PGCP_Bagian5💙

40 5 0
                                    

Pagi pun tiba, Aira masih tertidur lelap di atas kasurnya. Dia tidak menyadari bahwa jam telah menunjukan pukul 07:20 menit.

Tiba-tiba suara ketuk kan pintu terdengar.

TOK! TOK! TOK!

"Eughh... siapa sih, gangu tidur aja." Ucap Aira sambil membuka pintu kamarnya.

CEKLEK!

"Apaan sih Bi. Ini kan masih pagi, Aira masih ngantuk." Ucap Aira sambil mata tertutup.

"Masih pagi apaan, ini udah jam 07:20 apa lo gak mau sekolah?" Jawab seseorang dari ambang pintu.

"Lah, kok suara Bi Layla beda sih?" Tanya Aira sambil mengucek-gucek matanya.

"Gue, bukan bi Layla. Gue Rafasha," jawab Rafasha di ambang pintu.

Mata Aira membulat dengan sempurna ketika dia mengetahui siapa yang mengetuk pintu yang ternyata bukan Bi Layla melainkan Rafasha.

"Kak Rafasha, ngapain pagi-pagi ada di rumah Aira?" Ucap Aira kepada Rafasha.

"Pagi apaan! Bentar lagi bel masuk loh. Gue kesini mau jemput lo, kan kemarin malem gue ngajak lo berangkat bareng," jawab Rafasha dengan muka Datar.

"Berarti, Aira kesiangan dong," sahut Aira dengan wajah polos.

"Bukan kesiangan lagi. Udah sana lo mandi, nanti kita telat." Ucap Rafasha sambil menyilangkan tangannya di dada.

"I--ya kak, Aira mandi dulu." Ucap Aira sambil berlari ke kamar mandi.
----------
Setelah itu Rafasha menuri anak tangga dan menunggu Aira di ruang tamu.

Di ruang tamu tidak ada orang tua Aira, di ruang tamu hanya ada Rafasha dan ada Bi Layla yang sedang membersihkan rumah tersebut.
---------
Di dalam kamar Aira sedang menggunakan sepatu
nya sambil mengomel.

"Kenapa sih, aku bisa telat. Kan malu sama kak Asha," crocos Aira.

"Udah ah, mending aku turun kebawah. Kesihan kak Asha nunguin aku lama." Ucap Aira sambil pergi dari kamar.

Sesampai di ruang tamu Aira tidak melihat Rafasha ada di sana. Atau jangan-jangan dia sudah pergi ke sekolah meninggalkan Aira.

"Bi, lihat laki-laki yang tadi habis bangunin Aira gak?" Tanya Aira kepada Bi Lalya.

"Dia di luar Non," jawab Bi Layla.

"Ya udah deh Bi. Aira berangkat dulu yah." Ucap Aira sambil mencium tangan Bi Layla.

"Iyah Non. Non Aira gak mau sarapan dulu?" Ucap Bi Layla.

"Engak deh Bi, soalnya udah telat. Aira berangkat dulu Assalamualaikum." Ucap Aira sambil berlari keluar.

"Waalaikumsalam." Sahut Bi Layla sambil tersenyum.

Di luar Aira mencari Rafasha yang entah kemana. Aira bingung mengapa Rafasha tidak ada hanya ada mobilnya saja yang terpakir di halaman rumah Aira.

"Kak Asha, ayo kita berangkat." Teriak Aira.

"Kak Asha kemana sih?" Ucap Aira merasa.

"Yok berangkat," ucap Rafasha yang tiba-tiba datang.

"Kak Asha dari mana sih barusan?" Tanya Aira sambil menatap Rafasha.

"Udah lah, gak penting. Mending sekarang kita berangkat." Ucap Rafasha Sambil menarik tangan Aira untuk segera masuk kedalam mobil nya.

Setelah sampai di sekolah betapa mereka terkejut karena gerbang SMA NUSA BANGSA sudah di tutup.

"Duh kak, maafin Aira. Gara-gara Aira kita jadi telat." Ucap Aira sambil menatap Rafasha yang sedang menggepalkan kedua tanggannya.

"Udah-udah, ini bukan salah lo kok," jawab Rafasha dengan tegas.

"Terus sekarang kita gimana Kak?"Ucap Aira dengan nada melemas.

Rafasha berpikir sejenak menjawab.

"Gak ada pilihan lain. Kita harus manjat," jawab Rafasha sambil keluar dari dalam mobil.

"Ayok, turun. Kita majat," Ucap Rafasha Kepada Aira.

"Iy--a kak Asha," jawab Aira merasa ragu.

"Tapi kak, Aira takut ketahuan sama kepala sekolah. Ntar kita di hukum!" Ucap Aira sambil menangis.

"Dih... Cengeng banget sih lo. Udah lu gak usah takut kan ada gue." Ucap Rafasha sambil menangkup pipi Aira.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka dia adalah Pak Reno kepala sekolah di sekolah ini.

"Hey kalian. Ngapain malah pacaran di sini. Bukannya ikut belajar malah pacaran," bentak Pak Reno kepada mereka berdua.

"Maa--af Pak, saya dan Kak Asha terlambat." Ucap Aira sambil menunduk.

"Karena kalian berdua terlambat, Bapak hukum kalian berdua. Hormat kepada bendera sampai bel istirahat berbunyi. Kalian mengerti?" Ucap Pak Reno memberikan hukuman.

"Baik Pak." Ucap serentak mereka berdua.

Dan akhirnya mereka melaksanakan hukuman yang di berikan oleh pak reno.

"Panas banget sih," Ucap Aira yang sedang menghormat kepada bendera.

"Lo, kepanasan?" Tanya Rafasha.

"Iyah kak," jawab Aira.

Tanpa basa basi Rafasha langsung menggambil tasnya. Untuk menghalangi cahaya matahari yang cukup panas. Dia langsung mengangkat tasnya ke udara biar Aira tidak kepanasan.

"Sekarang udah gak panas lagi?" Ucap Rafasha kepada Aira yang sedang menatap dirinya dengan kagum.

"Engak sih. Tapi nanti kak Asha pegel megang tas kak Asha di atas kepala Aira terus," jawab Aira.

"Gue gak peduli. Yang penting lo gak kepanasan." Ucap Rafasha sambil tersenyum hangat.

"Makasih Kak Asha, udah baik sama Aira. Karena di sekolah ini jarang banget yang baik sama Aira," ucap Aira berterimakasih.

"Iyah sama sama. Gue seneng kok, bisa kenal sama lo," jawab Rafasha.

"Semoga aja kita bisa makin deket dan saling mengenal satu sama lain," ucap Rafasha lagi.

Aira dan Rafasha saling bertatapan sambil tersenyum.

MAAF YAH GAES AKU GAK BISA BIKIN UWU-UWUAN WKWK

SATU KATA BUAT PART INI COBA KOMEN!

SATU KATA BUAT AIRA!
SATU KATA BUAT RAFASHA!
SATU KATA BUAT PAK RENO!
SATU KATA BUAT BI LAYLA

SPAM NEXT YUK ✨

Perubahan Gadis Cupu{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang