Felix keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri dan menggunakan bajunya pagi itu. Dilihatnya Hyunjin yang masih tertidur dengan nyenyaknya di atas kasur.
Felix melanjutkan langkahnya menuju tas koper miliknya untuk merapihkan barang-barang miliknya sekaligus milik Hyunjin.
"Hoaamm, pagi Felix" sapa Hyunjin saat bangun dari tidurnya.Felix yang membelakangi Hyunjin menolehkan kepala untuk melihat Hyunjin.
"Pagi" balas Felix singkat dan langsung melanjutkan kegiatannya. Hyunjin sendiri sudah berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai dengan kegiatannya Felix kembali merapihkan kasurnya, mengaturnya sampai menjadi seperti semula. Setelah itu Felix juga menyiapkan baju untuk Hyunjin. Istri yang baik, kan?
"Woah kau yang merapihkan ini semua?" Hyunjin takjub ketika melihat kamar hotel sudah kembali rapih. Felix hanya mengangguk saja mengiyakan ucapan Hyunjin.
"Lebih baik tidak usah di bereskan, perhatikan kesehatanmu sja" Felix tersenyum senang karena sedikit perhatian Hyunjin padannya.
"Eomma menyuruh kita untuk segera bersiap untuk pergi melihat rumah baru"
"loh sudah ada?" tanya Hyunjin heran, rumah? mereka baru menikah dan sudah di sediakan rumah bukan kah terlalu cepat.
"ka...kamu tidak suka?" ujar Felix ketakutan, masih agak trauma Felix soalnya Hyunjin sering marahin Felix dulu pas mereka belum nikah.
"hmm enggak kok. Yah sudahh ayo keluar" ujar Hyujin lalu langsung menarik dua koper di sana, tidak mungkin kan Hyunjin membiarkan istrinya yang lemah itu untuk membawanya. Felix tersenyum senang ketika melihat Hyunjin membawakan koper miliknya.
"iya" Felix pun langsung pergi menyusul Hyunjin yang sudah pergi mendahuluinya.
Di lobi hotel sudah terlihat Jennie dan Heuning Kai. Jennie sibuk dengan panggilannya dan Heuningkai sibuk dengan handphonenya.
"Loh Felix tidak apa-apa kan? apakah dia melakukanmu dengan kasar. HYUNJIN, kenapa tidak kau gendong Felix hah!? Kau tau kan Felix tuh pasti masih kesakitan setelah kegiatan kalian semalam" Protes Jennie saat melihat Felix yang jalan agak terseok-seok.
Felix bingung dengan kaka perempuannya itu yang marah-marah dan apa maksudnya dengan kegiatan semalam? Felix sama sekali tidak mengerti sedangkan Hyunjin sudah panik sendiri mendengar perkataan Jennie.
"Lihat adikku jalannya terseok-seok seperti ini" Owhh Felix mengerti jadi karena kakinya. Felix mendekaati kakanya dan mengelus lembut pundak sang kakak hendak menenangkan dan menjelaskan
"Noona sudah, ini bukan salah Hyunj-
"JANGAN MEMBELA BAJINGAN INI FELIX" Penjelasan Felix di potong. Dan kini mereka sudah menjadi pusat perhatian
"Aku dan Felix tidak melakukan apa-apa tadi malam" bela Hyunjin tidak terima, karena tuduhan Jennie. Nah denger kata-katanya Hyunjin Felix makin bingung.
"Lalu ini kkakinya kenapa!?"
"Noona kaki Felix tadi terantuk" Jelas Felix meskipun masih belum paham maksud kata "kegiatan semalam" yang di maksud Jennie dan Hyunjin.
Jennie terdiam, kehabisan kata dia. "Emm.. yah sudah kalo begitu jalan hati-hati lain kali" ujarnya masih agak malu sepertinya.
Beberapa tatapan mata yang tertuju pada mereka pun kini sudah tidak menatap mereka lagi. Dan keadaan pun kini sudah kembali hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death bed-Hyunlix
Fanfiction"hah!? perjodohan? mami jangan bercanda ah ga lucu"-Hyunjin "ga papa mah, Felix ga butuh perjodohan kok"-Felix BxB yang homopobic jauh-jauh jangan di hubung-hubungin sama kenyataan oke:] [jangan lupa votemen yah gais klo suka]