04 | Kembali

22 11 0
                                    

***

“dahlah cepetan, gua jalan kaki aja, nanti jemput gua di kosan,” ucapnya, Kina sangat kesal dengan tabiat pacarnya, dengan terpaksa ia berjalan kaki sampai ke kamar kosnya.

“Kenapa?” tanya Rea yang baru saja keluar dari kios kafe dengan menenteng tas selempang warna hitam.

“Biasa,” ucapnya mengambek.

“Bannya bocor?” tebak Rea, “Gue kan dah bilang nggak usah pacaran ama dia... masih aja bandel, waktu gue pacaran ama tu orang ya kayak gitu.”

Di masa SMA dulu Rea sempat berpacaran dengan Ino dan Rea sering kali curhat tentang Laki-laki banyak utang itu yang sifatnya nggak sesuai ekspektasinya, eh malah Kina yang sekarang pacaran sama Ino.

“Ayo jalan,” Ajak Rea, Akhirnya Kina memutuskan pulang bersama Rea, terjadi sedikit perbincangan hal tak penting untuk berbasa-basi.

Perbincangan mereka langsung terhenti ketika mobil sport dari arah belakang mereka berkali-kali mengklakson, sontak Rea dan Kina menoleh tiba-tiba Rea memegang tangan Kina sangat erat dan langsung berlari sekencang-kencangnya. Kina yang tak tahu apa-apa ikut berlari, “woi lu kenapa Rea!” tanya Kina, tetapi tak ada respons dari Rea yang fokus berlari.

Mobil yang mengklakson tadi masih mengejar, “Ihh! Lepasin ah!” tolak Kina. Seseorang dari dalam mobil sport berwarna merah yang sedari tadi ditakuti oleh Rea keluar, “Kina!” panggilnya sambil tersenyum kegirangan seraya melambaikan tangannya.

“Elu!!?” betapa terkejutnya mereka berdua melihat seseorang yang berdada bidang memakai kaos putih yang tertutup oleh jaket kulit berwarna hitam, “Hai!”

Kina bergegas mendekat ke arahnya tak percaya, lalu laki-laki jakung itu langsung memeluknya erat dan memberikan kecupan pada pipi Kina. “Gua kira kita nggak bakal ketemu lagi-ii,” rengek Kina, Kevin adalah seseorang yang sedari tadi memeluk erat Kina dan sekaligus menakuti Rea.

“Mau pulang kan? Gua anterin, boleh ya,” ajak Kevin, ia langsung menggandeng Kina menuju ke pintu mobil itu.

“Gue nggak ditawarin nih?” ucap Rea yang bersandar pada pohon di sampingnya.

“Sorry gua bawanya mobil 2 kursi, byee,” jawabnya diakhiri ejekan dengan raut wajahnya dan kini Rea yang berganti mengambek.

Jendela kaca mobil itu dibuka oleh Kina dan pamit, “Gua duluan ya Rea bye jomblo... Hahaha,” ucap Kina yang kegirangan, Mobil tersebut langsung menancapkan gasnya cepat.

“GAS TEROS!!! GASSSS!!! SEKALIAN NABRAK AJAA! AARGGHHH!” teriak Rea yang jengkel karena tidak diajak, “Kenapa gue nggak diajak siihh??!! Jomblo itu nggak salah!!!”

***

Di sebuah Restoran mewah, megah, dan berdesain klasik itu dipenuhi oleh orang-orang berpakaian mahal dan anggun. Terkecuali Kina yang berpakaian sederhana. Ia tidak nyaman karena pelayanan hingga orang-orang berkali-kali menatapinya. Kevin yang menyadari hal itu langsung meminta kepada pelayan untuk pindah ke ruang makan privasi.

“Nggak usah disini aja nggakpapa kok,” tolak Kina. Sesi memakan makanan utama selesai tersisa makanan penutup, selagi menunggu makanan penutup Kevin lagi-lagi melihat Kina yang tak nyaman. Kina mengerlingkan matanya karena mendengar gunjingan dari orang-orang di sekitarnya, “Kita pulang aja ya,” ucap Kevin.

“Eh, aku ke kamar mandi dulu ya,” lirih Kina, di dalam kamar mandi Kina ia duduk di dalam WC sembari membuka kiriman pesan dari Ino.

Ino <3 : lo dimana? Gua udah selesai nambalnya

Kina segera membalasnya
Kina : Jemput Gua di Restoran SenPu

Setelah menjawab kabar dari Ino, Wanita itu langsung keluar dari Kamar mandi itu. Kevin sudah menunggu di depan pintu masuk keluar Restoran tersebut, setibanya Kina di sana Kevin mendekat khawatir dan berkata, “Maaf ya, lain kali gua nggak ngajakin elu kesini lagi.”

“Kamu lagi buru-buru?” tanya Kina.

“emm, agak,” jawab Kevin.

Tiba-tiba Kina melihat Ino yang sudah menampakkan diri di resto SenPu, Ino terlihat terkagum-kagum pada bangunan Resto tersebut, “Gila, Gila, WOWW!” ucap Ino bersikap seperti kekanak-kanakan.

Kina sangat panik dan langsung sengaja menginjak tali sepatunya agar terlepas, “emm, boleh minta tolong benerin tali sepatu gua nggak?” lirihnya canggung.

“Boleh dong!” Kevin segera berjongkok dan mengikat tali sepatu Kina.

Ino akhirnya mengalihkan pandangannya terhadap gedung tinggi itu, dari kejauhan akhirnya ia melihat Kina dan langsung berteriak kencang, “KINAA! LU KERJA DI RESTO MEWAHH KAYAK GINI!!? GILA LOO!! WWAAAW!!” Sergahnya seraya berjalan ke arahnya.

Kina seketika mematung.

Ino yang begitu kagum pada Resto ini tak fokus pada langkah kakinya, alhasil ia terjatuh karena baru berukuran kepalan tangan orang dewasa, Sontak Kina yang melihat itu spontan berteriak “Argh!” dan membuat Kevin bangkit dari posisi sebelumnya dan bertanya, “Kenapa?”

Kina menelan air liur dan tanpa pikir panjang memeluknya, “Love you so much, bye.

Love you too, bye,” Kevin langsung melepaskan pelukannya dan melangkah masuk ke dalam mobilnya.

“KINA!!” Teriak Ino, Kevin yang mendengar panggilan itu langsung mencari ke arah sumber suara itu.

“lu denger nggak?” tanya Kevin.

LU BEGO BANGET INO! MATII GUA! Batin Kina yang sekarang berkeringat dingin kebingungan takut jika Kevin dan Ino saling bertemu.

***

Seorang wanita memaki sepatu hak tinggi berjalan menyeret koper besar berwarna abu-abu dan kacamata hitam besar bertengger di wajahnya diketahui bahwa ia adalah Ella Joulissa.

Calon istri Kevin itu pun memberhentikan mobil taksi berwarna biru muda di luar bandara, pengemudi taksi itu lalu membawa koper miliknya ke dalam bagasi. Kini Ella telah berada di Taksi lalu ia mengeluarkan telepon genggamnya. Terlihat Ella mencoba menelepon Kevin pada sore hari itu. Karena tak kunjung dijawab ia memberikan pesan

Ella : Indonesia terlihat sangat kumuh ya, bagaimana dengan tampang orang yang lu suka

Setiap menitnya ia melihat jalan raya muncul secuil sampah, lalu ia menoleh ke arah sungai yang sampah pun tak kalah dengan tempat pembuangan akhir.

Wanita itu telah berada di rumah berwarna putih, dan tentu saja itu adalah Hunian mewah setiap hari milik keluarga Kevin. Saat ia memencet bel elektrik ia mendapat notifikasi yang ternyata jawaban dari Kevin.

Kevin: Nggak usah jauh-jauh lihat pacar gua, lihat aja tampang wajah bokap lo itu juga sampah, malahan dia sampah masyarakat

Ella tersenyum puas.

***

Bereft
By: S E A C O N C H Z


Bereft | Asam GaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang