"Apa tidak ada lagi yang tertinggal?"
Ny. Byun kembali memeriksa barang-barang kedua putrinya. Hari ini Byun bersaudara akan pergi berlibur, jadi yang paling antusias pergi adalah si bungsu.
"Sepertinya tidak ada"
"Kemana kakakmu?"
"Dikamar, dimana lagi"
"Kenapa belum turun juga? Kebiasaan, jangan membuat Richard menunggu terlalu lama"
"Ibu berlebihan, kakak ipar bahkan belum sampai" tak sampai dua menit Taehyung berucap suara klakson menyapa gendang telinga keduanya.
"Cepat panggil kakakmu, sudah tahu akan pergi kenapa suka sekali begadang"
Ny. Byun menggerutu, kembali kedapur mengambil bekal yang akan dibawa kedua anaknya.
"Ibu" seperti biasa Richard menyapa dengan senyum lebar.
"Ya ampun kenapa menantu ibu semakin tampan saja?"
"Ibu terlalu menyanjungku. Ini obat herbal untuk kakek, Baekhyun bilang kakek sedang demam"
"Seperti biasa, sempurna. Menantu ibu sangat bisa diandalkan"
"Dimana ayah?"
Richard mencari keberadaan calon ayah mertuanya. Biasanya pagi-pagi begini ada di teras duduk santai sambil minum teh atau memanaskan motor.
"Oo ayah sedang pergi. Mau teh? Sudah sarapan?"
"Sudah bu, tadi beli roti"
Ny. Byun ikut bergabung duduk di sofa "Baekhyun kesiangan, terlalu banyak mengobrol dengan kakek semalam. Mungkin kalian akan telat"
"Tak apa bu, kami bisa santai"
"Ibu sudah menyiapkan bekal untuk kalian" Richard melihat ada kotak makanan berbalut kain warna coklat berada diatas meja.
"Ibu yang terbaik, nanti ibu mau oleh-oleh apa?" Seperti biasa Richard akan mengeluarkan jurus untuk mengambil hati calon mertuanya.
Ny. Byun tersenyum kemudian menggeleng "Ibu mau kalian selamat dan pulang dengan selamat"
"Baik bu"
Tak lama si bungsu Byun turun sambil memainkan ponsel "Sebentar, Jimin masih dijalan"
Belum sempat duduk mata si bungsu menatap keluar rumah "Waw kakak ipar mobil baru?! Daebak"
"Hehehe bukan, ini punya kantor. Biasa, mobil sedang di bengkel. Tak ada lagi barang yang tertinggal?"
"Ibu sudah menyiapkan semuanya, Taehyung lebih banyak membawa pakaian. Dia jarang keluar kota, jadi dia sangat antusias"
Itu jelas karena si bungsu membawa satu koper besar lengkap dengan ransel dan bantal leher. Sedangkan kekasihnya hanya membawa satu koper berukuran sedang. Ketika mereka bertiga asik mengobrol, Baekhyun bergabung dengan wajah lesu.
"Kenapa lesu sekali hm?"
Richard mengusap pipi kekasihnya tanpa rasa malu walau didepan adik dan calon mertuanya.
"Aku sedikit tak enak badan" Baekhyun berusaha tersenyum, tiba-tiba pagi ini moodnya memburuk.
"Apa kita batalkan saja?"
Sudah Baekhyun katakan Richard itu memprioritaskan dirinya dari pada kepentingan lelaki itu.
"Tidak boleh!" Taehyung menyahut heboh.
"Kakak tidak apa-apa, nanti bisa tidur lagi di mobil. Hanya kurang tidur ya kan kak?"
Ny. Byun terkikik geli melihat tingkah si bungsu "Kau ini takut sekali liburannya dibatalkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten - Chanbaek
FanfictionBaekhyun terjebak dan berniat lari dari masa lalunya hingga ia bertemu seseorang yang memanggilnya mama