EPS. 14 : DARK CLOUD

232 47 10
                                    

Mas Sadam (24) - Malik's brother

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Sadam (24) - Malik's brother











Malik's side story



Hari ini, Mama lagi-lagi membawa ku ke rumah sakit. Kondisiku kian menurun dan akan sulit untuk kembali bersekolah seperti biasa. Rambutku mulai rontok dan menipis. Aku segera memakai topi ciput untuk menutupi kepalaku karena, rambutku mulai menipis.

Aku hanya terdiam, duduk sambil menonton tv. Acara kartun favorit ku akan menemani ku seharian ini dari rasa bosan yang mungkin akan membuatku gila. Dan kartun ini juga favoritnya Maya.

Yah, kepikiran Maya lagi akhirnya aku kembali merasa jenuh. Aku merindukan Maya. Dia sedang apa ya sekarang? Dan kejadian hari Senin lalu membuat Maya khawatir. Aku bisa mendengar suara tangisnya walau samar-samar.

Aku merubah posisiku dan merebahkan tubuhku. Aku menatap langit-langit, dan terdapat bayangan Maya disana. Aku menutup mataku dengan lenganku. Aku mencoba untuk melupakan Maya sebentar, namun cukup sulit.

Kenapa gadis ini terlalu kuat? Atau aku yang terlalu lemah?

Mama lagi kerja, dan mas Sadam lagi diluar nyari makan. Aku disini sendirian. Aku mengambil handphone ku dan mengecek ada pesan masuk atau tidak.

Saat aku menyalakan handphone ku, terdapat banyak notifikasi chat dari Gilang dan Ezra. Apalagi Ezra. Tidak ada chat dari Maya. Aku berharap dia mengirim pesan padaku. Gapapa, gapapa.

Aku membuka chat dari Ezra. Banyak banget asli tapi gak sampe 99+ pesan. Namun, ada satu pesan yang membuatku tercengang.

Ezra : Mal, gue udah ngasih tau Maya soal kondisi lo saat ini
Ezra : gue bukan bermaksud apa-apa, cuma gue kasian sama Maya. Dia berhak tau sekarang, Mal
Ezra : gue ga ceritain semuanya, gue harap lo kasih tau dan jelasin semuanya ke Maya
Ezra : gue bakal ke rumah sakit sama Maya biar dia tau kondisi lo secara langsung
Ezra : share loc ya

Jadi, Maya udah tau tentang kondisiku? Ezra memberitahu Maya tentang kondisiku? Penyakit ku?

Aku tidak marah pada Ezra. Aku memang ingin memberitahu Maya secepatnya tapi, gak tega. Aku takut Maya makin mengkhawatirkan aku sampai tidak mengkhawatirkan dirinya sendiri.

Namun, kalo udah kaya gini, aku harus benar-benar jelasin semuanya ke Maya. Maya pasti sekarang lagi mikirin aku. Bukan kegeeran, mungkin aja sekarang Maya mikirin soal kondisiku waktu hari Senin lalu.

Maya, langit disini mendung. Matahari lagi sakit makanya mendung. Seandainya aku tidak sakit begini, langit akan tetap cerah.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumssalam. Mas Sadam."

Ya, mas Sadam udah kembali dari luar untuk mencari makan. Aku bisa melihat tangannya menenteng kantung plastik berisi nasi bungkus. Pasti nasi Padang lagi. Kemarin aja bolak-balik WC gegara makan rendang.

"Mas, lo kan baru mendingan dari diare," kataku.

"Gue udah gapapa kok. Paling kalo diare lagi tinggal minum obat," kata mas Sadam. Mas Sadam tuh orangnya emang batu, di bilang sekali nurut nanti besoknya kek gitu lagi.

"Oh iya, lo udah kabarin Maya?" tanya mas Sadam. Aku menggelengkan kepala.

Mas Sadam menarik meja dan kursi lalu duduk di samping bangsal ku. "Eh? Lo belum ngasih tau ke Maya sama sekali soal kondisi lo sekarang gimana?" tanyanya lagi.

"Gue, gue butuh waktu yang pas buat jelasin ke Maya. Tadi Ezra chat gue katanya dia udah jelasin ke Maya soal kondisi gue walau gak secara detail," ujarku.

"Lo harusnya jelasin ke Maya sebelum kondisi lo begini. Lo mau sampe kapan gak ngasih tau Maya? Dia berhak tau, Mal."

Aku semakin bingung. Aku juga, memikirkan hal yang akan terjadi sebelum aku bertindak. Ezra katanya mau kesini kan sama Maya? Ya, ini saatnya aku menjelaskan semua pada Maya.

"Gimana jadinya, Mal?" tanya mas Sadam.

"Ezra katanya mau kesini sama Maya. Tinggal gue share loc aja," kataku.

"Terus nanti lo bakal jelasin semuanya ke Maya kan?" Aku mengangguk kaku. Karena saat ini, aku menyiapkan diri untuk menjelaskan semuanya pada Maya.

"Bagus. Semoga dia gak mati penasaran gegara kondisi lo. Gue mau lanjut makan dulu dah gue kerja shift 2 hari ini," kata mas Sadam lalu lanjut makan. Semoga keputusan ku tepat saat ini.

Aku turun dari bangsal dan berniat untuk keluar dari ruangan. Mas Sadam yang lagi makan pun langsung tersedak. Aku keluar dari ruangan dan, langit diluar sana, gelap.

Dark cloud. Can you give me one more chance?

I just, wanted to meet Maya.

And tell her that I love her. I do not have much time. this is the perfect time for me to say that.

Please...

Can I got that chance?

Please, help me.
















Please, help me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








***










3 Maret 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 Maret 2021






Hai! Apa kabar?

Dah lama aku ga update cerita ini. Masih ada yang nungguin ga? Kek nya 6 chapter lagi bakal tamat.

Mau season 2?

hehehe aku pikirin nanti ya😂

Oh iya, besok Malik ulangtahun. Ucapkan selamat ulangtahun untuk pemeran utama🤗

Mungkin segini dulu deh. Masih semangat kan buat happy ending? Hehe aku harap happy ending ya biar kalian ga nangis :") maaf :")

10 Months - jaesunoo[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang