PGCP_Bagian27💙

22 2 0
                                    

Aira sedang berada di dalam kelas karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Terlihat dari arah luar Ibu Sri datang bersama Rio karna hari ini Rio akan mulai bersekolah.

"Pagi anak-anak," sapa Bu Sri.

"Pagi juga bu," jawab siswa-siswi serentak.

"Hari ini, kita kedatangan murid baru,"

"Rio, silahkan perkenalkan diri kamu," sambung Bu Sri.

"Anjir, ternyata bener si Rio sekolah disini. Gue bahagia banget," Batin Miya sambil menatap Rio dengan kagum.

"Halo, perkenalkan nama saya Rio Pratama. Pindahan dari sekolah di Australia," ucap Rio memasang muka datar.

"Baiklah Rio, silahkan kamu duduk di bangku itu bersama Aira," seru Bu Sri.

"Baik Bu," ucap Rio.

"Sial! Kenapa Rio harus duduk bareng Aira." Gerutu Rafasha di dalam hatinya.

Istirahat pun telah tiba. Aira, Miya dan Rafasha sedang berjalan untuk pergi ke kantin. Tatapan mereka terhenti ketika melihat Rio sedang meminum sebuah obat apakah Rio sakit?

"Si Rio lagi minum obat apa tuh?" Tanya Miya kepada Aira.

"Aku juga gak tau Miya," jawab Aira.

"Dia gak sakit parahkan?" crocos Miya.

"Lebay lo Miya," ketus Rafasha.

"Apaan sih lo," ucap Miya sambil menginjak kaki Rafasha dengan sangat keras.

"Woy sakit nih kaki gue," bentak Rafasha.

"Rasain wlee," ucap Miya sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah-udah, mending kita samperin Rio yuk," ajak Aira kepada mereka berdua.

"Hayuk gas keun bro," sahut Miya.

"Ogah," tolak Rafasha dengan sangat tegas.

"Kak Asha ih," rengek Aira.

"Ya udah ayok," ucap Rafasha dengan nada pasrah.

"Gue pengen sembuh," gumang Rio sambil menatap botol obat yang baru ia minum.

"Dorr..."

"Ya allah Aira, aku kaget loh," ucap Rio dengan nada kesal.

"Hehe... Maaf Rio," jawab Aira sambil cengegesan.

"Loh, kenapa ada wanita gila ini," ucap Rio sambil menunjuk ke-arah Miya.

"Heh, gue gak gila yah," teriak Miya.

"Lo gila," tegas Rio.

"Ngak,"

"Gila,"

"Ngak,"

"Gila,"

"Ngakkk," jerit Miya.

"Gila,"

"Stop! Jangan berantem lihat tuh kalian di lihatin kakak kelas," bentak Aira.

"Berantem terus, saling suka baru tau rasa," sambung Rafasha.

"Gue gak bakalan suka sama cewe gila seperti dia," ucap Rio sambil menatap Miya dengan jijik.

"Gu-gue juga gak bakalan su-ka sama cowo nyebelin seperti lo," ucap Miya dengan ragu.

"Yakin Miy?" Tanya Aira.

"Ya-yakin dong,"

"Gak usah bohong lo," goda Rafasha.

"Apaansih lo. Gak jelas," ketus Miya.

"Rio, tadi kamu minum obat apa?" Ucap Aira.

Deg!

"Maaf Aira, gue belum bisa ngasih tau lo sekarang." Batin Rio.

"Gue ta-di cuman minum obat sakit kepala, soalnya kepala gue terasa pusing."Jelas Rio.

"Emm... Gitu yah," ucap Aira.

"Ayok ke kantin gue udah laper," ajak Rafasha.

"Ayok,"

Dan mereka pun pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"Tasya," panggil Seli kepada Tasya.

"Apa?" Jawab Tasya heran.

"Gue suka sama si Rio,"

"Deketin lah," jawab Tasya.

"Tapi sepertinya si Miya suka deh sama Rio," jelas Seli.

"Lo singkirin lah, susah amat," sindir Tasya.

"Iyah Juga yah. Bantuin gue dong buat deket sama si Rio," bujuk Seli.

"Okeh, gue bantuin," tutur Tasya.

"Okeh makasih,"

"Okeh,"

"Gue gak bakal biarin si Miya bisa deket sama Rio!" Batin Seli.

Next??
•Satu Kata Buat Aira dan Rafasha!
•Satu Kata Buat Rio dan Miya!
•Satu Kata Buat Seli dan Tasya!

Perubahan Gadis Cupu{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang