Ini bukan tentang Cinderella yang menemukan pangerannya dalam satu malam, bukan juga tentang Aurora yang terselamatkan dari kutukan oleh pangeran yang dicintainya, dan bukan pula tentang Belle yang cinta sejatinya menyelamatkan pangerannya yang terk...
omaigaddd. g nyangka udh 1,1k mata aja😭 sebenernya mau up kemarin kalo udh 1k mata. tp kemarin masih 990 an jd hari ini aja
btw, makasi bgt yg udah mau baca cerita ini. makasii lagi buat yg udah vote. dan makasi makasih banyak buat yg sering komen wkwk si ini tssarahma mwah mwah pokona mahh😘💗
jgn lupa vote dan komen yh, ak syng klean😘
HAYO YG G KOMEN AKU CIUM SAMPE MAMPUS😘😘😘😘
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Listy kini tengah duduk di bawah pohon dengan beralaskan salju. Ia tengah memperhatikan Ron dan Hermione yang berbincang berdua sambil memandangi bangunan Shrieking Shack.
"Seharusnya itu adalah bangunan paling berhantu di Inggris."
"Apakah aku sudah menyebutkan itu?" Hermione terkekeh canggung.
"Dua kali."
"Uh oh. Apa kau ingin berjalan lebih dekat?"
"Hah?"
"Ke Shrieking Shack?"
"Oh e ah. Sebenarnya, aku tak keberatan di sini saja."
Listy terkekeh pelan sambil memainkan salju di sampingnya. Mereka berdua terlihat serasi meski selalu terlihat canggung.
"Ya. Lihat siapa yang ada di sini."
Listy memutar bola matanya saat melihat pemilik suara menyebalkan yang baru saja terdengar.
Malfoy bersama dua antek-anteknya berjalan mendekat ke arah Hermione dan Ron.
"Kalian berdua sedang membeli rumah impian baru kalian?" Malfoy berbicara dengan terus berjalan mendekat ke arah kedua anak Gryffindor disana.
"Cukup mewah untukmu bukan? Bocah Weasley," ia berhenti setelah tepat di depan keduanya.
"Bukankah keluargamu tidur di satu kamar?"
Listy menghela nafas, mencoba menahan emosi saat mendengar Malfoy lagi-lagi merendahkan keluarga Weasley.
"Shut your mouth, Malfoy," Listy mengerutkan kening tidak suka melihat Ron membalasnya dengan sedikit menunduk.
Dengan perlahan Listy berdiri dan menepuk celana bagian belakangnya yang terkotori oleh salju.
"Sangat tidak ramah. Boys, kurasa sudah waktunya kita mengajari Bocah Weasley cara menghormati atasannya."
Listy tersenyum remeh dan menggeleng pelan melihat gaya Malfoy yang sok iya. Gadis itu perlahan juga melangkah mendekat ke arah mereka.
