PGCP_Bagian7💙

40 5 0
                                    

Setelah sampai di kelas Aira, Miya dan Rafasha langsung duduk di tempat masing-masing. Dan akhirnya Bu Nisa masuk kedalam kelas untuk memulai pelajaran hari ini.

"Okeh anak-anak, hari ini ibu akan mengajar pelajaran Bahasa Indonesia Silahkan buka buku pelajaran kalian!" Ucap Bu Nisa kepada semua siswa siswi.

"Baik, Bu." Sahut siswa-siswi di dalam kelas itu.

Pelajaran telah selesai akhirnya Bel pulang pun berbunyi semua siswa-siswi SMA Nusa Bangsa berhamburan keluar.

"Aira, gue pulang duluan ya. Atau lo mau pulang bareng sama gue?" Ucap Miya sambil menatap Aira yang sedang membereskan alat tulisnya.

"Engak usah deh Miya. Nanti aku ngerepotin kamu." Tolak Aira sambil menatap Miya.

"Engaklah. Ayok pulang bareng aja," ajak Miya kepada Aira.

"Emm... ya udah deh," jawab Aira.

"Ya udah. Ayok!" Ucap Miya sambil Merangkul bahu sahabatnya tersebut.

Ketika sedang berjalan di kolidor sekolah tiba-tiba Aira merasa bahwa dia ingin buang air kecil. Akhirnya Aira meminta Miya untuk pergi duluan ke temat parkir dan menunggu Aira disana saja.

"Miya, kamu duluan aja. Soalnya aku mau ke toilet sebentar." Kata Aira sambil tersenyum manis.

"Ya udah sana, ntar lo ngompol di celana lagi. Tapi jangan lama-lama." Jawab Miya sambil cengegesan.

"Engak lama kok. Ya udah ya aku ke toilet dulu." Ucap Aira sambil berlari untuk pergi ke toilet.

"Ya udah sana." Sahut Miya kepada Aira.

Setelah sampai disana Aira pun langsung masuk kedalam salah satu toilet dan menutup pintunya.

Aira tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengunci kamar mandi tersebut dari luar.

"Akhirnya gue berhasil juga. Itu akibatnya kalau lo berani rebut Rafasha dari gue!" Batin Tasya sambil membuang kunci itu ke tempat sampah.

Tasya merasa semakin dendam kepada Aira dia murka Terhadap Aira karna dia mengira bahwa Rafasha memang berpacaran dengan Aira si gadis cupu itu. Tasya akan melakukan apa saja kepada Aira karena merasa cemburu.

Setelah itu Tasya langsung pergi dari sana agar tidak diketahui oleh siapapun.

"Akhirnya lega juga." Ucap Aira sambil berjalan ke arah pintu.

"Loh, kok gak bisa di buka sih. Tolong! Tolong! Siapapun yang ada di luar tolong!" Teriak Aira sambil mengedor-gedor pintu dengan keras.

Tetapi sayangnya tidak ada seorang pun yang mendengar teriakan Aira. Aira keringat dingin ketakutan dan akhirnya Aira hanya bisa menanggis sambil memeluk kedua lutut kakinya.

"Miya, kak Asha, tolong Aira! Aira takut!" Ucap Aira menangis.

Sementara itu di parkiran Miya merasa bosan karna Menunggu Aira yang tak kunjung datang.

"Itu bocah kemana sih, lama banget. Bosen gue nunggu dia." Ketus Miya sambil melihat jam tangannya.

Tiba-tiba Rafasha datang. Rafasha sudah tidak menggunakan baju seragam tetapi dia menggunakan baju kemeja dengan sangat rapih.

Rafasha menghampiri Miya dan memberikan sebuah coklat.

"Nih, buat lo." Ucap Rafasha menyodorkan coklat kepada Miya.

"Makasih. Tumben lo baik," ucap Miya.

"Miya, kenapa lo belum pulang? Udah sore begini." Tanya Rafasha dengan muka datar.

Perubahan Gadis Cupu{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang