Chapter 2 : A Cup of Americano

2.9K 224 6
                                    

Bunyi musik yang menghentak memenuhi ruangan latihan. Peluh mengalir dimana-mana. Tujuh remaja itu telah berlatih sedari pagi dengan panduan dari seorang pelatih dance yang sangat berbakat. Berulangkali dancer itu mengeluarkan kata-kata tegas dengan nada yang sedikit tinggi ketika melihat ada kesalahan sedikit saja atau gerakan yang tidak kompak. Jam telah menunjukkan pukul 13.30 KST ketika mereka berhenti untuk beristirahat.

"Istirahat dan makan dulu, kita mulai lagi pukul 3 sore,"kata pelatih yang dijawab kompak oleh semua member. Mereka langsung menjatuhkan tubuh masing-masing ke lantai, mengistirahatkan tubuh yang lelah. Lucas tiba-tiba berdiri, lalu menuju ke arah AC di sudut ruangan untuk mengusir panas, disusul dengan Xiaojun di belakangnya.

"Mau bulgogi?"tawar seorang manager pada seluruh member dan semua menjawab kompak dengan wajah antusias. Siapa yang tidak suka daging sapi berbumbu yang sangat enak itu? Semua member bersahutan menjawab dengan penuh semangat.

"Arra, arra, mau kopi juga?"tawar manager itu lagi.

"Hyung, aku mau Americano 8 shot tanpa air,"pekik Jaemin dengan riang yang disambut teriakan semua hyungnya. Hanya Lucas, Xiaojun, dan Shotaro yang tidak tahu kebiasaan Jaemin memandang mereka bingung. Apalagi saat mendengar permintaan aneh Jaemin. Americano 2 shot saja sudah pahit, ini 8 shot?

"Nooo, tidak boleh! Aku adukan ke Sijeuni jikalau kau memesan Americano beracun itu. Pikirkan perutmu Jaemin-ah. Kita sedang masa comeback sekarang,"marah Doyoung membuat Jaemin cemberut. Jika sudah diancam diadukan ke Sijeuni, dia benar-benar tidak berani melawan.

"Ah hyung, sekali ini saja,"tawar Jaemin yang disambut gelengan Doyoung, Taeyong, dan Jaehyun yang membuat Jaemin makin memajukan bibirnya.

"Arraseo, kalau begitu 4 shot,"katanya menyerah. Sebenarnya hyungdeul masih ingin protes tapi karena Jaemin sudah mengurangi hingga separuh, mereka terpaksa memperbolehkan.

Setelah menyebutkan pesanan masing-masing, Manager hyung segera keluar ke café dan tempat makan terdekat untuk membeli pesanan makan siang mereka. Para member kembali pada posisi mereka, rebahan di lantai melepas lelah.

"Jam berapa kau latihan untuk unit Work It, Jaemin-ah?"tanya Jaehyun pada Jaemin. Jaemin menoleh sembari mengerutkan dahinya.

"Hari ini tidak ada hyung. Unit From Home dan 90's Love ada syuting MV hari ini, Yuta hyung dan Ten hyung tidak bisa ikut latihan,"terang Jaemin disambut anggukan Jaehyun.

Tak lama kemudian, Manager Hyung kembali dengan barang belanjaan yang banyak. Para member segera menghambur membantu Manager Hyung membagi-bagikan makanan dan kopi sesuai pesanan. Semua duduk melingkar di tengah ruang latihan.

Jaemin membuka kopinya dengan semangat. Bahkan sebelum memakan makanannya, ia sudah menyeruput kopinya terlebih dahulu. Hyungdeulnya hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaan Jaemin.

Jaemin mulai membuka tutup makanannya dan mengambil sumpit. Namun pergerakannya terhenti ketika ia merasakan panas pada dadanya. Ia menelan ludah banyak-banyak untuk mengendalikan diri tetapi panas itu justru semakin naik ke tenggorokannya membuat ia terbatuk hebat. Sumpit yang ia pegang terjatuh begitu saja. Batuknya yang keras dan mengerikan mengundang semua mata padanya.

"Kau tersedak Jaemin-ah? Hati-hati,"kata Doyoung yang berada di sebelahnya sambil menepuk agak keras punggungnya. Namun batuknya semakin hebat dan rasanya ada lendir yang menyeruak keluar. Ia menutup mulutnya untuk menampung cairan yang keluar. Sejurus kemudian, tangan Jaemin bergetar hebat melihat cairan merah pekat yang memenuhi tangannya membuat setiap orang yang berada disana tercekat.

"JAEMIN-AH!"pekik semua orang yang berada disana tepat ketika tubuhnya ambruk dalam pelukan Doyoung.

"Rumah sakit! Sekarang!"pekikan panik Taeyong membuat Manager Hyung segera berlari ke bawah untuk menyiapkan mobil. Jaehyun segera mendekatkan punggungnya untuk menggendong Jaemin. Sebelum semua orang pergi, Xiaojun melihat ke arah kopi yang sempat Jaemin minum sedikit. Entah bagaimana ia terpikir untuk membawa minuman itu. Mungkin rumah sakit bisa memeriksanya nanti.

REVENGE [✓] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang