Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga heheNaya mondar-mandir bagai setrikaan, ia menggenggam ponselnya dengan perasaan gelisah. Sejak tadi ponselnya belum berdering.
"Ngapain kak cosplay jadi setrika lu?" seloroh Dira sambil memakan cemilan yang ia beli di warung depan.
"Sembarangan aja! Gue lagi nunggu sms ini" jawab Naya lalu bergerak menghampiri Dira.
"Lo iku kuis kopi kak? Yang ini kan 'kopi kucingyen mencret di mulut mual di tenggorokan'" kata Dira memeragakannya iklan di tv. Naya memutar bola matanya malas. Kenapa ia memiliki adik satu-satunya yang absurd nya nggak ketulungan.
"Ngaco lo! Gue lagi nunggu sms dari HRD" Naya menjawabnya dengan kesal tak lupa ia menyomot cemilan milik adiknya.
"HRD apaan?"
"Duh gue juga lupa singkatannya apa. Yang jelas gue lagi nungguin sms dari pabrik tempat gue kerja" Jelas Naya, lalu Dira pun manggut-manggut.
"Lo beneran mau kerja di jekardah?"
"Iyalah gue udah bolak-balik ke Jakarta masak nggak jadi"
"Wah bentar lagi lo banyak duit dong kak?" Dira menatap Naya dengan tatapan tak bisa dijelaskan.
"Terus kenapa?" tanya Naya, sebenarnya ia sudah tahu arah pembicaraan Dira. Iya tentu saja kearah sana. Kemana lagi?
"Kalau lo udah banyak duit bisa kaliiii"
"Bisa apa sih?" tanya Naya sok tidak mengerti.
"Bisa kali beli handphone baru, buat gue gitu" Dira menaik-turunkan alisnya seakan meminta persetujuan.
"Oh gini aja. Gue yang beli handphone baru terus handphone gue yang lama ini buat lo aja gimana?" Kini giliran Naya yang menaik-turunkan alisnya untuk melawan permintaan Dira.
"Ah nggak asik! Dasar kismin!" umpat Dira dan berlalu begitu saja. Naya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sebentar, kalau lama pegel.
"Ckckck punya adik gitu amat. Aduh ini kapan sih Pakde Arman ngirim SMS" setelah mengatakan itu tak lama handphone Naya berdering.
Sebuah panggilan dari WhatsApps, Disuy Anack Babeh Helmi adalah nama pemanggil. Melihat hal itu Naya menekan tombol hijau agar telepon tersambung.
"Halo" sapa Naya sebagai kata pembuka.
"Kopi kucingyen password-nya, mules di mulut mual di tenggorokan" jika dekat Naya sudah menoyor puncak kepala Disa.
"Lo sama aja kayak Dira!"
"Loh gue ini malah lebih besti sama Dira. Buktinya nama kita aja mirip. Dira Disa" ucap Disa dengan bangga.
"Anak kembar emang lo berdua, sama-sama nyebelin. Oh ya maksud dan tujuan hidup lo apa sih nelpon gue" Naya yang jengkel pun merubah obrolan mereka. Mengingatkan Disa agar ingat tujuan awalnya.
"Oh ya gue sampe lupa" terdengar suara tepukan dari seberang sana. Nampaknya Disa menepuk jidatnya sendiri.
"Jadi gue ingin menyampaikan bahwa gue sudah ditelpon sama om Arman" jelas Disa.
"Lah kok gue belum"
"Hayo loh Nay, pak Arman masih dendam sama lo" kata Disa menakut-nakuti Naya.
"Aku loh anak baik-baik, rajin menabung tidak sombong masak iya ada dendam sama aku?" balas Naya dengan nada sok imut.
"Jijik! Nggak usah sok imut anjir" hardik Disa dari seberang. Naya malah ketawa tak tersinggung. Bertepatan dengan itu ada SMS di handphone Naya.
"Eh Dis, bentar ya kayaknya ada SMS nih. Siapa tahu dari babeh Arman" Naya pun mengakhiri panggilan itu. Lalu ia membuka sebuah pesan yang masuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/260444088-288-k245677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Dua Anak Manusia
Fiksi Umum"NAYA BURUAN! LO LAMA GUE TINGGAL NIH!" teriak Disa dari luar. "IYA SABAR. KAOS KAKI GUE ILANG SEBELAH!" balas Naya. "Sabar-sabar. Pantat gue udah lebar ini lo suruh sabar mulu" gerutu Disa.