5

2.3K 230 14
                                    

"papah, boleh yah nanti Felix janji bakal meinum obat tepat waktu terus rajinpergi cek up" ujar Felix memohon pada papahnya Lee Minho, Minho menatap anak bungsunya yang sekarang sudah memohon bahkan sampai berlutut di depannya.

"..."Minho diam dia bingung mau menjawab apa.

"Felix berdiri, ga baik berutut seperti itu kasian lututmu pasti sakit kan" Suzy yang baru saja masuk hampir terkena serangan jantung saking kagetnya melihat anak bungsu kesayangannya tengah berlutut. lalu menatap tajam ke arah Minho sedangkan Minho mengangkat bahunya.

Suzy membantu Felix berdiri  agar duduk di sofa. "Mamah, pernikahannya di batalin aja yah" pinta Felix yang kini beralih pada Suzy. Suzy mendengus lalu memilih duduk di samping Felix lalu merangkul pundak Felix dengan lembut.

"sayang, mamah tidak bisa membatalkan begitu saja pernikahan ini"

"kenapa?

"karena Hyunjin juga membutuhkan Felix, Felix juga kan. Bukannya Felix sayang Hyunjin" Felix hanya mengangguk membenarkan bahwa dia benar sayang dengan Hyunjin.

"tapi Hyunjin sudah memiliki seseorang yang dia sayang mah, Felix ga mau Hyunjin sedih kalau harus sampai berpisah dengan kekasihnya karena pernikahan ini" jelas Felix sambil menatap sedih ke arah Suzy. jujur Minho dan Suzy tak tega melihat Felix yang  tampak sesedih ini.

"bagaimana kalau Felix meminta ijin dulu pada kekasih Hyunjin, mungkin Kekasihnya menyetujuinya" saran Minho. 

"nah ide bagus, Felix bagaimana?" Suzy langsung menyetujui, lalu bertanya pada Felix.

.

saat ini Felix dan Hyunjin terjebak di sebuah butik bersama nyonya keluarga Hwang  dan nyonya keluarga Lee, aka ibu mereka berdua.

Felix sih biasa saja, tadi hanya kaget sedikit saja saat bertemu Hyunjin. beda dengan Hyunjin yang hanya memasang wajah cemberutnya, dia masih kesal di hari istirahatnya dia harus di paksa oleh Nayeon untuk mengantarnya ke butik. walaupun sebenarnya dia agak bersyukur memiliki teman menunggu bersamanya.

Begitu pikir awal Hyunjin melihat Felix, sekrang yang ada malah ~canggung~, Hyunjin meringis dalam hati. dia sungguh benci keadaan kayak gini, bisa aja sih dia ngajak ngomong tapi Hyunjin trauma apalagi pas pertama kali mereka berdua berbicara di kamar Hyunjin dulu. Yang malah berakhir dengan Felix yang mengalami kondisi yang hampir kritis.

Hyunjin memang merasa canggung tapi beda dengan Felix, saat ini dia sedang berusaha untuk menutup hatinya. Berusaha agar detak jantungnya tidak berdebar lebih cepat di hadapan Hyunjin, apa lagi dia sudah berjanji. Makanya itu dia memilih untuk diam dan memperhatikan kedua nyonya besar Hwang  dan Lee yaang sedang memilih stelan kemeja di sana.

"Hyunjin, kemarilah" panggil Naeyon, Hyunjin langsung  saja bangun dari duduknya dan segera berjalan menuju  ibunya, dalam hati dia berterima kasih pada ibunya karenanya suah membebaskan Hyunjin dari suasana canggung tadi.

"cobalah ini"

'owhh shit..'-Inner Hyunjin.

dia baru sadar dari tadi sang ibu melihat-lihat pakaian laki-laki. Matilah Hyunjin. walaupun Hyunjin tetep menurutinya, awalnya dia mau protes tapi Nayeon langsung menatap tajam Hyunjin yang hendak protes. Makanya itu Hyunjin terpaksa menurutinya.

"untuk apa?" tanyanya sebelum menuju ke tempat mencoba baju.

"pernikahanmu tentu saja, apa kamu lupa?" Hyunjin semakin melotot menyesali keputusannya untuk mengikuti sang ibu.

setelah Hyunjin pergi mencoba bajunya, Felix selanjutnya yang di suruh untuk mencoba. Felix sama sekali tidak masalah. dia sudah terbiasa menemani kedua kakak dan ibunya untuk berbelanja baju.

Death bed-HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang