"Ayahh" panggil Desi, dia baru saja Wisuda.
"Anak ayah sudah dewasa sekarang, sudah bisa jadi perawat muda. Pasti mama bangga disana" ucap Wijaya, memeluk dan mengecup kening Desi.
"Terimakasih ayah, ayah sukses membesarkan dan merawat Desi" ucap Desi membalas pelukan ayahnya tak kalah erat.
"Jadi rencana Desi selanjutnya apa?" Tanya Wijaya.
"Desi udah keterima di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta yah" ucap Desi.
"Anak ayah kok hebat banget sih?" Tanya Wijaya.
"Tapi gak tau kenapa bisa yah, tiba-tiba aja ada email masuk" ucap Desi.
"Emang rejeki kamu kan, kamu juga lulusan terbaik, siapatau kamu emang masuk rekomendasi" ucap Wijaya. "Ohiya, ini Jenggala kan? Dan ini Azkia?" Tanya Wijaya pada Jenggala dan Azkia.
"Iya om" jawab mereka kompak.
"Kompak yah, makasih sudah jaga dan temani Desi" ucap Wijaya.
"Iya om sama-sama" ucap mereka kompak lagi.
"Jadi kalian akan pulang ke Indonesia juga?" Tanya Wijaya.
"Kalau saya memang menetap disini om, mungkin di waktu-waktu tertentu saya akan ke Indonesia" ucap Jenggala.
"Kalau saya pulang om, udah hampir 4 tahun gak ketemu keluarga" kata Azkia.
"Jadi kamu ngajar disana dong?" Tanya Wijaya.
"Iya om"
***
Kini mereka sudah berada di airport, Desi, Wijaya dan juga Azkia akan pulang ke Indonesia, Jenggala yang mengantar mereka.
"Sampaikan salamku ke Shankara dan Nabila yah, tolong kasih oleh-oleh yang ku titip"ucap Jenggala.
"Iyaa, lo baik-baik ya disini, ntar lagi Shankara nikah lo dateng kan?" Tanya Desi.
"Iyalah, nanti gue ke Indo dan lo harus menyambut gue dengan red karpet" ucap Jenggala membuat Desi terkekeh.
"Dasar bagong"ucap Azkia.
"Iya dong Bagong" ucap Jenggala.
"Eh kok? Kamu tau arti bagong Gala?" Tanya Wijaya pada Jenggala.
"Tau om, kata Desi artinya tampan" jawab Jenggala santai. Desi dan Azkia sudah menawan tawanya.
"Desiii kenapa ajarin temennya yang gak bener? Jenggala bagong itu artinya babi hutan!" Ucap Wijaya membuat Jenggala geram ingin sekali mengacak-acak dan merontokkan rambut 2 gadis dihadapannya.
"Eh ayah, gate nya udah kebuka!!" Ucap Desi, menarik Azkia kemudian lari masuk.
"Eh eh, okey Jenggala om tunggu kedatangan kamu ya" ucap Wijaya kemudian mengikuti langkah Desi.
"Awas aja Desi Azkia!" Ucap Jenggala. 'Jadi selama ini cousine-cousine di Indo mengakak juga kalau gue bilang gue bagong?' Batinnya.
***
Kini Desi, Wijaya dan juga Azkia telah tiba di airport. Mereka disambut oleh keenam sahabat Desi, dan juga Azkia yang sudah dijemput duluan oleh ibu dan ayahnya.
"Desii i miss u so much!!!" Ucap Ralia. Meta, Risa, Ralia,Cila dan juga Sabina memeluk Desi.
"I miss u too guys!" Ucap Desi. "Ralia kamu disini?" Tanya Desi pada Ralia.
"Iya, aku kerja di Jakarta" jawab Ralia.
"Ohh ceritanya ikut calon suami?" Tanya Desi jahil.
"Bacot lu, sini peluk abang lu dulu!" Ucap Shankara,
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Desi (completed)
RomansaAqueena Desi Wijaya hampir menginjak 18 tahun, memutuskan untuk berkuliah di luar kota kelahirannya. Gadis yang ramah namun memiliki perasaan cinta yang beku karena pernah mencintai dengat amat lalu tersakiti dengan sangat membuatnya mati rasa dalam...