Assalamualaikum wr.wb
Salma berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang, lalu mengikuti farel dibelakangnya. Dengan langkah yang cepat salma tak sengaja menabrak seseorang yang berada didepannya.
"Maaf mbak ga sengaja."
Perempuan ini melihat Salma dengan wajah yang terkejut. "Kamu salma kan?"
Salma ikut terkejut bagaimana orang inj tahu dirinya. "Ini siapa sal?" Farel menghampiri salma yang tak kunjung mengikuti dirinya.
"Gue juga gatau, maaf mbak kok tahu nama saya?"
Perempuan ini dengan cepat memeluk salma, ia pun sangat terkejut. "Saya yang sudah mengirim email kepada kamu dulu, kamu ingat?'
Salma berusaha mengingat kembali.
Salma, saya berterima kasih pada kamu karena mau berteman baik dengan dia.
Ah iya salma ingat, dulu setelah pulang dari kampus bersama darma ada seseorang yang megirim email ke salma namun ia juga tidak tahu siapa pengirimnya.
"Kamu yang mengirim pesan tentang kak darma itu ya?"
Perempuan ini mengangguk. "Iya, saya Tiwi teman Darma di Bali. Sebenarnya saya menyusul darma kesini, namun dia menghindar dari saya."
Farel menatap perempuan ini, sepertinya ia pernah bertemu. "Maaf mbak, anda yang menginap di hotel purnama itu ya?"
Tiwi mengangguk. "Benar mas."
Farel manggut-manggut, salma masih bingung dengan semua ini. Kenapa dengan tiwi dan darma? Dan farel yang juga mengenal dia?
Tanpa menunggu waktu lama. Salma mengajak farel dan Tiwi untuk memasuki gedung tempat darma di wisuda, salma mencari keberadaan keluarganya dan akhirnya bertemu.
"Kamu lama banget sal?" Tanya bundanya dan salma hanya tersenyum.
"Ini siapa sal?" Hisyam melihat tiwi yang masih berdiri.
"Temen kak." Salma mempersilahkan Tiwi untuk duduk disampingnya. Mereka fokus melihat kakak tingkatnya yang sedang diwisuda. Tatapan salma tertuju pada darma yang berdiri dengan gagahnya disana. Ia mendapatkan nilai cumlaude.
Darma menyalakan microfonnya dan mulai berbicara. "Saya Narawesta Dharmasraya, mengucapakan terimakasih kepada Tuhan yang telah menjadikan saya menjadi sosok yang lebih baik seperti ini. Kedua saya juga berterimakasih kepada ibu dan ayah saya, ayah saya tidak dapat hadir diakarenakan sedang ada halangan. Untuk ibu saya..". Darma tersenyum dan menunjuk ibunya yang duduk didepan Sambil terus tersenyum bangga pada anaknya.
"Ibu yang telah merawat saya, yang telah menjadi perempuan terhebat di hidup saya. Kepada teman-teman saya yang selalu mensupport saya hingga saya bisa mencapai nilai yang membanggakan, serta kepada seseorang yang pernah menjadi bagian cerita saya. Salma." Semua orang bertepuk tangan dan memandang salma.
Salma hanya tersenyum malu, ia menundukkan kepalanya. Farel dan Tiwi tersenyum tipis melihat salma.
"Terimakasih ya sal, kamu terbaik." Setelah memberikan sambutan, darma turun dari podium dan berjalan menuju tempat duduknya.
Setelah mereka menghadiri acara wisuda darma. Kini mereka tengah makan di restoran yang sudah darma pesan. Awalnya ibu darma juga tidak mengetahui keberadaan Tiwi disini.
"Terimakasih ya semuanya sudah hadir di acara wisuda saya, saya ucapkan banyak terimakasih." Ucap darma.
Semuanya mengangguk dan tersenyum bangga padanya, tak terkecuali Tiwi. Ia terlihat diam sejak tadi, darma pun hanya tersenyum tipis padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
Hành độngSaat sholatku tak serupa dengan sembahyang mu. Kita sejalan namun tak searah. -Salma- Saat aku melangkahkan kaki ke pura dan kamu berbeda menuju masjid. Kita seamin namun tak seiman, kita hanya dipertemukan bukan untuk disatukan. -Darma-