sebenernya mau up dari kemarin tp karena ada urusan yg g penting" amat, wkwk
jd nya y ginihmz, part kali ini kyknya rada garing gais. maapin yak😌🙏
••••••
Seorang remaja laki-laki berambut hitam keluar dari perapian Manor keluarga Murphy.
Ia tampak lelah dengan beberapa bekas bubuk floo menempel di wajahnya.
Ia terus berjalan menuju ruang utama Manor tersebut. Saat memasuki ruang tengah, ia melihat Ibunya sedang duduk sendirian di sofa sambil meminum teh dengan santai.
Menyadari kedatangan putranya, Emilie lantas menoleh dengan senyuman hangatnya.
"Kau sudah pulang, Sayang?"
"Yah, seperti yang Ibu lihat."
Emilie berdiri saat putranya sudah berada di samping sofa tempatnya duduk. Memeluk singkat putranya, sebelum kembali duduk.
"Makanlah dulu, Max."
"Iya, Mum."
Setelah menjawab, bukannya melangkah menuju meja makan. Max malah melangkah menuju kamar adik tirinya.
Tok tok tok
"Listy? Kakak pulang."
Max menempelkan telinganya ke pintu kamar tersebut, menunggu jawaban dari dalam.
Keningnya berkerut ketika tetap tidak mendapatkan jawaban meski telah lama menunggu.
"Kakak masuk ya?"
Max membuka pintunya setelah lagi-lagi tidak mendapatkan jawaban.
Kening laki-laki itu berkerut lagi ketika menyadari bahwa di dalam sana tidak ada kehadiran pemilik kamar.
Max kembali menutup pintu kamar tersebut. Lalu melangkah kembali ke ruang utama.
"Listy kemana, Mum?"
Mendengar nama Listy, raut wajah Emilie langsung berubah dingin. Cangkir teh yang semula ia pegang langsung kembali ditaruh di meja.
Pemuda ini mengernyit heran kala menyadari perubahan langsung Sang Ibu.
"Pergi ke Diagon Alley."
"Tumben Mum tak menemaninya belanja?"
"Untuk apa? Ia sudah tak menganggap ku Ibunya lagi."
Pemuda itu mengerutkan keningnya bingung.
"Tidak mungkin, Mum. Lagian Mum tahu darimana sampai bisa bicara seperti itu?"
Max duduk di sofa depan Ibunya, menatap bingung ke arah Emilie.
Raut wajah Emilie terlihat marah sekaligus tidak percaya dengan apa yang dikatakan anak laki-laki kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHARMOLIPI | HOGWARTS X OC
FanfictionIni bukan tentang Cinderella yang menemukan pangerannya dalam satu malam, bukan juga tentang Aurora yang terselamatkan dari kutukan oleh pangeran yang dicintainya, dan bukan pula tentang Belle yang cinta sejatinya menyelamatkan pangerannya yang terk...