d e l a p a n b e l a s

1K 186 118
                                    

wit gedang, wit manggis
hy mnis😘

wit gedang, wit manggishy mnis😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••

Listy memilih kembali dulu ke asrama, meninggalkan teman-temannya yang masih menyaksikan Harry mencoba Firebolt-nya di Court Yard.

Oliver yang menyadari bahwa gadis itu telah pergi dari kerumunan memilih mengikutinya.

Melihat Harry dengan Firebolt-nya memang sebuah kesempatan yang tidak boleh dilewatkannya.

Tapi karena sudah melihat betapa cepatnya sapu itu, sepertinya sudah cukup untuknya kali ini.

Oliver mempercepat langkahnya mengejar Listy yang sudah agak jauh.

Kepala gadis itu sedikit menunduk. Dan saat di sampingnya, Oliver tahu bahwa gadis itu tengah memperhatikan sebuah surat yang ada di tangannya.

"Sudah mau kembali ke asrama?"

Tubuh Listy sedikit berjengit dan langsung menghentikan langkahnya mendengar sebuah suara yang tiba-tiba terdengar dari sampingnya.

Gadis itu langsung menoleh dan mendapati Oliver yang berdiri di sampingnya, menatap dirinya bingung karena tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Kau kenapa disini?" Listy menatap bingung Oliver.

Oliver menaikkan kedua alisnya. Menoleh ke kanan dan kiri sebelum menatap Listy lagi.

"Hm? Memangnya salah ya?"

Listy memasukkan surat tadi ke dalam saku celananya. Memilih membacanya nanti di kamarnya.

"Sebenarnya tidak sih," Listy melanjutkan langkahnya diikuti dengan Oliver yang juga melangkah lagi sambil menatap ke arah gadis itu, menunggu kelanjutan ucapannya.

"Tapi aku pikir kau akan disana dan meminta giliran untuk mencoba Firebolt Harry," Listy menoleh sekilas ke arah Oliver.

"Yah sebenarnya ingin sih. Tapi tidak jadi karena melihatmu kembali sendirian."

Listy menoleh lagi menatap Oliver yang kini beralih menghadap ke depan dengan kening berkerut.

"Memangnya kenapa jika aku jalan sendirian? Aku tidak akan tersesat atau diculik tahu!"

Listy memukul lengan Oliver. Membuat sang empu meringis pelan, tapi tetap terkekeh sambil mengelus lengannya yang sedikit cenut-cenut.

"Tanganmu terasa juga ya walau pelan memukulnya."

Listy menoleh menatap Oliver dengan senyuman mengejek.

"Segitu saja sakit? Itu belum seberapa, hitungannya cuma sentuhan tahu."

"Oh, benarkah?"

"Mau bukti?"

"Sepertinya tidak perlu," keduanya tertawa bersama.

CHARMOLIPI | HOGWARTS X OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang