PGCP_Bagian4💙

44 5 0
                                    


Di dalam kamar Aira kembali menanggis dia merasa kecewa kepada ke dua orang tuanya yang setiap hari bertengkar.

Aira tidak tau apakah ibunya benar berselingkuh atau tidak, tetapi Aira percaya kepada ibunya bahwa dia tidak seperti itu.

Tapi di satu sisi Aira percaya bahwa ibunya berselingkuh dengan lelaki lain karna Aira pernah melihat ibunya pergi dengan seorang pria.

Aira terus memikirkan hal ini hingga kepalanya terasa pusing.

"Huwaa,,, kenapa sih, Mama sama Papa, ribut terus?" Teriak Aira sambil menanggis.

Aira menanggis sampai larut malam dia tidak menyadari suasana telah berganti menjadi malam.

Matanya sudah bengkak akibat menanggis dan rambut yang acak-acakan.

Tiba-tiba suara ketukan dari arah jendela membuat Aira berhenti menanggis.

Tok!   Tok!  Tok!

"Siapa ya, malam-malam gini ngetuk jendela. Atau mungkin hantu!" Ucap Aira sambil menatap ke arah jendela.

"Masa iyah, hantu. Aku cek aja deh." Ucap Aira sambil berjalan ke arah jendela balkon kamarnya.

Dengan kaki gemetar Aira terus berjalan mendekati jendela balkon kamarnya sambil membawa bantal guling untuk memukul hantu tersebut.

Perlahan-lahan Aira membuka jendelanya dan tanpa basa basi Aira langsung memukulinya.

"Aaa,,, kamu siapa? Pergi dari sini." Ucap Aira sambil memukul hantu tersebut.

"Aduh! aduh! aduh! Woy sakit nih badan gue,"

"Kok, hantu bisa ngomong sih." Jawab Aira yang terus memukul hantu tersebut.

"Woy, gue bukan hantu. Gue Rafasha." Ucap Rafasha.

Ternyata dia adalah Rafasha.

|"Ngapain coba lo Asha di rumah orang malem-malem?" Tanya Author.|

|"Terserah gue lah thor:v?" Jawab Rafasha.|

"Kak Asha, ngapain kerumah Aira malem-malem gini. Bukannya lewat pintu, malah lewat balkon kamar. Kan ini tinggi banget gimana caranya coba." Ucap Aira sambil mengerucutkan bibirnya.

" Nih cewe cantik juga ya kalau gak pake kacamata." Batin Rafasha.

"Gue kesini, cuman mau ngajak lu besok berangkat sekolah bareng. Mau gak?" Ucap Rafasha kepada Aira sambil menatapnya.

"Emm,,, gak mau." Jawab Aira sambil menatap Rafasha.

"Kenapa gak mau?" Sahut Rafasha.

"Takut ngerpotin." Ucap Aira dengan tatapan polosnya.

"Engak lah. Lo mau engak?" Jawab Rafasha sambil cengegesan.

"Emm,,, tapi." Ucapan Aira terpotong oleh omongan Rafasha.

"Okeh, besok gue jemput." Ucap Rafasha.

"Tapi kan kak." Jawab Aira.

"Gue gak terima penolakan. Besok lo gue jemput, ngerti!" Ucap Rafasha sambil menatap mata Aira.

Aira hanya menganguk saja sebagai jawaban.

"Ya udah. Gue pulang dulu." ucap Rafasha.

"Kak Asha, gak mau lewat pintu aja gitu?" Ucap Aira.

"Gak usah, gue loncat aja ke bawah," jawab Rafasha dengan muka datar.

"Emang gak takut jatuh? Ntar masuk rumah sakit," jawab Aira dengan nada gemetaran.

"Gue udah biasa begini. Udah gue mau pulang dulu." Sahut Rafasha sambil meloncat kebawah.

Aira hanya melonggo ketika melihat Rafasha loncat kebawah dengan santai.

Setelah Rafasha berhasil turun dari Balkon kamar Aira dia langsung masuk kedalam mobilnya untuk pulang.

"Aku, mimpi gak sih. Lihat kak Asha loncat dari atas balkon. Bisa bisanya loncat padahal ada pintu." Ucap Aira sambil masuk kedalam kamarnya. Setelah itu dia langsung tidur.

POV Miya
Miya sedang asik memakan sebuah mie di ruang tamu.

Tiba-tiba pintu terbuka ketika Miya melihatnya ternyata yang membuka pintu adalah Rafasha.

"Mau ngapain lo kesini malam malam." Ucap Miya sambil menyeruput mie.

"Gabut gue. Males pulang kerumah." Jawab Rafasha sembari duduk di samping Miya.

"Habis dari mana lo?" Tanya Miya kepada Rafasha.

"Dari rumah Aira," jawab Rafasha.

Miya terkejut ketika mendengar jawaban Rafasha.

Miya berpikir untuk apa Rafasha datang kerumah Aira malam malam begini.

"Aira?" Ucap Miya.

"Iya Aira," sahut Rafasha.

"Asha, lo habis ngapain tuh anak hah? Jangan bilang lo habis macem-macem sama dia," ucap Miya memfitnah.

"Enak aja lo, emang gue cowok apaan," ucap Rafasha marah.

"Terus habis ngapain lo ege," ucap Miya geram.

"Ngobrol doang sambil ngajak besok berangkat sekolah bareng," ucap Rafasha menjelaskan.

"Hahaha, kesambet apa lo? Gak biasanya lo baik." Ucap Miya sambil tertawa.

"Gue emang baik lo nya aja yang gak sadar," ucap Rafasha menyombongkan diri.

"Terserah,"

"Miya, gue pulang dulu ya." Teriak Rafasha sambil berjalan ke arah keluar

"Gak jelas banget lo," teriak Miya.

NEXT JANGAN?
MENURUT KALIAN APAKAH RAFASHA SUKA SAMA AIRA?
APA KATA  BUAT PART INI COBA KOMEN!

SATU KATA BUAT AIRA DAN RAFASHA!
JANGAN LUPA BACA CERITA KU YANG "THE PILOT FELL IN LOVE"

Perubahan Gadis Cupu{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang