Acara pernikahan Chaewon berlangsung dengan meriah, bahkan Chaewon sampai mengadakan resepsinya di hotel miliknya yang terletak didekat pantai.
Banyak rekan kerja, teman, sahabat, keluarga yang hadir. Bahkan ada beberapa model, artis, dan idol. Jangan lupakan Hyunjin dan ketiga anaknya serta sahabat dari Felix juga hadir.
Pemberkatan pernikahan yang dilakukan digereja telah selesai. Kini hanya tinggal melakukan acara pernikahan mereka di hotel.
Semuanya berjalan dengan baik, bahkan Chaewon yang menjadi pemeran utama hari ini terlihat sangat mempesona.
Chaewon kini sedang berdansa dilantai dansa bersama sang ayah dengan asik. Bahkan canda tawa terlihat menghiasi setiap wajah yang ada dalam pesta itu.
"Auntyy" teriak Mingrui berlari menuju Chaewon lalu memeluk kaki Chaewon. Chaewon tertawa senang melihat sang keponakan yang terlihat imut.
"Mingrui jangan berlari" tegur sang kakak Siyeon.
"Tidak apa-apa Siyeon, bagaimana keadaanmu apakah masih sakit?" Tanya Chaewon cukup prihatin debgan keadaan yabg kepnakan yang baru terjadi beberapa hari lalu.
"Sudah aunty lihat sekarang aku sudah dibolehkan daddy untuk datang ke pesta aunty" ucap Siyeon membuat Chaewon tersenyum lega.
"Jiyeon?"
"Aku juga aunty, nihh" ucap Jiyeon lali mencoba bergerak, Chaewon tersenyum senang kedua keponakannya sudah kembali sehat.
"Kau sangat baik mengurus mereka Hyunjin" puji Chaewon meninu pundak Hyunjin pelan.
"Tentu saja mereka anak-anakku" Jiyeon dan Siyeon tersenyum senang mendengar ucapan Hyunjin.
Alasan keduanya dibully bahkan hanya karena dia itu anak angkat Hyunjin yang mungkin sewaktu-waktu akan dibuang. Memang mereka menolak untuk mendengar bahkan melawan mereka, menunjukan rasa percaya diri bahwa Hyunjin tidak akan membuang mereka.
Namun, lain dilidah lain juga di hati. Keduanya selalu merasa cemas, takut, khawatir. Takut apa yang dikatakan oleh mereka benar-benar terjadi, takut Hyunjin membuang mereka. Takut Hyunjin memperlakukan mereka sebagai seseorang yang asing.
Ditambah orang yang menjadi sandaran mereka kini sudah tidak ada.
"Memang seharusnya seperti itu Noona, kalau tidak pasti arwah Felix sudah menghantui Hyunjin" ucap Jisung bergabung dalam pembicaraan.
"Lagi pula, kita juga ikut mengurus mereka berdua kok malah Hyunjin saja yang mendapat pujian" protes Haechan yang mendapat kekehan dari Chaewon.
"Terimakasih, kalian yang terbaik pokoknya"
.
.
."Baiklah, apakah ada yang ingin disampaikan dari mempelai pria?" Tanya seorang host yang membawa acara pesta itu.
Chaewon berdiri dan segera berjalan menuju ke panggung untuk memberikan satu dua patah kata.
"Em.. selamat malam semuanya, sungguh saya sangat berterimakasih atas kehadiran teman-teman dan sahabat sekalian yang ikut merayakan hari bahagia saya dan suami saya" ucap Chaewon agak menunduk pada semua yang hadir saat itu.
"Tidak pernah saya kalau saya kini sudah dewasa bahkan akan menjalani hidup berkeluarga dengan Sunwoo. Padahal rasanya baru kemarin ayah mengajarkan saya bagaimana cara berjalan" Chaewon terkekeh mengingat masa lalu.
"Saya sangat berterimakasih kepada Appa dan Eomma yang sudah mengurus saya sampai saat ini, lalu kakak saya Jenni eonni dan juga kepada adi-ngiingggg" suara mic yang jatuh memenuhi ruangan aula acara itu. Semuanya menatap heran kepada Chaewon yang kini terpaku ditempatnya. Menatap ke arah pintu masuk yang menghadap ke panggung tempay Chaewon berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death bed-Hyunlix
Fanfiction"hah!? perjodohan? mami jangan bercanda ah ga lucu"-Hyunjin "ga papa mah, Felix ga butuh perjodohan kok"-Felix BxB yang homopobic jauh-jauh jangan di hubung-hubungin sama kenyataan oke:] [jangan lupa votemen yah gais klo suka]