EPS. 19 : SENYUMAN MANIS MALIK

198 36 11
                                    

Recommended playlist : GFRIEND - Night Drive















Maya's side story



Aku mencoba untuk kembali ke rumah sakit setelah 2 minggu lamanya. Malik bilang kondisinya mulai membaik dan aku bahagia mendengarnya. Tidak mau berharap banyak, namun aku ingin Malik cepat sembuh dan sehat kembali.

Sesampainya di rumah sakit, aku menghela nafas ku dahulu, membuka pintu secara perlahan. "Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumssalam," jawab seseorang dari dalam. Suara deep voice khas yang aku kenal. Siapa lagi kalau bukan mas Sadam.

Aku masuk kedalam ruangan dan menampakkan kedua lelaki dengan fisik yang serupa. Aku kadang suka lupa kalau wajah Malik lebih imut ketimbang mas Sadam yang wajahnya terlihat agak garang.

"Maya baru kelihatan lagi, kemana aja nih?" tanya mas Sadam.

"Aku, sibuk sama sekolah, mas," kataku. Mataku beralih pada Malik yang tengah duduk manis di atas ranjangnya. Memakai topi ciput seperti biasanya. Wajahnya nampak kurus. Katanya, kondisinya mulai membaik.

"Oh iya! Mal, gue mau ke bawah dulu bentar," kata mas Sadam. Malik mengangguk. Mas Sadam keluar dari ruangan. Lagi-lagi, meninggalkan aku dengan Malik berdua disini. Mas Sadam kebiasaan banget deh.

Suasana canggung menyelimuti seluruh ruangan, pada kami berdua. Aku masih berdiri di tempatku, belum ingin bergerak menghampiri Malik.

"Ngapain berdiri terus disitu?" Aku menoleh dan menatap Malik. Tangan Malik bergerak, mengisyaratkan aku untuk menghampirinya.

Aku mulai menggerakkan kakiku, berjalan menghampirinya. Aku menarik kursi yang ada disana, lalu duduk dikursi itu. Pandanganku masih enggan untuk menatap Malik. 2 minggu aku tidak datang kemari, apa Malik akan marah padaku?

"Kenapa baru kesini?" Aku menoleh. Malik tengah sibuk dengan benda di tangannya. Rubik. Sejak kapan Malik suka main rubik?

"Kaya yang... aku bilang, tadi. Aku sibuk sama, sekolah," kataku. Malik nampak mengangguk saja, tidak mengatakan apapun. Lagi-lagi, aku membuang pandanganku pada sisi lain. Suasana canggung yang tidak biasa ini, membuatku terdiam cukup lama.

"Kamu gak ada niatan buat nanyain kondisiku gitu?" tanya Malik tiba-tiba. Aku menoleh, lalu menatapnya dengan tatapan bingung. Ya, aku bingung. Kenapa?

"Kenapa?"

"Sekolah sekarang bikin kamu sibuk ya?"

"Nggak juga, sih. Tugas kelompok menjelang ujian, kamu tau sendiri kan." Malik lagi-lagi mengangguk. Aku kehabisan topik untuk dibahas. Sehingga kami lagi-lagi terdiam, larut dalam suasana canggung.

Aku melihat jam, sudah setengah jam mas Sadam pergi. Ibunya Malik juga belum ada tanda-tanda pulang dari kerjanya. Mungkin lagi kerja lembur, aku tidak tau. Aku sesekali melirik Malik yang sibuk bermain rubik sambil menonton sesuatu dari handphone nya. Aku melihat sedikit dan ternyata tengah menonton video bermain rubik.

Aku bangkit dari dudukku dan mendekat padanya. "Sejak kapan kamu main rubik?" tanyaku.

"Akhir-akhir ini. Entah kenapa, bermain rubik cukup membuat pikiranku sedikit tenang," ujarnya. Aku menatap wajahnya dari samping, tampan. Hidung mancungnya, mirip mas Sadam.

Secara tidak sadar, aku menatapnya cukup lama. Meskipun wajahnya pucat dan terlihat lingkaran hitam dimatanya, namun ia cukup tampan di mataku. Wajahnya yang serius dalam mempelajari hal baru, Malik banget. Aku merasa lega kini Malik baik-baik saja.

"Ah, tanganku pegal." aku terkejut ketika wajahnya berbalik menghadap padaku. Pandangan kami bertemu. Aku bisa melihat sebuah mata coklat yang berbinar disana. Terlihat sebuah harapan besar Malik untuk sembuh dari penyakitnya.

"Kamu diam-diam menatapku seperti ini?" Aku tanpa sadar mengangguk. "Aku tau kalo aku ganteng makanya kamu gak berkedip menatapku, iya kan?"

"Iya." Lalu aku tersadar, wajahku mulai panas. Malik apaan sih? "Apaan sih? Nggak kok!" elakku.

Malik tertawa kecil. Aku terdiam, lalu ikut tertawa. "Ngaku aja kalo aku ganteng," godanya.

"Iya iya, kamu ganteng," kataku. Malik tersenyum lebar mendengarnya. Akhirnya, aku bisa melihat senyuman manis milik Malik lagi.

Malik, sering-sering tersenyum ya. Biar kamu panjang umur.

***

11 Juni 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11 Juni 2021


Halo semuanya! Apa kabar!

Gimana chapter update-an kali ini? Nge-feel ga? Aku ga tau gimana perasaan kalian abis baca chapter ini. Tulis di kolom komentar ya!

Oh iya, aku mutusin buat nambah chapter sekitar 3-4 chapter lagi, kayanya bakal panjang juga tapi ga sampe chapter 30.

Aku juga berencana buat bikin season 2 nya. Baru rencana lho ya belum fix hehe😂 tapi kalo jadi season 2 nya aku kabarin kok.

Mungkin segitu dulu dari aku. Yang masih semangat nunggu update-an cerita ini, semangat ya hehe doain juga biar cepet ending soalnya minggu depan udah UAS huhu semester depan dah semester 5 aku haha😂

Semangat buat kalian semua! I love you❤️

10 Months - jaesunoo[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang