Ibu Jaemin, Lee Il Hwa, tampak menyuapi Jaemin makan sembari terus tersenyum. Hari ini adalah hari ke-10 Jaemin berada di rumah sakit. Keadaannya telah jauh membaik, bahkan infuse telah dilepas dari tangannya. Besok Jaemin bisa pulang dan beristirahat di rumah. Ia akan langsung ke dorm untuk mengejar ketinggalan latihan dance untuk comeback mendatang. Dokter mengatakan Jaemin pulih lebih cepat, karena itu tidak masalah apabila ia langsung beraktivitas sebagai artis.
Selama 3 hari terakhir, member NCT selalu menemaninya bergantian setiap malam. Ia sering menyuruh mereka untuk pulang agar bisa beristirahat dengan nyaman tetapi semuanya menolak. Mereka benar-benar serius untuk menjaganya. Padahal Jaemin tahu, sudah ada Taehwan dan rekan-rekannya yang bergantian berjaga di rumah sakit ini. Beberapa hari terakhir Jaemin terus memikirkan kata-kata Taehwan tentang siapa ayahnya. Ia benar-benar ingin bertanya pada sang ibu, tetapi apakah ini saat yang tepat? Tapi Jaemin tak bisa menunggu lagi.
"Eomma," panggil Jaemin membuat Ilhwa menoleh padanya sembari tersenyum hangat. Jaemin sedikit ragu, tetapi ia tak punya pilihan. Jika ibunya tak memberi tahunya, mungkin ia akan berusaha mencari informasi sendiri.
"Bolehkah aku bertanya tentang appa?" katanya ragu membuat Ilhwa terkejut.
"Kenapa tiba-tiba?"
"Ehm, hanya ingin tahu sesuatu, eomma," kata Jaemin membuat ibunya terdiam sejenak. Biasanya ia hanya akan membalas Jaemin dengan senyuman dan mengatakan jawaban yang sama setiap kali Jaemin bertanya. Tapi sekarang, Jaemin turut terlibat.
"Baiklah, apa itu?" jawab ibunya. Jaemin tertegun sejenak mendengar jawaban ibunya yang berbeda dari biasanya.
"Eomma, apakah appa meninggalkan kita karena tak mau bersama kita lagi?"
"Kenapa Jaemin bicara seperti itu? Bukankah Eomma pernah bilang Appa sangat menyayangimu?"
"Tapi kenapa selama 20 tahun aku hidup, Appa tidak pernah menemuiku?" tanya Jaemin membuat Ilhwa tertegun sejenak. Ia bingung hendak menjelaskan seperti apa karena ia sendiri pun tidak begitu mengerti apa yang terjadi. Kepercayaannya pada sang suami yang membuatnya bertahan untuk terus meyakinkan Jaemin bahwa ia sangat dicintai ayahnya. Karena sebelum menjadi pelindung Jaemin, Lee Taehwan diutus terlebih dahulu untuk menjadi jembatan bagi sang Ayah dengan Lee Ilhwa dalam berkomunikasi termasuk menjaganya dari jauh. Tapi semenjak kejadian kemarin, Ilhwa meminta Taehwan melindungi Jaemin. Hanya Taehwan yang bisa ia percaya sepenuhnya. Rupanya sang suami juga berpikir demikian dan mengijinkannya.
"Maafkan eomma, Jaemin-ah. Eomma tak bisa memberitahumu. Tapi eomma mohon jangan mencari tahu lagi, ini berbahaya Jaemin-ah. Appa meninggalkan kita karena ingin melindungimu,"
"Melindungiku? Dari siapa?"
"Dari orang yang berniat jahat pada Appamu,"
"Tapi kenapa? Memang apa yang Appa lakukan sehingga ada orang yang dendam padanya?"
"Banyak, tapi Appamu tidak berbuat jahat karena melakukannya. Appamu sosok seorang ayah yang baik, musuhnya lah yang jahat. Jikalau kau ingin eomma tidak khawatir, jangan pernah mencoba mencari tahu, arra?" jelas Ilhwa membuat Jaemin tidak lanjut bertanya lagi.
Bahaya seperti apa yang dimaksud ibunya? Bahaya seperti meminum racun arsenik di dalam kopi Americano kemarin? Dan teringat bagaimana Jaemin yakin ada sekelompok orang yang menjaganya cukup membuatnya yakin masalah ini tidak main-main.
Lantas apakah ia harus berdiam diri saja? Ah, rasanya benar-benar menyebalkan. Ego Jaemin menjerit untuk nekat mencari ayahnya. Bagaimanapun ia hanyalah seorang anak yang merindukan sosok seorang ayah yang belum pernah ia temui. Ketika ia tahu ada celah bahwa ayahnya mengenalnya dan melindunginya, ia benar-benar ingin menemui ayahnya saat itu juga. Tapi ia tahu biarpun ada di depan mata sekalipun, segalanya tak akan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE [✓] (REVISI)
Fanfiction[COMPLETED] Jaemin tak pernah tahu dimana ayahnya berada. Hingga suatu kejadian membuat sang ayah terpaksa menunjukkan dirinya, demi melindungi putra kesayangannya dari teror yang terus mengintainya. DISCLAIMER : Just a fanfiction. Jangan dihubung-h...