Bagian 4

50 6 0
                                    

Assalamualaikum wr.wb





"Kamu salah satu penguat hidup aku sal." Ia mencoba membuka matanya melihat sosok gadis yang sangat ia sayangi.

"Kamu harus kuat syam. Aku akan selalu ada buat kamu." Gadis itu menggenggam tangan syam dengan erat.

"Kamu baik baik aja disini. Aku bakalan senang kalo kamu punya orang yang selalu ada buat kamu. Tapi bukan aku." Syam mulai menutup matanya dan perlahan melepaskan genggaman tangan salma.

"Syam, bangunnn! Kamu gaboleh ninggalin aku syaaaaamm!!."

"Syammm jangan pergiiiii." Salma terbangun dari tidurnya, ia mengusap keringat yang becururan

Ia mengingat mimpinya barusan, kenapa harus bermimpi syam lagi?
Salma menetes kan airmatanya.

Ia jadi teringat kejadian satu tahun lalu saat kehilangan sesorang yang sangat ia sayang.

"Syam. Kamu udah sembuh apa belum? Gimana kabar kamu? Kamu dimana sekarang?" Salma menangis terisak kala melihat foto nya dengan syam memakai baju abuabu putih dengan membawa kucing kesayangan syam.

"Apa gabisa kita ketemu lagi?" Salma mengacak rambut nya frustasi dan beralih pergi kebawah untuk mengambil minuman.

"Apa gue puasa aja ya besok?" Salma mengambil mie instan dan segelas susu dari kulkasnya dan mulai memasaknya.

Salma masih terus memikirkan mimpinya tadi, ia tidak harus mengingat kembali kejadian yang membuat hidupnya down.

Jam menunjukkan pukul 2 pagi, ia pun bergegas membawa makanan dan minumannya ke kamar kembali.

"Masih pukul 2, gue sholat tahajud dulu aja deh."

Salma mengambil air wudhu dan membasuh seluruh tubuhnya.

Lalu mengambil mukena dan mulai menjalankan sholat tahajud.

Seluruh keluh kesah dan harapan ia tumpahkan pada gelaran sajadahnya dan mengharap ridho dari Allah swt.

Tidak lama kemudian salma melanjutkan makan sahurnya dan membuka ponsel nya.

Alangkah terkejutnya melihat notif whatsapp lebih dari 500 chat. Ternyata dari grup BEM kampus  namun ia salah fokus dengan sebuah chat tidak bernama.

Ia membuka chat tersebut.

'Save, Dharma'

Salma mengerinyitkan dahinya, darma ngapain ngechat gue? Batin salma.

'G mau'

"Ngapain juga sih ketua BEM yang ngeselin tuh ngechat duh." Salma mengunyah rotinya dengan kasar.

Tringgg....

Ia tersedak kala melihat sebuah dering telpon dari seseorang. Tanpa pikir panjang ia mengangkat telfon tadi.

"Gue darma, gue nyuruh lo save nomer gue karena lo anggota BEM baru jadi gue harus kenal sama anggota gue. Jangan geer."

"Heh lo gue gak geer ya pede banget lo. Lo kali yang mau modusin gue."

Salma bersuara dengan keras sehingga teleponnya seketika berhenti.

"Dih nih orang gajelas banget main telpon pagi pagi lagi." Salma meletakkan handphone nya dan menaruh kembali piring serta gelas tadi.

Ia menuju kembali ke kamarnya. Sebuah dering telpon menghubungi nya lagi.

Lagi lagi darma memang kurang kerjaan.

"Apa lagi?" Tanya salma

"Besok pagi gue jemput ga ada penolakan."

"Tapi gu.." belum sempat salma menjawab darma mematikan teleponnya sepihak.

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang