Hari minggu yang tenang, Desi memilih untuk tetap di kamar asrama sambil membaca materi yang kemungkinan akan dibahas nanti. Sedangkan Rali, dia dari setelah sarapan dan berberes memilih untuk menonton drakor bahkan hingga sore.
Ponsel Desi berdering tanda ada yang menelfonnya, terlihat nama 'Sabina' disana,
"Haiiii manissss lagi apa tuchhhhh" ucap Sabina.
"Gue lagi gak ngapa-ngapain, eh lagi ngumpul?" Tanya Desi melihat ada sahabatnya bernama Cila yang sedang lewat di belakang.
"Iyaa, eh guys say hello to si manisss" teriak Sabina lalu mengedarkan ponselnya agar ke 3 sahabatnya yang lain dapat dilihat oleh Desi
"Halo manissss" teriak Cila, Meta, dan juga Risa.
"Manis, lo sendiri di situ? " Tanya Cila, kini keempat sahabatnya berkumpul.
"Nggak, ini sama Ralia" ucap Desi lalu memperlihatkan ponselnya pada Ralia.
"Eh haiii! Eh eh eh" ucap Ralia heboh lalu menjeda kegiatan nonton drakornya.
"Apaan?" Tanya Risa. Kini ponsel Desi sudah dirampas oleh Ralia.
"Kalian tau gak—"belum sempat melanjutkan ucapannya terjadi aksi tarik menarik antara dirinya dan Desi.
"Ih Desi biarin dulu kek aku cerita, mereka kan sahabatmu" ucap Ralia membuat Desi hanya berdecak dan pasrah.
"Kemarin Shankara nelpon" ucap Ralia.
"Heh anjing ngapain tu anak nelfon?" Tanya Cila
"Iya anjir gue bogem juga tu anak" sahut Meta.
"Emang dia ngomong apa?" Tanya Risa.
"Gatau, tapi Desi nangis" ucap Ralia, kini Desi merampas ponsenya.
"Eh Desi! Ngomong apa dia sama lo?!" Tanya Meta.
Jika sudah disebut nama begitu, sahabatnya sedang mode serius. Manis adalah panggilan untuk Desi yang ceria, Desi yang selalu menebarkan senyuman dengan lesung pipitnya, Desi adalah gadis yang sangat ramah.
"Gak ngomong apa-apa, tapi dia sempat ngomong sama Jivan" ucap Desi jujur.
"Jivan siapa?" Tanya Sabina.
"Teman" Jawab Desi.
"GEBETANNYA" sahut Ralia mendapat lemparan bantal dari Desi."Eh?" Kaget keempat sahabatnya.
"Nggak!" Elak Desi, memang benar bukan!.
"Skip! Gue gamau tau sekarang gue mau ketemu Shanka!" Ucap Meta langsung pergi.
"Metaaaaaa" teriak Risa disana.
"Kenapa?" Tany Desi panik.
"Si Meta beneran mau nyamperin Shanka, udah dulu yahh manisss bubaiiii" ucap Sabina lalu mematikan sambungan video call nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Desi (completed)
RomanceAqueena Desi Wijaya hampir menginjak 18 tahun, memutuskan untuk berkuliah di luar kota kelahirannya. Gadis yang ramah namun memiliki perasaan cinta yang beku karena pernah mencintai dengat amat lalu tersakiti dengan sangat membuatnya mati rasa dalam...