"Jongdae-ssi tolong antar aku ke flatku"
Richard tahu Baekhyun masih berkabung tapi flat bukan pilihan tepat apalagi Taehyung masih di Korea. Mansion Minamoto jauh lebih baik, disana ia bisa leluasa mengawasi Baekhyun.
"Tidak, Baek kita akan ke mansion"
"Berhenti didepan" ujar Baekhyun dingin tanpa menghiraukan Richard.
Sikap dingin Baekhyun membuat Richard bertanya-tanya, Jongdae kebingungan ingin berhenti mengikuti instruksi Baekhyun tapi tidak bisa mengabaikan keberadaan Richard.
"Kenapa heum?" Richard kembali bertanya, Baekhyun tetap diam dan mengacuhkannya.
Richard menghela nafas berat "Oke, antar kami ke flat istriku" Jongdae mengangguk lalu fokus menyetir.
Semenjak kematian kakek Byun, Richard menyadari perubahan sikap Baekhyun yang terang-terangan menghindarinya. Dirinya tak melakukan apapun, semua berjalan sesuai keinginan mendiang kakek Byun.
Apa Baekhyun tidak menerima pernikahan mereka? Mungkinkah? Rasanya tidak, mungkin semua perubahan Baekhyun hanya karena rasa kehilangan anggota keluarga.
Tapi jika ditelaah lagi, saat mengucap janji suci Baekhyun memang tidak tersenyum. Richard mulai gusar, sudah sejauh ini, Richard akan terus berusaha untuk kembali menaklukan hati Baekhyun.
Terlalu sibuk dengan pikirannya, Richard menoleh cepat saat Jongdae memberitahu bahwa mereka sudah sampai. Baekhyun sudah turun, sedikit membungkuk didepan jendela mobil.
"Kalian bisa pulang, biarkan aku sendiri"
"Baekhyun ini benar-benar tidak lucu oke" Richard menggeram marah.
Wanita yang kini sah menjadi istrinya ini, tampak bukan Baekhyun yang ia kenal. Tatapan matanya berbeda, asing dan dingin.
"Mama hiks hiks" baik Richard maupun Baekhyun hampir melupakan Sehun.
Tatapan mata Baekhyun berubah menjadi lebih lembut "Jangan menangis, besok mama akan menjemput Sehunie di sekolah"
Sehun menggeleng cepat, memberontak ingin turun mobil tapi Richard menahannya. Si kecil berteriak marah disela isakannya.
"Bohong hiks hiks mama bohong!"
Dari luar jendela Baekhyun mengelus pipi Sehun, Richard melihat jelas mata Baekhyun berkaca-kaca.
"Mama tidak bohong, Sehun bisa tanya pada obasan"
"Mau ikut mama hiks hiks" Sehun terus berteriak dan menarik tangan Baekhyun.
Tidak rela melihat Sehun menangis, Baekhyun membawa si kecil keluar dan menggendongnya berulangkali menepuk-nepuk punggung Sehun berusaha menenangkannya. Baekhyun tak ingin Sehun kembali tantrum.
Saat keadaan Sehun cukup tenang Baekhyun berhasil merayu Sehun walau terpaksa "Mama ingin sendiri, besok mama jemput Sehunie. Mama janji" Sehun mencebikkan bibir tak rela malam ini harus berpisah dengan sang mama.
"Janji?" Sehun menyodorkan jari kelingking dan Baekhyun menautkan kelingking mereka.
"Anak pintar, sekarang Sehunie masuk mobil ya. Mama sayang Sehunie"
Ketika mengantar Sehun ke mobil Baekhyun melihat wajah suram Richard namun tak ia gubris. Setelah memberi kecupan pada Sehun, Baekhyun benar-benar pergi tanpa menoleh, Richard menggertakan gigi.
Baekhyun mengabaikannya? Richard ingin marah tapi karena apa? Diabaikan Baekhyun? Atau karena perubahan sikap Baekhyun?
"Mama hiks hiks daddy, mama" Richard harus sedikit bersabar dan mengendalikan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten - Chanbaek
FanfictionBaekhyun terjebak dan berniat lari dari masa lalunya hingga ia bertemu seseorang yang memanggilnya mama