Bagian 7

47 4 0
                                    

Assalamualaikum wr.wb



Pagi ini farel telah siap menjemput salma, hari ini juga adalah konser amal yang diadakan di kampus. Farel menyalakan motornya di halaman depan rumahnya yang kosong, disisi kanan terdapat sepedah lipat yang dibelikan oleh clara saat ia berulang tahun ke 17.

Clara memberikan kado tersebut karena farel adalah satu satunya sahabat yang ia punya. Farel sudah menganggap clara sebagai adiknya sendiri tidak lebih, namun lontaran kata kata clara yang menyukai nya membuat farel lebih menjaga Jaraknya.

"Ma farel berangkat dulu." Farel menyalami tangan mamanya dan menuju rumah salma yang hanya berjarak beberapa rumah saja.

"Farel!!!." Clara berlari dengan tergesa gesa mengikuti farel.

"Cla kok lo disini? Gak ke kampus?"

"Gue mau bareng lo." Clara menaiki motor farel tanpa babibu. Farel pun hanya memandangnya sekilas lalu melanjutkan perjalanannya kerumah salma. Dari depan gerbang ia melihat motor darma yang terparkir dan dua orang tengah memakai helmnya masing masing. Clara yang mengetahui itu tersenyum penuh kemenangan.

"Udah kita berangkat aja nanti keburu gak bisa breafing."

Farel mengangguk lalu melajukan motornya kembali.

"Udah lo gausah jemput gue." Salma memakai helm miliknya.

"Kenapa?" Tanya darma.

"Gue gak suka aja kalo steffi tau nanti dia makin ga suka sama gue."

Darma membuka kaca helm salma membuatnya melotokan mata. "Gue gak ada apa apa sama steffi jadi lo gausah takut."

Salma menutup kembali kaca helmnya dan menyuruh darma untuk segera berangkat. Pasalnya hari ini adalah konser amal yang guest star nya merupakan orang yang dicari oleh salma. Suasana hening meliputi keduanya, tidak ada yang memulai obrolan sama sekali. Salma berulang kali mengecek ponsel nya memastikan farel telah membalas pesannya namun tidak ada sama sekali.

Kini mereka telah sampai di kampus, salma buru buru pergi ke aula menemui guest star yang sudah ia jadwalkan datang hari ini. Ia menoleh ke samping menemukan darma yang juga tengah memasuki aula tanpa menoleh kearahnya. Salma mulai bingung karena guest starnya tidak berada di tempat. Ando dan nissa tengah menunggu kedatangan salma sedari tadi.

"Salma gimana nih Trisuaka belum dateng." Nissa berulang kali mengecek jam tangannya.

"Iya nih gue takut kalo dia gak dateng beneran." Ando menimpali perkataan nissa. Salma ikut panik lalu melihat ponselnya dan mulai menghubungi pihak meneger namun tidak ada respon.

"Gue ke clara dulu, kalian siapin aja buat pembukaan." Salma lalu pergi menemui clara yang berada di samping meja. "Cla udah dapet kabar dari pihak Trisuaka ga?"

Clara melirik salma. "Gatau, tugas gue cuma ngajak mereka berkerja sama. Kalo urusan dateng ga nya itu urusan lo."

Salma mengerinyitkan dahinya, kenapa jawaban clara seperti ini. "Loh kok lo gitu? Kita kan satu tim jadi semuanya harus bareng."

"Dari awal lo yang egois, gue udah bilang kalo kita ngundang guest starnya jangan yang terlalu udah booming karena jadwal mereka padet, lo aja yang suka caper."

Salma memajukan langkahnya sedikit. "Kok lo gini? Dulu juga lo yang nyetujuin terus dari pihak mereka juga udah deal, jadi salah gue dimana?"

"Salah lo? Salah lo karena lo gak pake otak!" Clara mendorong kasar tubuh salma hingga ia terjatuh.

"Clara!" Suara bariton datang dari belakang clara, ia melihat farel dan darma menuju tempatnya. Raut wajah marah farel mampu membuat clara takut. Ia ingin pergi darisana namun tangannya dengan cepat ditahan oleh farel.

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang