"FEELLIIIXXXX!!!" teriak seorang namja ketika memasuki cafe dan melihat Felix yang sedang duduk di sebuah kursi, pengunjung kafe itu menatap namja itu dengan tatapan aneh. dua orang yang mengikuti dia dari belakang hanya bisa menutup wajah yang satu meminta maaf.
"Jisung bisakah kmu sedikit tenang" ujar Felix menatap namja bernama Jisung itu.
"tidakk bisaaa"ujar Jisung yang langsung memeluk Felix
"hai" sapa dua orang yang mengikuti Jisung tadi bersamaan. salah satu dari mereka pun menarik si tupai agar melepas pelukannya dari Felix. Jisung pun melepasnya dengan wajah yang menatap sinis orang itu.
"hai" balas Felix kedua orang itu. kedua orang itu di tambah Jisung kini sudah mendudukan diri di bangku kosong.
"kamu sudah pesan lix?" tanya seorang bernama Nakamoto Jaemin. seorang Dokter yang bekerja di rumah sakit milik Nayeon.
"ung, sudah kalian pesanlah"
"kalau begitu siapa yyang akan pergi memesan?" ujar Haechan, seorang penyanyi terkenal. dia yang tadi masuk sambil menutup wajahnya agar tidak di kenal. Tapi, tetep aja ada beberapa yang kenal.
"gunting, batu, kertas" ujar Jisung tiba-tiba yang refleks membuat keduanya langsung ikut bermain.
Jaemin=batu
Jisung=gunting
Haechan=batu
"okkaaayy, sung aku seperti biasa" ujar Jaemin senang karena bukan dia yang kalah. sedangkan Jisung menatap tangannya karena menyesal.
"aku latte" ujar Haechan, Jisung pun akhirnya hanya mengangguk dan pergi memesan pesanan mereka. Felix menatap lucu ketiga temannya itu.
"gimana kerjaan kalian?" tanya Felix membuka pembicaraan.
"pasien rumah sakit mayan banyak akhir-akhir ini, jadi gue agak kewelahan untung ada dokter yang bantuin" jelas Jaemin menjawab pertanyaan Felix. Jisung yang baru datang setelah menerima pesanan kembali duduk di samping Jaemin cuman mengelus lembut pundak Jaemin.
"kak chan bilang, kita bakal lembur besok. bakal ada grup yang mau comeback" Jisung menghela nafas lelah, bagai mengerti arah pembicaraan.
Felix terkekeh saat melihat raut sedih Jisung. "Semangat untuk lemburmu besok" ujar Haechan mengejek sekaligus memberi semangat itu. Membuat Jisung mau marah tapi tidak jadi.
"Kalau aku sih akan mengambil break stengah tahun ini untuk beristirahat. Jadi sepertinya aku akan tinggal bareng Felix sih, boleh kan Lix" Felix hanya mengangguk. Sedangkan Jaemin dan Jisung menatap iri ke arah Haechan.
Mereka sudah kenal satu sama lain tuh sudah hampir 5 tahun. Dan Yap mereka bertemu di Jerman 5 tahun lalu. Jadi keluarga Felix dan keluarga Jaemin, Haechan, bahkan Jisung sudah dekat dan kenal baik.
Makanya mereka kadang bebas keluar masuk rumah/Mension masing-masing. Tapi Jisung dan Jaemin sekarang tinggal bareng soalnya anak rantau. Kalo Haechan sih kadang pulang kadang nginap di studio di agensinya soalnya terlalu sibuk.
"Lalu Lix bagaimana kamu sama dia?" Ujar Jaemin tiba-tiba. Felix menatap Jaemin lalu menghela nafas ketika topiknya berganti ke arahnya.
"saat pertemuan pertama dia menolak, dan aku juga berencana ngomong sama mamah sama papah buat batalin. apalagi dia bilang sudah memiliki kekasih, tapi kemarin dia bilang sudah menyetujui perjodohannya. aku menolaknya tapi dia memaksaku untuk menerimanya hanya karena janji kekanak-kanakan itu" jelas Felix. Jaemin, Haechan, dan Jisung menatap iba ke arah Felix.
"Lelaki bajingan, udahlah Lix lebih baik gak usah nikah dengannya. Mending nikah sama gue aja." Ujar Jisung menggenggam Tangan Felix bagai sepasang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Death bed-Hyunlix
Fanfiction"hah!? perjodohan? mami jangan bercanda ah ga lucu"-Hyunjin "ga papa mah, Felix ga butuh perjodohan kok"-Felix BxB yang homopobic jauh-jauh jangan di hubung-hubungin sama kenyataan oke:] [jangan lupa votemen yah gais klo suka]