***
Di sebuah ruang interogasi terdapat 2 orang polisi dan seorang pria yang berusia berkepala tiga, dinding berwarna abu-abu tua dan hanya satu meja kayu, tiga kursi kayu yang menghiasi ruang interogasi itu.
"Bapak penjual Narkotika itu kan," sebuah pernyataan yang muncul tiba-tiba dari mulut polisi yang duduk di depannya.
Seorang pelaku dengan keadaan tangan keduanya ter-borgol dan wajah penuh lebam ia angkat bicara, "Saya kesini hanya untuk melihat istri saya yang sakit dengan anak saya yang masih berusia 11 tahun!! Tapi, kalian membawa saya datang kesini cuman untuk menangkap saya karena masalah Narkotika!!??"
"Selain itu bapak menimbulkan kecelakaan, di sana terdapat 6 orang yang tewas dan 3 orang luka-luka," lanjut Polisi itu dengan nada yang semakin kuat.
"DENGERIN SAYA!! SAYA TIDAK PEDULI JIKA SAYA MEMBUNUH RATUSAN ORANG DI LUAR SANA SEKARANG JUGA HANYA UNTUK MENEMUI KELUARGA SAYA!!!" bentak pelaku itu, "sebagai seorang Ayah, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya hanya untuk anak dan istri saya."
2 Tahun kemudian...
Pengadilan memutuskan Pria itu mendapatkan sebuah hukuman 11 tahun penjara dan 2 tahun tahanan rumah karena perilaku baiknya selama di penjara, ia mendapatkan banyak keringanan karena dibantu atasannya yang berasal dari pekerjaan utamanya sebagai penjual beli Narkotika dan obat-obatan terlarang.
"Maaf nak aku akan menemuimu bersama ibumu pada tahun 2021 nanti," ucap Pria itu di dalam sel tahanan, Pria itu belum pernah menemui anaknya sejak lahir, alhasil Anaknya tidak akan mengenal wajah Ayahnya sendiri.
***
13 tahun kemudian...
Laki-laki dengan paras wajah tampan, dingin dan dada yang bidang duduk di loby, wajahnya tak tergambar kesedihan, tetapi hatinya penuh dengan kesedihan. Ia bernama, Jonathan Kevin.
"KEVIN!!" panggil wanita dengan rambut sebahu berkaus putih.
Laki-laki berkaus hitam dan bercelana jeans tersebut langsung menghentikan kegiatannya dan langsung melihat ke arah sumber suara tersebut, "Eh! Elu kok di sini!" seru Kevin, ia langsung berlari ke arah wanita tersebut dan melekapnya dengan erat, wanita tersebut bernama Kinara Yuvara.
"Gua wajib kesini lahh... gua bakal rindu sama elu..." jawab Kina.
"Kita putus," ucap Kevin, lalu melepaskan pelukan eratnya.
"Jahat banget sih! Iyaaaa gua tau," Sahut Kina mencoba tegar, kemudian ia mengatakan "i love you so much."
"I love you too," balas Kevin dengan senyum kecil. Perancis adalah tujuan Kevin untuk pergi, ia telah dijodohkan dengan seseorang yang bahkan Kevin tidak sukai, dan orang tersebut bernama Ella Joulissa.
Kina meneteskan air mata, ini adalah orang ketiga yang meninggalkannya secara tiba-tiba, bahkan Kevin sendiri bingung harus berbuat apa, "Lu makan yang banyak sampe muntah-muntah, gemuk sekalian, gue gak masalah! Gua Yakin! Gua masih ada harapan buat elu," tegas Kevin yakin.
"Lu juga! Nggak usah minum air putih 2 liter, dikit aja minumnya, sampe elu sakit-sakitan biar elu tenang di alam sana," oceh Kina yang membuat Kevin tersungging.
"Gua Yakin! Gue gak bakal rindu sama elu selamanya Kok!" ungkap Kina yang langsung melahirkan perasaan sedih tetapi tidak bisa menahan air matanya, ditambah patah hati dan kecewa yang bercampur aduk menjadi satu.
"Bye! Gua cinta banget sama lu," ucap wanita gonjes sebahu itu.
"I love you so much more, Bye..." ucap Kevin santai, akhirnya ia meneteskan air mata, kehangatan di antara mereka akan menghilang dalam hitungan menit. Kevin mengambil troli bandara miliknya dan melintasi Kina tanpa mengucapkan apa pun atau memberikan pelukan.
Kina berharap memberikan pelukan tetapi ternyata tidak, Kevin yang akan masuk menoleh Ke arah mantan kekasihnya, sedangkan wanita tersebut sedang melambaikan tangannya dengan menggebu-gebu tanpa henti.
Kevin membatin, Gua bakal inget lambaian lo itu, love you, sorry aku nggak meluk kamu.
Kemudian Kina menunggu Kevin hingga tak terlihat lagi, "Oke Kina! Lu harus ngelupain Kevin yang tinggi, yang dadanya bidang, dan wajahnya yang Good looking..." Gumamnya dengan nadanya semakin lemas, wanita itu menghela napas panjang, perasaan tidak ikhlas masih menumpanginya.
Kemudian ia berbalik, "Eh Anj!" Kina hampir mengumpat karena kehadiran laki-laki bernama lengkap Nasta Ino yang muncul dengan tiba-tiba.
"Loh! Elu ngapain kesini, lu tau dari mana kalo gue disini!?" tanya wanita berumur 21 tahun kebingungan.
"Udah ayo Kita pulang!" ajak kasar Ino, ia menggenggam tangan Kina dengan erat.
"Eh eh eh! Woy lepasin!" protes Kina.
Ino sangat menyukai Kina sejak SMA, dan ia selalu menjadi teman curhat Kina, selesai curhat Ino pasti dan wajib ngomong, "Udah putus aja sama kevin, mending sama gue."
Ino selalu berharap Kina menjadi pacarnya. Kina tetap menjadi satu-satunya orang yang paling Ino cintai, ia rela menunggu sampai Kina dan Kevin putus. Dan hari yang Ino tunggu-tunggu telah datang.
Ino itu... cowok kurus, kere, sering utang, banyak masalah, banyak dosa. Apa cocok sama gue? Tapi... Ino lumayan ganteng sih, batin Kina.
Mobil yang dikemudikan oleh Ino berjalan mulus di tol, Kina menumpangi mobil merah tersebut tanpa ada keinginan untuk memulai pembicaraan.
"Lu mau nggak jadi pacar gue?" Tanya Ino tiba-tiba.
Ajakan laki-laki kering kerontang membuat Kina tercenung. Ino menunggu sabar, sesekali ia menoleh dan memeriksa apakah Kina siap menjawab ajakannya.
"Gimana? Gue jatuh cinta sama elu Kin," ungkap Ino.
"Gua tau kok, Gua nggak nyangka aja. Gua nggak nyangka banget kenapa lu bisa ngajak pacaran sama gua," jawab Kina.
Ino terdiam, "Maksud lu gimana?"
***
Kevin yang berada di dalam taksi menengok keluar jendela di mana sebuah rumah besar berdiri di tengah-tengah halaman rumput hijau yang luas mengakibatkan rumah itu terlihat jauh dan kecil.
"Merci," ucap Laki-laki berjaket kulit tebal itu yang berarti terima kasih dalam bahasa Perancis, ia turun dari taksi tersebut dan menerima koper yang baru saja diturunkan oleh pengemudi itu.
Ia menyeret koper yang memiliki 4 roda kecil yang menggiling sempurna di atas jalan paving block tersebut, kemudian ia berada di depan pagar besi tebal dengan bel elektrik terpasang di sana, ia menekannya.
Kini ia telah memasuki rumah induk itu bersama seorang pelayan menyusuri sebuah koridor, selanjutnya seorang Pria tua yang diketahui calon mertuanya yaitu Ayah Ella menampakkan diri, "bienvenu," ucapnya yang memiliki arti Selamat datang dengan senyuman sinis terpampang jelas pada wajahnya.
***
Bereft
By: S E A C O N C H Z
KAMU SEDANG MEMBACA
Bereft | Asam Garam
RandomSatu persatu orang yang ia cintai pergi meninggalkannya *** (KARYA GAGAL) (BAKAL LAYAK DI BACA SETELAH DI REVISI) (GAK TAU DEH KAPAN WKWKWK) (PERKEMBANGAN TAHAP 1.2) (DIBUAT KENANGAN AJA LAH) Kinara Yuvara telah dibuat bimbang untuk memilih sala...