Chapter 11 : Protected Baby

1.9K 200 4
                                    

Jaemin mulai menyadari jika seluruh member NCT mengikutinya kemana pun ia pergi. Setiap kali hendak pergi ke suatu tempat, minimal ada 1 atau 2 orang yang akan menemaninya. Pada awalnya Jaemin biasa saja, tapi lama kelamaan ia merasa risih. Bagaimana pun Jaemin lebih suka menyendiri saat lelah berlatih. Tapi kini, ia tak pernah mendapat kesempatan itu lagi karena tiap kali istirahat, Doyoung dan Shotaro sudah berada di kanan dan kirinya. Biarpun Jaemin ada di ruang latihan yang sama dan menyendiri di tempat paling ujung, hyung kelinci dan bayi berang-berang itu akan tetap mengekorinya. Namun Jaemin tak bisa melarang mereka. Bagaimanapun ia pasti telah membuat semua membernya khawatir. Karena itu ia lebih memilih diam dan membiarkan mereka bertindak sesuka hati.

Siang itu selesai latihan, Jaemin menyelinap keluar dari ruang latihannya tanpa izin pada siapapun. Ia tahu mereka mungkin akan khawatir, tapi ia hanya ingin menyendiri sebentar. Sebentar saja. Ia memilih bangku depan ruang latihan kosong di lorong paling ujung dan memainkan ponsel sembari mendengarkan musik. Beberapa menit berlalu, Jaemin merasa ada seseorang yang sedang menatapnya. Ia mendongak dan terlonjak sampai handphone yang ia pegang nyaris jatuh.

"Aigoo, kamjagiya," serunya sembari mengelus dada melihat tampang sangar Yuta yang menatapnya dengan tatapan datar. Sedang kalem saja wajah Yuta sudah menakutkan, apalagi sengaja dibuat datar seperti ini. Jaemin meringis melihatnya.

"Kau sedang apa?" tanya Yuta dengan nada datar membuat Jaemin merinding. Baru kali ini ia melihat Yuta seperti ini. Walaupun Yuta terlihat sangar, ia jarang sekali marah. Lebih banyak diam dan mengamati. Jaemin meneguk ludah melihatnya.

"Bermain game, hyung," kata Jaemin lirih membuat Yuta menghela nafas. Ia langsung duduk di samping Jaemin dan memainkan ponselnya.

"Kenapa duduk disini hyung?" tanya Jaemin yang langsung membuat Yuta menoleh.

"Memang tidak boleh?!" kata Yuta sewot membuat tubuh Jaemin refleks menjauh. Yuta langsung menariknya mendekat padanya lalu memainkan ponselnya lagi. Jaemin cemberut. Lama-lama sebal jika tidak bebas begini. Taehwan selalu menjaganya dari jauh sehingga tak pernah mengganggu privasi Jaemin. Tapi hyungdeul-nya menjaga dengan cara berbeda, mengekorinya kemanapun. Siapa yang tidak risih jika diperlakukan seperti itu sepanjang waktu?

"Kau ini! Tidak tahu ruang latihanmu sudah heboh tadi? Untung aku memang sengaja hendak ke ruang latihanmu jadi melihat kau berjalan ke arah sini," kata Yuta dengan nada khawatir, tidak lagi seperti di awal tadi.

"Aku tak suka, hyung, terkadang hyungdeul berlebihan sekali. Lagipula ini gedung agensi, mana mungkin ada orang nekat berbuat jahat disini?" kata Jaemin membuat Yuta mendelik.

"Kau pikir hyung tak tahu apa yang terjadi di gedung CJ Entertainment saat kalian promosi di Mcountdown?" tegas Yuta membuat Jaemin menggigit bibirnya. Jaemin kembali memajukan bibirnya. Sebal sekali rasanya. Yuta yang melihatnya langsung menghela nafas. Ia bangkit lalu mengulurkan tangan pada Jaemin.

"Ayo ke café di lantai bawah. Hyung traktir," katanya membuat mata Jaemin berbinar seketika.

"Sungguh? Aku mau bubble tea!" pekiknya senang membuat Yuta tersenyum geli. Anak ini mudah sekali teralihkan.

Mereka segera melangkah ke lantai dasar. Diam-diam Yuta membuka grup chat yang dibuat member tanpa Jaemin di dalamnya. Hanya ada 22 member dan Manager Hyung tiap unit. Mereka benar-benar serius untuk mengawasi Jaemin. Grup chat ini bertujuan untuk memastikan ada member atau manager yang sedang bersama Jaemin saat itu. Ada untungnya juga mereka memiliki member yang sangat banyak. Mereka bisa bergantian menjaga Jaemin.

'Jaemin bersamaku' tulisnya pada kolom chat yang dibalas dengan tanggapan lega dari beberapa member unit Make a Wish yang sempat dibuat kalang kabut. Yuta berpikir mereka berlebihan juga menjaganya. Jaemin tak pernah merasa risih saat berada pada unit Work it karena mereka lebih sering mengawasi Jaemin dari jauh. Yang terpenting Jaemin ada di dekat mereka. Tapi mengingat kejadian yang membuat Doyoung sangat trauma, ia bisa memaklumi hal itu. Mereka tiba di café dan segera memesan makanan dan minuman.

REVENGE [✓] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang