PGCP_Bagian28💙

12 0 0
                                    

Rio dan Rafasha sedang berlatih basket. Tadinya Rafasha tidak mau tetapi Rio memaksanya dan Rafasha pun akhirnya pasrah. Latihan sudah selesai sekitar 5 menit yang lalu.

"Asha," panggil Rio.

"Hmm,"

"Gue, mau minta tolong," ucap Rio sambil menatap Rafasha dengan serius.

"Tolong apa?" Ketus Rafasha.

"Gue mau minta tolong. Lo izinin gue buat pacaran sama Aira selama satu minggu aja," ucap Rio dengan lantang.

"Maksud lo apa? Gue gak bakal izinin Aira pacaran sama lo paham!" Bentak Rafasha.

"Plis Asha. Gue janji, setelah satu minggu gue akan putusin si Aira," bujuk Rio.

"Emang lo pikir perasaan itu mainan hah! Pokoknya, gue gak bakal izinin lo paham!" Ucap Rafasha murka.

"Okeh Asha, gue paham!" Ucap Rio sambil tersenyum.

Tiba-tiba Rio merasakan sakit di seluruh tubuhnya terutama di bagian dada.

"Uhuk... Uhuk... Shtt akh sakitt," jerit Rio sambil memegang dadanya yang terasa sakit.

Rio memuntahkan darah yang sangat kental begitu banyak. Bahkan baju basket nya pun sudah di penuhi dengan darah yang sangat segar.

"Dia kenapa?" Batin Rafasha bertanya-tanya.

"Asha, tolong gue akh," lirih Rio.

"Sekarang kita kerumah sakit," ajak Rafasha.

Rio menyetujui nya.

"Ba-wa gue kerumah sakit pelita. Di--situ om g--ue kerja," jelas Rio.

"Okeh."

Akhirnya Rafasha membawa Rio kerumah sakit dimana Om Riyan bekerja.

"Suster, tolong teman saya," teriak Rafasha.

"Loh, ini kan keponakan Dokter Riyan," ucap Suster itu.

"Iy--a sus. Om Riyan ada?" Ucap Rio sambil menahan rasa sakit.

"Ada. Ayok ikut saya," ajak Suster itu.

Akhirnya Dokter Riyan memeriksa keadaan keponakan nya tersebut, Rafasha hanya duduk di sofa ruangan Rio di rawat.

"Rio, om sudah bilang sama kamu jangan suka telat minun obatnya," marah Dokter Riyan kepada Rio.

"Maaf Om. Rio udah gak mau sembuh lagi,"

"Kenapa kamu tidak mau sembuh?" Tanya Dokter Riyan heran.

"Gak ada yang peduli dengan hidup Rio," ucap Rio sambil menatap Dokter Riyan dengan sendu.

"Gue nyimak aja." Batin Rafasha.

"Om itu khawatir sama kamu Rio," bentak Dokter Riyan.

"Kenapa om begitu khawatir sama Rio?" Tanya Rio.

"Om takut kamu ninggalin om karna penyakit kamu yang sudah stadium akhir," teriak Om Riyan.

"Apa Rio punya penyakit." Batin Rafasha.

"Apa, Rio punya penyakit," ucap seseorang yang baru saja mau masuk keruangan Rio.

Deg!!

Next?
•Kira-kira siapa yang datang🤣coba tebak siapa?
•Satu Kata Buat Rio Yang Sedang Sakit!
•Satu Kata Buat Rafasha Kulkas Jalan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perubahan Gadis Cupu{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang