6| Nature Magic

50 8 31
                                    

"Apa ini? Kenapa jadi hangat..?" Ucap Gaby.

"Dan bunga-bunga bermekaran disekitarku.. Apa yang sebenarnya terjadi..?"

Pierre dan Daisy melihat itu, Lalu mereka berjalan menuju Gaby. "Apa ini?" Tanya Daisy kepada Gaby.

"A- Aku juga tidak tahu.." Jawab Gaby dengan cepat.

"Aku akan menanyakannya kepada Ayahmu." Ucap Pierre.

Akhirnya mereka semua pergi ke Ayah Gaby, "Ayah!"

Ayah Gaby langsung berbalik badan dan menjawabnya, "Iya Sayang?"

"Saat Aku menaruh kakiku di sebuah sungai, Air nya menjadi hangat dan bunga  bermekaran di sekelilingku.."

"Iya Alpha kami juga melihatnya." Ucap Daisy dan juga Pierre.

Sang Alpha terkejut saat mendengarnya. "I- Itu.."

"Itu apa Ayah??"

"K- Kau memiliki sihir elemen alam."

"Hah?!" Ucap Gaby terkejut.

"Itu sangat-sangat langka, Hampir mustahil jika seekor serigala mempunyai sihir itu.."

Pierre dan Daisy juga terkejut saat mendengar itu. "Jadi... Bagaimana Aku menggunakan sihir ku? Tanya Gaby.

"Kau masih belum menguasainya, Dan caranya.. kalau tidak salah Kau harus menjadi lebih dekat dengan alam serta mengetahui sendiri cara membangkitkan sihirmu."

"Baiklah terima kasih untuk informasimu." Ucap Pierre.

Daisy dan Pierre menjadi bingung dan menatap Gaby dengan muka serius. "Kenapa kalian semua menatap ku seperti itu?" Tanya Gaby.

"Tidak apa-apa kami hanya bingung kenapa tiba-tiba menjadi seperti ini..." Jawab Pierre.

"Lalu... Bagaimana Aku membangkitkan sihir.. ku?"

"Kami tidak tahu, tapi kami bisa membantumu." Ucap Daisy

"Baiklah, Terima Kasih." Ucap Gaby. 

"Mungkin jika Aku pergi ke sungai itu lagi kekuatan ku akan bangkit..?" Ucap Gaby di dalam hati.  Akhirnya Gaby kembali ke sungai itu dan menaruh kakinya di air sungai itu, "Wah, Bunga-bunga yang bermekaran di sekelilingku, Atau jangan-jangan air adalah sumber dari sihirku??" 

Lalu Gaby menemukan ular berbisa di dekat sungai itu. "AAAAAHHH ADA ULAR TOLONG!!!" Teriak Gaby. 

Hanya Daisy dan juga Pierre yang mendengar suara teriakan Gaby. Mereka langsung menuju ke Gaby.  Tiba-tiba Pohon-pohon jatuh ke tubuh ular itu, dan akhirnya ular itu mati. "Hah... Apakah ini karena sihirku..?" Akhirnya Pierre dan Daisy sampai ke Gaby. "K- Kau berhasil membunuhnya?" Tanya Daisy.

"I- Iya berkat sihirku ini." Jawab Gaby.

"Baguslah kalau begitu, Kau bisa menjaga dirimu sendiri sekarang." Ucap Pierre. 

"Jadi Aku memiliki sihir elemen alam... berarti Api, Angin, Makhluk Hidup, Air, Es..?"

"Sepertinya Iya." Jawab Pierre.

Malam pun tiba, Gaby ke pegunungan dan menatap bulan selama berjam-jam karena tidak bisa tidur, Pierre datang ke Gaby karena Dia juga tidak bisa tidur. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Gaby. 

"Aku tidak bisa tidur." Jawab Pierre.

"Oh ya bagaimana dengan sihirmu? Sudah bisa menguasainya?"

"Belum lah baru tadi pagi." 

"Ahaha Aku penasaran dengan sihir mu."

"Ohh- Mungkin Kau bisa menemaniku untuk mempelajari sihirku besok pagi?"

"Baiklah."

Pagi hari pun tiba, Pierre menemani Gaby untuk mempelajari sihirnya. "Sepertinya sihir utama ku adalah air."

"Bagaimana Kau bisa tahu?"

Gaby langsung pergi ke sungai dan menaruh kakinya ke sungai itu. Dan bunga-bunga bermekaran serta angin semakin kencang.

"Oh sepertinya iya." Ucap Pierre.

"Kamu sih tidak percaya."

"Hehe maaf." Ucap Pierre sambil sedikit terkekeh.

Gaby berkonsentrasi untuk membangkitkan sihirnya. Tetapi sihirnya tetap tidak bangkit. Gaby juga sudah kehabisan ide, Bagaimana cara membangkitkan sihirnya.

Tiba-tiba Gaby tersandung oleh batu yang besar, Pierre pun berlari menuju nya agar Gaby tidak terjatuh. Saat Pierre membantu Gaby, bibir nya terlalu dekat dengan bibir Gaby.

Dan saat itu suasananya sedikit canggung. "Jantungku... Berdetak dengan sangat kencang.." Ucap Gaby di dalam hati dan mukanya memerah semerah bunga rose.

Setelah beberapa detik akhirnya Gaby melepaskan dirinya dari tubuh Pierre.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Gaby akan mengetahui bagaimana cara membangkitkan sihirnya?

~🌈Stay Tuned🌈~






The Wolf Spirit Inside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang