11

1.5K 177 12
                                    

"Hyunjin kamu akan mejadi  seorang ayah" 

Hyunjin terdiam, bibirnya kelu seperti tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sedangkan Suzy menatap Minho dengan tatapan yang entahlah tidak ada yang mengerti. Sedangkan yang lain kebingungan.

"Kai, tolong bawa Jiyeon dan Siyeon bermain ke taman" Ujar Jinyoung pada puta bungsunya itu. Kai yang mengerti pun segera mengajak, ponakan barunya itu bermain di luar.

"Nayeon-ie, apakah bahaya untuk tubuh Felix jika mempertahankan kandungan itu?" Tanya Suzy yang lumayan menghawatirkan kondisi anaknya itu.

"Sepertinya akan sangat mempegaruhi kondisi tubuh Felix, namun tidak begitu  membahayakan. Untuk lengkapnya sebaiknya kita membawanya ke dokter kadunga-

"Tidak" Semua orang menatap ke arah Hyunjin. "Jangan, jika Felix tau dia akan mempertahankan bayi itu" Ujar Hyunjin sepertinya panik.

"Bilang saja tidak mau mempertanggung jawabkannya saja, tidak perlu mencari alasan seperti  itu" Ujar Jennie sinis.

"jennie!" tegur Suzy tidak enak pada Hyunjin dan keluarganya.

"Benarkah seperti itu  Hyunjin?" tanya Minho mengangkat suara, Suzy makin panik mendengar ucapan suaminya itu.

Hyunjin diam,  bibirnya kembali kaku dan otaknya sepeti ngeblank. Tidak ada satupun kata yang bisa terucap.

"Apakah penyakit Felix menjadi separah itu?" Tanya Felix yang  tiba-tiba keluar dari dalam kamar. Membuat semua orang termasuk Hyunjin terkejut.

"ah Felix, apakah badanmu masih lemas?" Tanya Nayeon merangkul Felix, karena dirinyalah yang memiliki jarak paling dekat dengan Felix.

"Yah sudah tidak apa-apa,  hanya tenggorokan Felix sakit jadi Felix berniat pergi megambil air" Ujar Felix menunjukan gelas di tangannya yang terlihat kosong.

"Sini biar noona ambilkan" ujar Chaewon medekati Felix lalu mengambil alih gelas dari Felix. Felix mau nolak sih cuman Nayeon udah ngambil gelasnya terus di kasih ke Chaewon.

"Jadi? apakah Felix perlu di bawa ke rumah sakit?" Tanya Felix memandang setiap orang yang ada di sana.

Tampak Suzy dan Minho kembali memandang satu sama lain lalu mengangguk bersamaan. Setelah itu Suzy mendekati Felix dengan sebuah senyum di wajahnya. Senyum lembut yang mungkin sangat menenangkan bagi semua orang namun tidak buat Felix.

Yah Felix sudah sering melihat senyum itu, sejak kecil. Awalnya tentu Felix sama seperti semua orang biasa saja, namun makin kesini Felix selalu  berhasil di buat takut, resah dan khawatir.

"Felix sayang" Nayeon melepaskan rangkulannya dan membiarkan agar Suzy yang menanganinya. "Mamah ada kabar bagus" Ujar Suzy kinnni sudah menggenggam kedua tangan Felix.

"Felix akan segera menjadi ibu" Felix terdiam mencoba mencerna perkataan ibu kandungnya itu.

"I-Ibu?" 

"Iya, disini ada sebuah kehidupan yang sedang tumbuh" Ujar Suzy, Felix jelas terkejut ketika salah satu tangan Suzy mengelus dengan lembut perut rata milik  Felix.

"Fe-Felix hamil mah?" tanya Felix dan diangguki oleh Suzy, mendengar itu membuat Felix tersenyum dengan cerah secerah Sunshine.

"Tapi kesehatan Felix akan menjadi taruhannya, bahkan bisa membawa kematian untuk Felix." Felix terdiam, senyuman tadi hilang. Suzy sangat sedih sebenarnya untuk memberitahukan hal ini. 

Suzy sendiri tidak memiliki pilihan lain, Suzy sudah tidak memiliki hak untuk mengatur-atur kehidupan Felix. Felix sudah memiliki kehidupannya sendiri. Semua pilihan kini tergantung antara Hyunjin dan Felix. 

Death bed-HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang