EPS. 13 : TERUNGKAP

238 44 4
                                    

playlist di mulmed cuma buat pajangan :v



Maya's side story




Malik lagi-lagi tidak masuk sekolah setelah kejadian waktu hari Senin lalu dimana ia mengalami mimisan parah. Dan lagi-lagi, Malik membuatku khawatir. Aku lihat ada rambut rontok menempel di bantal UKS dan ternyata itu rambutnya Malik. Mana rontoknya banyak banget lagi. Semakin penasaran aku pada kondisi Malik saat ini. Apa ini artinya aku harus mencari tau hal ini sendiri?

Aku tidak bisa menangisi Malik hari ini. Gak, aku gak akan menangisi Malik lagi. Aku akan pergi ke rumah Malik kali ini dan ingin memastikan soal kondisinya saat ini. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Biar apa kamu kaya gini padaku, Bagas Malik Umbara? Biar apa?

"Maya." Aku menoleh dan itu Ezra yang memanggilku.

"Iya?"

"Ikut gue bentar," ajaknya. Aku menuruti perkataannya dan mengikutinya entah ia akan membawaku kemana.

Ezra membawaku ke pinggir lapangan bola, di bawah tempat mading sedikit tempat untuk duduk. Aku dan Ezra duduk bersampingan sambil melihat anak-anak lain bermain bola. Angin sejuk pada hari ini, cukup membuatku mengantuk. Aku harus sabar. Ezra sedari tadi tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya terdiam, merenung, seperti memikirkan sesuatu.

"Ja," panggilku. Ezra tersadar lalu menoleh padaku. "Lo sebenernya ngajak gue kesini buat ngapain?" tanyaku akhirnya.

Ezra menepuk jidatnya, "ah sial! Gue lupa ngajak lu kesini karena gue mau ngomong sesuatu," ucapnya.

Aku terkejut, "mau ngomong apa?"

Ezra menghela nafas dan kemudian raut wajahnya mulai serius. "Ini soal Malik." Aku semakin terkejut. Maksudnya, soal Malik? Emang Malik kenapa? Oh, tidak, mungkin saja ini adalah kunci jawabanku tentang Malik selama ini.

"Sebenernya, Malik bilang dia yang bakal ngasih tau lo soal kondisinya sekarang. Tapi, gue bakal ngasih tau ke lo sebagian, biar Malik yang jelasin semuanya," kata Ezra. Aku mengangguk.

"Malik kena kanker." Deg! Aku tidak percaya akan mendengar hal ini. "Malik kena kanker jaringan lunak. Gue sempet ikut sama Malik dan keluarganya saat pertama kali dibawa ke rumah sakit. Katanya, kankernya itu termasuk kanker ganas. Disitu gue, gue langsung sesak. Lo pasti ngebayangin gimana keadaan gue disana. Gue stress dan akhirnya pulang duluan tanpa pamitan,"

"Sampai gue gak ketemu dia selama satu minggu, gue akhirnya memberanikan diri buat ketemu sama dia. Selama dia sakit, dia kek, orang yang gak ada semangat buat sembuh. Tiap hari dia marah-marah karena penyakitnya ini. Dia benar-benar, depresi sampai minum obat dengan dosis berlebih yang bikin dia overdosis. Untung aja dokternya sigap dan akhirnya Malik selamat,"

"Dan sampai akhirnya lo berdua bertemu di perpustakaan. Haha, kalo di inget lagi, lo waktu itu datar banget si Malik," kata Ezra. Wajahku memerah. Kejadian yang bikin aku nangis menyesal karena bersikap ketus padanya.

"Tapi, justru dengan bertemunya lo sama Malik, kondisi kesehatan mentalnya Malik membaik. Entah kenapa kayanya dia seneng banget tiap kali bertemu sama lo. Dan gue sebagai sahabatnya, merasa ikut seneng. Malik benar-benar nyaman tiap kali bersama lo, Maya," kata Ezra. Apa emang aku orang yang tepat untuk Malik?

"Dia pernah bilang ke gue, kalo gue harus merahasiakan ini dari lo. Dia bilang dia bakal ngasih tau hal ini ke lo sendiri. Tapi sekarang, gue malah ngasih tau lo sebelum dia yang ngasih tau. Mungkin sampe sini aja gue cerita soal Malik." Aku cukup puas dengan cerita yang diceritakan Ezra. Cukup memenuhi rasa penasaranku kenapa Malik akhir-akhir ini sering absen.

"Lo mau tau sesuatu gak, May?" tanyanya.

"Apa?"

Ezra menatapku dengan tatapan yang hangat dan senyuman tipis tulusnya, "Malik suka sama lo, Maya."

Aku lagi-lagi terkejut. Malik, suka padaku? Aku tidak tau mau mengatakan apa. Entah ini berita bahagia atau apa, hal ini membuatku terdiam. Malik benar-benar unexpected guy what i know.

"Kalo lo mau tau, lo tanya aja Malik kalo dia sekolah nanti." Ezra bangkit dari duduknya. Ia mengulurkan tangannya padaku. "Ayo balik ke kelas."

Aku meraih tangan Ezra dan bangkit dari dudukku. Aku masih terkejut. Ini benar-benar diluar dugaan. Aku gak tau apakah kondisi hatiku gelisah atau terbang kaya kupu-kupu.


***


23 Febuari 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23 Febuari 2021




Yash! Udah ada di penghujung cerita nih. Bentar lagi tamat hehehe :))

Btw, masih ada yang nungguin cerita ini ga? Sepi banget kek kuburan :(

Aku mau tau dari kalian, cerita ini makin ngebosenin gak sih? Kalo makin ngebosenin, aku bakal bikin lebih baik lagi dari chapter-chapter sebelumnya.

Kek nya tinggal beberapa chapter lagi cerita ini tamat. Niatnya emang sebelum UTS cerita ini harus udah selesai. Semoga aja diselang kesibukan ku, aku masih bisa update cerita ini :)

Sekian dari saya, Terima gaji.

–citrusna

Malik – Maya ID photo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malik – Maya ID photo

10 Months - jaesunoo[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang