"aku enggak setuju" ujar seorang Yeoja cantik membuat semua orang yang ada di ruangannya menatapnya terkejut.
"Jennie, apa maksud mu?" tanya Suzy lembut pada putri sulungnya itu.
"yah aku tidak setuju pernikahan ini di lanjutkan, lihatlah apa yang di lakukan Hyunjin pada Felix terakhir kali. Felix hampir kritis saat itu" ujarnya penuh dengan emosi.
Saat ini kedua keluarga tersebut sudah kembali berkumpul di mension keluarga Lee, satu minggu semenjak kejadian Felix yang di larikan ke rumah sakit dan Hyunjin yang menyetujui perjodohannya dengan Felix.
Pertemuan kali ini kedua keluarga lengkap, Jennie dan Chaewon kakak perempuan pertama dan kedua Felix hadir. Namun sayangnya mereka berkumpl tanpa Felix. Felix beristirahat di kamarnya karena kondisi tubuhnya yang belum begitu membaik.
"aku minta maaf atas kejadian saat itu" Hyunjin angkat suara, dia berdiri lalu membungkuksambil mengucapkan permintaan maafnya. Jennie hanya menatap sinis ke arah Hyunjin.
"ucapkan perkataan itu ke Felix, bukan keluarganya" Chaewon ikut menatap Sinis ke arah Hyunjin.
"Jennie Chaewon, jangan begitu" tegur Suzy pada kedua putrinya. Jennie memutar matanya malas, bukan karena ucapan Suzy kepadanya tapi karena Hyunjin yang mendapat pembelaan dari Suzy.
kring...kring...
suara bel terdengar dari kamar Felix. Mension keluarga Lee itu sangat besar jadi jika Felix membutuhkan apa-apa dia hanya perlu membunyikan lonceng kecil pemberian dari sang ibu.
"biar aku cek Felix sebentar" ujar Chaewon hendak berdiri dan pergi menghampiri Felix
"tunggu" cegah Minho "Hyunjin bisa tolong cek Felix di atas" ujar Minho beralih ke Hyunjin. Hyunjin mengangguk gugup saat melihat raut wajah Minho. Minho itu senyum tapi senyumnya ke Hyunjin itu memiliki makna yang cukup buat Hyunjin menyadarinya.
Nayeon dan Jinyoung hanya memilih diam, begitu pula Heuningkai dan Yeji. Hyunjin berjalan ke belakang tepatnya di dekat dapur. sebenarnya kamar itu mau di buat gudang sih tapi Felix minta buat jadiin kamarnya, Minho dan Suzy hanya menurut dan merenofasi kamar itu sesuai yang Felix mau.
tok
tok
tokcklek...
"permisi" ujar Hyunjin lalu berjalan masuk ke dalam kamar Felix. Hyunjin bisa lihat bagaimana kurusnya tubuh Felix yang kini sedang duduk di atas tempat tidurnya, di tambah wajah Felix terlihat agak pucat. sangat berbeda dari apa yang Hyunjin ingat seminggu lalu.
"hai" sapa Hyunjin, Felix membalas sapaan Hyunjin dengan senyuman. Hyunjin menghentikan langkahnya, kala di tatapnya senyuman Felix.
"Hyunjin?" panggil Felix yang melihat Hyunjin yang hanya berdiri di dekat pintu masuk.
"ah, ada apa?" tanyanya kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke arah dekat ranjang Felix. Felix bukannya menjawab dia malahmenatap Hyunjin bingung.
"lonceng" ujar Hyunjin singkat, Felix langsung berooh mengerti maksud kedatangan Hyunjin. "Minho ahjussi menyuruhku datang ke sini" tambah Hyunjin.
"err..." Felix ragu buat ngasih tau soal kebutuhannya dia saat ini, di tambah dia ga enak klo misalnya harus minta tolong sama Hyunjin.
Hyunjin menatap Felix dalam diam, jujur Hyunjin merasa dadanya sakit saat melihat Felix seringkih dan sepucat ini. senyum Felix tadi pun sama-sama membuat dada Hyunjin sakit, hampir saja Hyunjin menangis, kalau saja Hyunjin tidak menahan air matanya.
"bilang saja apa yang kamu mau" ujar Hyunjin lembut sembari mendudukan dirinya di tempat tidur. Felix menatap Hyunjin seolah-olah bertanya 'tidak apa-apa kan?'.

KAMU SEDANG MEMBACA
Death bed-Hyunlix
Fanfiction"hah!? perjodohan? mami jangan bercanda ah ga lucu"-Hyunjin "ga papa mah, Felix ga butuh perjodohan kok"-Felix BxB yang homopobic jauh-jauh jangan di hubung-hubungin sama kenyataan oke:] [jangan lupa votemen yah gais klo suka]