendahului vino dan ivan.

"Ih darmaa lo kok gitu sih." Steffi meneriaki darma yang sudah berjalan sendiri di depannya.

"Mana steff biar gue beliin." Ivan menawarkan diri untuk membelikan steffi makanan. Steffi hanya  melirik sinis ivan yang tersenyum berbinar.

Vino menahan tawa melihat steffi melengos meninggalkan ivan sendiri dengan tangan terbuka.

"Apa lo ketawa?" Ivan menonyor kepala vino dengan keras.

"Apa lo kampret. Mampus lo dicuekin lagi." Vino berlari mengikuti darma yang sudah memasuki kantin.

"Woy bang toyib tunggu in." Ivan berlari mengikuti keduanya.

Darma melihat kursi kosong disebelah kanan , ia tidak melihat ada sosok perempuan yang memandang nya dengan wajah marah.

Byurrr...
Melongo! Kedua teman darma terkejut melihat darma telah basah kuyup.

"Apa apa an nih?." Bukan suara darma ataupun salma namun suara steffi yang tengah berjalan di belakang.

"Lo yang sopan sama darma. Dia ini ketua BEM kampus." Steffi menunjuk salma dengan perasaan marah.

"Oh maaf ya kak gue gatau. Tapi ini ketua BEM gak bertanggung jawab jadi orang."

"Maksut lo ga bertanggung jawab gimana?" Steffi membentak salma. Membuat clara mendorong pelan tubuh steffi agar tidak terlalu dekat dengan salma.

Ia tidak sadar sudah menjadi bahan tontonan semua warga kampus.

"Maaf ya kak kita selesain masalah nya dengan kepala dingin aja jangan marah marah."

"Bukan urusan lo." Steffi menunjuk clara yang berada tepat didepannya.

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang