EPS. 4 : NO MESSAGE

324 67 15
                                    

Maya's side story



Sudah 3 hari setelah kejadian dimana Malik mimisan dirumahku, Malik tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Tidak ada surat izin datang ke sekolah atas nama Bagas Malik Umbara. Semua guru menanyakan keberadaan Malik. Besok Sabtu, sekolah libur.

Dan selama 3 hari ini, Malik tidak ada mengabari ku sama sekali. Bahkan semua sosial medianya seperti Facebook, Twitter, Instagram, Line dan WhatsApp pun tidak aktif semuanya. Ini membuat rasa khawatirku bertambah berkali-kali lipat.

"Ezra, lo dapet kabar dari Malik gak?" tanyaku pada Ezra yang kebetulan duduk di belakangku. Yap, teman sebangkunya Malik.

"Kaga, May. Gue gak dapet kabar apa-apa soal Malik 3 harian ini," kata Ezra.

"Gue khawatir banget, Ja. Dia waktu itu mimisan dirumah gue dan mukanya pucat banget. Gue takut banget dia kenapa-napa." Raut wajah Ezra tiba-tiba berubah tegang.

Aku mengamatinya dengan seksama, ada sesuatu yang tak beres. "Ezra, lo tau sesuatu soal Malik?"

"Hah? Ng-nggak, gue, gue gak tau apa-apa soal Malik," kata Ezra dengan nada bicara yang berusaha stabil tapi masih terdengar gugup.

"Lo jangan bohong sama gue, Ja."

"Sumpah gue gak bohong."

"Lo ketahuan bohong, gue patahin leher lu."

Ezra memegang lehernya dan wajahnya nampak ketakutan. "Y-ya, ya jangan patahin leher gue dong, May. Jahat banget lu sama gue."

"Gak lah, Ja. Gue gak senekat itu." Ezra memasang wajah kecutnya.

Aku kembali menghadap papan tulis dan menumpu kedua tanganku, menaruh daguku diatasnya dan bernafas gusar. Aku beneran khawatir. Malik kenapa gak sekolah tanpa keterangan? Bahkan wali kelas pun gak tau kabar Malik gimana.

"Maya! Kantin yuk!" seru Zainab yang tiba-tiba datang bersama Namira.

"Nggak ah, aku gak mood ngapa-ngapain," kataku.

"Yah, padahal tadinya mau ngajak makan di warungnya si ibu," kata Zainab.

"Ada sayur sop baru mateng, May. Kamu dari kemarin bukannya kepengen makan sayur sop ya?" kata Namira.

"Nggak, ah. Kalian aja sana." Aku tetap menolak ajakan mereka. Aku benar-benar tidak mood ngapa-ngapain. Biasanya Malik yang mengajakku ke kantin.

"May, nanti aku aduin Malik ya kalo kamu gak makan," ancam Zainab.

"Malik kan gak sekolah udah 3 hari."

"Kalo dia masuk sekolah lagi lah." Namira memegang tanganku. "Ayo, May. Malik bakal baik-baik aja kok," kata Namira.

"Udah sana. Aku gak mau," kataku.

"Ya udah. Tapi kita tetep beliin kamu nasi sama lauknya ya buat kamu makan. Kamu jangan lesu gini, May," kata Zainab.

Aku mengubah posisi kepalaku menghadap ke sebelah kiri. "Terserah."

Zainab dan Namira sepertinya sudah pergi. Aku gak mau diganggu. Aku mau Malik jelaskan semuanya.

Malik, aku kangen.







Sementara Ezra...

'jangan sampe Maya tau soal kondisi Malik sekarang kaya gimana," batinnya.

Malik : Jangan kasih tau Maya kalo gue sakit



***


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berbagi prokat part 2

Berbagi prokat part 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13 Januari 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13 Januari 2021

10 Months - jaesunoo[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang