24

11 2 0
                                    

Meta baru saja turun dari pesawat, 1 minggu yang lalu ketika Desi menghubunginya, dia langsung memperluas koneksinya dan menemukan siapa yang meneror sang sahabat.

Sesampainya di Los Angeles international airport, dia langsung disambut oleh 10 bodyguard yang memang sudah disediakan oleh papanya.

"Nona Meta, mau istirahat dulu?" Tanya salah satu pengawalnya.

"Saya kesini bukan untuk istirahat" ucap Meta tegas,

3 Mobil itu langsung melaju dengan cukup kencang, kemudian sampai di kediaman Akram, pengusaha asal Indonesia yang menjalankan bisnisnya di Los Angeles.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Akram" ucap Meta pada pengawal yang menjaga rumah itu (anggap aja basing ya)

"Siapa anda? Ada perlu apa?"tanya pengawal itu.

"Metalia putri eldric" ucap Meta, pelayan itu langsung membuka akses masuk dan mengantar Meta ke ruang tamu.

Dia dipersikahkan duduk, dan tidak lama kemudian Akram datang dan menyambut Meta.

"Nona Meta ada apa datang kemari?" Tanya Akram. "Hmm silahkan diminum dulu" Akram mempersilahkan Meta minum.

"Saya tidak akan berlama-lama, saya mau anda mengawasi anak anda dan jangan pernah bermain-main dengan Aqueena Desi Wijaya" ucap Meta setelah meneguk minumannya.

"Memangnya ada apa nona?" Tanya Akram.

"Tanyakan saja pada putri tuan, tuan akan menerima akibatnya kalau sampai anak tuan itu berbuat macam-macam" ucap Meta lagi.

"Saya akan panggilkan putri saya" Ucap Akram kemudian menelfon putrinya, menyuruhnya turun.

"Tasyi! Mengapa kau mencari masalah dengan Aqueena Desi Wijaya! apa kau tau siapa dia bodoh?!" Teriak Akram saat melihat Tasyi sudah ada di ujung tangga.

"Kau kubesarkan apa hany untuk mencari masalah?! Keinginanmu sudah selalu kuturuti tapi mengapa kau tumbuh menjadi anak yng jahat?" Ucapnya.

"Daddy! Apa yang daddy katakan?" Tanya Tasyi.

"Berlian putri satria" ucap Meta, membuat Tasyi berbalik melihat keberadaan Meta.

"Siapa kau?" Tanya Tasyi.

"Tak usah tanyakan siapa saya! Tanyakan pada dirimu sendiri bagaimana bisa begitu berani mencari masalah dengan putri tunggal Wijaya! Kau mau menjadi gembel di negara orang?" Tanya Meta dengan nada meremehkan.

"Berani-beraninya kau berucap seperti itu padaku! Saya akan melakukan apa yng mau saya lakukan tidak ada yang bisa menghalangi saya! Saya akan buat Desi hancur karena telah merebut orang yang saya cintai!" Tasyi berteriak seperti orang kesetanan, membuat Akram murka dan melempar gelas sampai mengenai kepala putrinya hingga berdarah.

"APA-APAAN KAU INI! Kau yang tidak diterima oleh laki-laki yang kau sukai, malah menyalahkan orang lain! Berhenti membuatku malu, aku harap ini yang terakhir! Pelayan! Bawa dia telfon dokter" teriak Akram.

"Satu lagi tuan Akram, saya harap anda bisa segera menghentikan Berlian Putri Satria, gadis itu juga dalam bahaya apabila terus mengusik kehidupan Desi" ucap Meta.

"Baik nona Meta, saya atas nama putri saya memohon maaf atas segala kesalahan yang putri saya buat, sampaikan salam saya kepada tuan Eldric dan tuan Wijaya"

"Baik, saya permisi" ucap Meta kemudian keluar diikuti beberapa bodyguardnya.

Setelah kepergian Meta, Akram langsung menghubungi sang Adik agar menyuruh putrinya beraksi dan berkeliaran lagi.

Story of Desi (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang