01 | Gara-gara Nganggur

119 5 12
                                    

Tekan 🌟 sebelum membaca

Di rumah kontrakan yang sederhana berisikan empat orang di dalamnya. Yang terdiri dari Bapak, Ibu dan dua anaknya. Terlihat pria paruh baya yang sedang memberi makan beberapa ayamnya. Sedangkan wanita paruh baya sibuk menyapu halaman rumahnya. Sekarang sudah pukul 08.00 WIB namun anak gadisnya belum bangun juga. Setelah selesai menyapu halaman wanita itu bergegas masuk ke dalam rumahnya masih dengan menggenggam sapu di tangannya. Ia membuka pintu kamar milik anaknya dan melihat masih tertidur pulas. Lalu ia pun menarik napas panjang untuk memulai pagi ini.

"NAYAAA! BANGUN! ANAK PRAWAN JAM SEGINI BELUM BANGUN! REJEKI LO NOH DIPATOK AYAM" teriak bu Lila (Ibu Naya).

"Ayam mana yang matok rejeki? Ayam mah matok jagung, dedak! Ayam matok rejeki. Mana? Kagak ada tuh ceritanya ayam beli mobil baru" sahut Naya masih dengan mata tertutup.

"Nyaut aja! BANGUN! Nyuci baju sana!" titah ibunya.

"Nyuci baju kan tugasnya Dira (adik perempuannya)" elak Naya.

"Dira terus yang kamu suruh-suruh. Kamu ngapain?"

"Ya tidur aja lah" kata Naya dengan santainya.

Gubrakkkk

Pintu kamarnya digedor dengan sapu yang bawa ibunya. Jantung Naya serasa mau copot. Untung saja belum copot.

"Bangun atau sapu ini akan melayang ke jidat kamu!" ancam ibunya. Dengan sigap Naya langsung terduduk dengan mata yang terbuka lebar.

"Siap 45 Madam! Laksanakan!" ujarnya seraya hormat dengan ibunya. Lalu sang ibu pun meninggalkan Naya sendirian. Tak lama datanglah anak berusia 10 tahun menghampiri Naya.

"Sukurin! Makanya bangun pagi kak!" ledek Dini kepada kakaknya.

"Yeu gue sentil tipes lu!" geram Naya. Setelahnya Naya pun beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Selepas ia mencuci muka lalu ia mengambil baju kotor yang akan ia cuci. Tak lupa menyetel lagu barat yang terdapat di ponselnya dan ia letakkan tak jauh dari tempat ia mencuci baju.

"I wanna be a billionaire" Naya menyanyi dengan sekuat tenaga. Bukannya terdengar merdu malah merusak telinga.

"So fucking bad, buy all of the things I never had, I wanna be on the cover of, forbes magazine, smiling next to Op-"

"HEH BERISIK NAYA!" teriak bu Lila

"Lo matiin atau gue banting tuh hape!" ancam ibunya lagi. Bu Lila sepertinya punya hobi ngancam nih. Naya mendengus kesal lalu berdiri dan mematikan lagunya.

"Udah kagak ngerti artinya. Mana lo ikutan nyanyi lagi. Masih baik kalo suara lo bagus, lah suara lo jelek begitu" gerutu bu Lila.

"Kan biar semangat mami!"

"Gimana mau semangat artinya aja kagak tahu!"

"Lagu ini tuh lagu semangat biar jadi jutawan." jelas Naya.

"Cielah sok-sokan dengerin lagu biar jadi jutawan. Kelakuan lo aja rebahan. Lo kira rebahan doang bisa kaya"

"Semangat doang kerja kagak! Liat noh si Yuni anaknya bu Romlah anak seangkatan lo udah kerja sekarang. Nah elu KTP aja kagak punya" cibir bu Lila. Sementara Naya mendengus kesal dengan ucapan ibunya. Dibandingkan lagi dengan anak tetangga. Seandainya nge-bandingin orang tua nggak durhaka pasti Naya sudah bandingkan ibunya dengan bu polwan yang rumahnya elite pinggir jalan itu.

"Nah itu masalahnya! KTP aja nggak punya gimana mau daftar kerja" alibi Naya seraya mengucek baju.

"Makanya diurusin Naya. Lo tanyain ke Disdukcapil"

Mimpi Dua Anak ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang