23

1.5K 120 10
                                        

"Apa benar?" Tanya Wooyoung, dan Felix menggeleng. Keduanya saat ini berada diruangan Wooyoung. Semua karyawan sudah dibubarkan.

"Lix"

"Aku tidak mengambilnya Hyung, kemarin memang aku yang menaruh di kasir tapi aku.." Felix cemas, dia tidak ingin membuat Wooyoung membencinya.

Wooyoun adalah salah satu orang aybg sangat baik padanya. Dan Felix tidak ingin melihat Wooyoung membencinya.

"Aku tau lix, aku percaya padamu" Mendengar itu Felix menghela nafas lega.

"Jadi kenapa kamu membawa suit kemarin?" Tanya Wooyoung. Well, sebenarnya Wooyoung membawa Felix keruangannya bukan untuk dintrogasi sih.

Tadi saat semuanya berkumpul, Wooyoung mendengar bisikan karyawan restoran tadi. Karena penasaran dia pun menunda pencarian siapa yang mengambil uang restoran. Lagi pula Wooyoung tidak begitu mempedulikan uang yang hilang, namun tetap saja jika restoran ini ada karyawan yang seperti itu restoran akan bangkrutlah.

"Kakakku menikah kemarin" jawab Felix jujur.

"Benarkah? Wahh selamat, tapi mengapa kamu tidak ijin saja kemarin?" Tanya Wooyoung. "Pastinya kamu sampai telat bukan?" Dan Felix mengangguk.

"Lain kali jika ada acara seperti itu lebih baik ijin saja" nasehat Wooyoung.

"Mm tapi hyung masalah uang ini.."

"Aku juga tidak tau lix, harus kah aku mengancam mereka?" Tanya Wooyoung pada Felix. Membuat Felix kaget tentu saja.

"Tenang saja, lebih baik sekarang kamu kembali bekerja. Dan ah tolong panggilkan Lia dan Yeri"

"Baik Hyung" Felix pun berjalan keluar dari Ruangan Wooyoung dan pergi menuju ke dapur.

"Yeri noona, Lia kalian di panggil sama Wooyoung Hyung" ucap Felix dengan suara pelan. Felix masih takut, saat ini ada banyak mata menatapnya dengan tatapan yang menghakimi dirinya.

Yeri dan Lia hanya berjalan melewati Felix begitu saja tanpa menjawab ucapan Felix tadi.

"Humph dasar, aku yakin Lia noona dipengaruhi oleh Yeri noona makanya dia mengambil uang itu" Felix tersentak dan segera menoleh kesampingnya.

"Ryujin?"

"Ah, sebenarnya aku mendengar percakapan mereka berdua kemarin. Maaf aku tidak membantumu tadi oppa" ucap Ryujin seorang pekerja  paruh waktu di restoran itu.

"Kau tidak apa-apa kan oppa?" Dan salah satu orang yang baik pada Felix.

"Umm, ayo kembali bekerja" Dan keduanya pun kembali bekerja.

(+×÷)

Felix sudah tidak terkejut lagi ketika mendapati sahabatnya dan Hyunjin yang sudah duduj didalam restoran itu. Mau tidak mau Felix maju untuk pergi melayani mereka.

"Mau apa kamu?" Tanya Yena, salah seorang karyawan disitu.

"Menayakan pesanan mereka" tunjuk Felix pada meja yang diduduki sahabat-sahabatnya dengan Hyunjin.

"Biar aku saja" ucapnya ketus, "dasar penjilat" gumam Yena yang masih bisa di dengar Felix.

Felix akhirnya memilih untuk berpindah ke dapur. Dan para Karyawan disana masih menatapnya dengan tatapan merendah dan menghakiminya.

Pagi tadi setelah Lia dan Yeri dipanggil. Keduanya malah marah pada Felix dan menuduh Felix kalau Felix balik menyalahkan keduanya. Beruntung Ryujin segera menengahi sehingga tidak terjadi keributan.

Death bed-HyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang