Hari ini Desi sedang libur, begitupun dengan Ralia. Waktu off mereka memang sengaja di waktu yang sama. Rencananya sih Desi akan diam di rumah saja, tinggal di kamar sambil nonton bersama Azkia dan juga Jenggala secara virtual.
Namun, kegiatannya ia urungkan saat tiba-tiba video call dari Risa dan sahabatnya yang lain masuk.
"Apa?!" Tanya Desi.
"Ketus amat lo manis! Gak gak gak lo pait asem kecut gaada manai-manisnya" ucap Cila
"Terselah lo deh ceweknya.kak.Al" ucap Desi menekan kalimatnya.
"Eh malah ribut, des lo mau ikut ke dufan gak?" Tanya Meta.
"Nggak" ucap Desi
"Desi ikut sama gue" ucap Jivan dari layar hp Ralia.
"Ih apaan aku mau dirumah, mau quality time sama Kia Gala!" Ucap Desi.
Bukannya menjawab, Jivan malah hilang dari layar, tergantikan oleh wajah Ralia.
"Kemana dia?" Tanya Sabina.
"Naik ke kamar Desi tuh" Jawab Ralia membut Desi menyimpan hpnya dan memakai hoodie nya.
"Eleh make hoodie segala" ucap Risa.
"Tangan lo ada bekas?" Tanya Meta
"Gaada cuman masa iya gue pake tanktop gini!" Kesal Desi kemudian bunyi ketukan pintu kamarnya pun terdengar. "Yaudah, udah dulu yah byebye" ucapnya.
"Des buka aku pengen ngobrol" ujar Jivan dari luar.
"Iyaaa bentar" Desi langsung menuju pintu dan membukakan pintu kamarny pada Jivan.
"Ikut ke Dufan ya?!" Pinta Jivan dengan lembut saat sudah duduk di tepi ranjang milik Desi. "Kan kita sama yang lain belum pernah main bareng semenjak kamu sampai di Indo" ucap Jivan lagi.
"Iya deh iya" ucap Desi pasrah. "Aku kirim pesan dulu ke Gala sama Kia" ucapnya diangguki oleh Jivan.
Baru saja ingin mendudukkan dirinya di samping Jivan, ia sudah lebih dahulu ditarik oleh Jivan.
"Aku mau liat roomchat kalian" ucap Jivan.
"Posesif diang! Nikahin kaga" sindir Desi.
"Aku mau nikahin kamu, sekarang juga ayo!" Ucap Jivan membuat Desi terdiam.
"Lah kok diam?" Tanya Jivan.
"Ini lagi ngetik" ketus Desi.
"Tapi serius deh, kamu mau nikah muda?" Tanya Jivan.
"Banyak tau yang ngajak aku nikah di Jerman, ganteng-ganteng, pinter-pinter, pada kaya raya, bahkan ada yang anak pejabat" ucap Desi sengaja memanas-manasi Jivan.
"Gajelas! Sana!" Jivan mendorong Desi hingga Desi berdiri.
"Lah kok ngambek!" Teriak Desi saat Jivan keluar dari kamarnya. "Bercanda sayangggg!"
"Kamu kebanyakan bercandanya!" Teriak Jivan dari luar.
"Kenapa itu?" Tanya Shankara yang baru saja datang.
"Biasa, masalah rumah tangga" jawab Ralia Shankara hanya terkekeh.
"Jangan ngambekan lo sama Desi, kalau dia yang ngambek bisa ditinggalin lo" ucap Shankara pada Jivan yang baru saja turun.
Shankara mengikuti langkah Jivan ke mini bar dan ikut duduk di samping kekasih sahabatnya itu.
"Emang ada apa sih?" Tanya Shankara.
"Sahabat lo tuh bikin mental gue berdisko aja" ucap Jivan membuat Shankara dan Ralia tertawa.
"Hahahahah mental dokter muda tampan berbakat adalah club malam" ledek Ralia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Desi (completed)
RomansaAqueena Desi Wijaya hampir menginjak 18 tahun, memutuskan untuk berkuliah di luar kota kelahirannya. Gadis yang ramah namun memiliki perasaan cinta yang beku karena pernah mencintai dengat amat lalu tersakiti dengan sangat membuatnya mati rasa dalam...