***
Koko yang berada di kamarnya sedang melamun di atas kasur dengan kaus putih dan celana pendek berwarna hitam. Kamarnya sangat sejuk di waktu tertentu dan sangat menakutkan di waktu tertentu, kenapa begitu?
Atap yang ia lihat bukan hanya plafon putih pada umumnya, tapi itu adalah sekotak kaca yang cukup besar, sedari kecil ia selalu ingin melihat bintang lewat kaca yang dibuat oleh Ayahnya.
Luas kamarnya sangat kecil tidak sebanding dengan orang yang tinggal di dalamnya, jam menunjukkan pukul 10 malam tapi matanya masih terbuka lebar.
“Rea, kenapa lu cantik banget sih...” ujarnya sambil membayangkan tampang Rea yang sedang marah di hadapannya.
***
Keadaan kafe sangat memprihatinkan, pertengkaran antara Koko dan Rea tak ada habis-habisnya, Tom&Jerry versi bekerja di kafe membuat para pelanggan tak betah dan itulah faktor yang mengakibatkan Kafe Saturday sangat sepi pengunjung.
Saat ini Kafe Saturday berisi 5 pelanggan berpasangan dan 2 di antaranya sendirian dengan earphones terpasang pada telinga mereka.
“Rea! lu liat meja nomor 5 ada gelas tumpuk-tumpuk banyaak! Bisa-bisanya lu malah males-malesan di dapur Haahh! CEPET!” titah Koko di dalam dapur yang geram terhadap Rea yang tidak sigap terhadap kebersihan kafe.
Wanita itu terpengarah atas perkataan dari laki-laki yang dianggapnya kurang ajar setiap saat, “MALES-MALESAN APAAN SIH BABI! GUA LAGI MASAK BEGO!” responsnya.
“HALAH! ALESAN AJA TERUS!”
Rea menghadap Koko dengan tersenyum kecut seraya menggandeng pria itu dan langsung menempelkan tangan kiri laki-laki penuh lemak itu ke sebuah wajan yang dalam keadaan kompor menyala, “ARRGHH! LU KENAPA SIH!!?” teriak Koko.
“HAH!? GUA KENAPA!?” sahut Rea.
“IYAAA! LU KENAPA?”
“GUA KENAPAA!!???”
“Iya kenapa itu pertanyaan gua ya dijawab dong, bukan nanya balik!” ujar Koko.
“Wajannya panas?” tanya Rea dengan matanya yang membelalak, “JAWAB!”
“IYA PANAS!? TERUS KENAPA?”
“YA BERARTI GUA LAGI MASAK AANJJJ... ARGGHH!” bentak Rea yang semakin tak bisa menahan emosinya, “LU ANAK KASIR! DARIPADA DIEM NUNGGUIN PELANGGAN BERESIN SENDIRI AJA NAPAA!”
Usulan Rea tak membuat Koko berubah, Pria itu akan tetap melakukan apa yang sejak awal ia katakan pada wanita berambut panjang yang di kuncir tersebut, “Yaudah selesain masakan lo nanti aja beresinnya.”
Wahh parah nak gendut itu! Batin Rea.
***
Saat ini jam menunjukkan pukul 4 sore, jalanan sudah dipenuhi banyak transportasi, jalan setapak pun tak kalah ramai saat itu. Kina memutuskan untuk mendatangi Kafe karena ia ada niatan untuk melanjutkan kerja jam 6 malam nanti.
Karena ingin memberikan informasi jika ia akan bekerja kepada sahabat dekatnya, Kina menggunakan fitur video call selagi perjalanan menuju kafe Saturday, “Halooo!!! Aduhh gua dah kangen lagi nihhh!”
“Hahahahahah, lu yakin mau kerja?” jawab Rea di dapur sedang beristirahat sambil memakan cupcake strawberry kesukaannya.
“Yakin! Gimana lu sama Koko? Baik?”
“Beuh! Jangan ditanya kali! Dari tadi tuh orangnya GJ bat dah!”
“ajakin Koko lahh!” usul Kina, Rea yang awalnya tersenyum lebar langsung murung ketika nama Koko terucap pada bibir Kina, dengan terpaksa ia memanggilnya.
“Ape nih manggil manggil? Hahaha pa kabar sehat?” Koko langsung berbasa-basi setelah Rea mengajaknya bergabung.
“Lumayan... Eh eh kalian tau nggak? Gua sedih banget tadi, Gua pingin ngerahasian tapi merekanya yang muncul bersamaan, hadehhhh,” ujar Kina menceritakan kejadian pertemuan antara Kevin dan Ino tadi siang.
“Hah! Kevin sama Ino ketemuan? Waduhhh,” ucap Kina, kemudian secara bersamaan dan di luar dugaan, “Ciee ciee,”
Koko dan Rea spontan mengucapkan kalimat “Cie” bersamaan, mereka langsung terdiam membeku, Kina yang menyadari hal itu langsung terkekeh.
“Aduh aduhh aduhhh pasangan songong jutek ama agar-agar nih cocok bat dah hahahahahah,” cetus Kina, ia mengakak tak berhenti-henti, Koko pun langsung meninggalkan tempat itu.
“paan sih!” Rea terlihat panik dan malu.
“Aduhhh C-I-E Cause i'm envyyyyy! kalian cemburu ama gua yaaa... hahahahh —” lanjut Kina. Tanpa pikir panjang Rea langsung mematikan video call itu dan pergi mencuci peralatan makan minum.
Koko berdiri di depan kasir, ia merenung. Apakah Koko memiliki perasaan kepada Rea? Koko membatin, Dari awal gua ketemu tuh cewek emang bikin jantung gua deg-degan, gua sering ngisengin dia biar gua bisa deket ama dia.
Sedangkan Rea yang sedang mencuci juga merenung. Apakah Rea juga memiliki perasaan kepada Koko? Rea membatin, Ya nggak lah goblok mana bisa Rea Reggina cinta ama tuh agar-agar.
Ternyata Hanya Koko yang memiliki perasaan cinta, Tiba-tiba Koko mendatangi Rea yang masih mencuci peralatan masak dan makan minum. Setelah mendengar sebuah langkahan kaki Rea berhenti melakukan aktivitasnya, kemudian Koko mengatakan, “Lu mau nggak... —“
3 kata awal langsung membuat Rea overthinking, ia langsung tersentak oleh 3 kata itu. Rea langsung memotongnya, “Maaf gua nggak bisa, Gua udah punya pilihan selain elu, gua nolak nya juga pake hati bukan pake api,” tutur Rea selayaknya seorang wanita yang baik.
“Kenapa? Kenapa lu bisa-bisanya nolak seenteng itu? Gua suka ama lu, Gua udah suka pas kita pertama kali ketemu,” sahutnya kecewa dengan jawaban Rea. Wanita rambut di ikat itu menunduk malu, lalu ia mengangkat kembali kepalanya dan mengatakan, “Yaudah Ayo!”
Koko terlihat senang, senyumnya sangat lebar, Rea memegang tangan Koko dan mengatakan, “I love you so much ko,”
“Lu kenapa dah!?” ucap Koko, ternyata semua ini hanya khayalan Rea semata, mulutnya terbuka lebar setelah menyadari kelakuannya sendiri.
Rea yang tidak fokus lantas membuat Koko canggung sekaligus tersipu malu, “eee, meja nomor 5 jangan lupa di bersihin,” pintanya lalu pergi keluar dari dapur tersebut.
Koko segera pergi keluar dapur, Rea yang sedar dengan sikapnya yang sangat tercela langsung meluruskan maksudnya agar tidak salah paham kepada Koko dengan suara tegas, “KURANG MINUM SORRY KO!”
Rea langsung tremor parah, jantungnya berdebar sangat kencang. Ia berbisik geram terhadap dirinya sendiri dengan senyum tengik tak percaya, “woylah woylah woylah!!!!! ini gua kenapa woyy!!??? masa' gua seneng ama agar-agar coy!!??”
***
Bereft
By: S E A C O N C H Z
KAMU SEDANG MEMBACA
Bereft | Asam Garam
RandomSatu persatu orang yang ia cintai pergi meninggalkannya *** (KARYA GAGAL) (BAKAL LAYAK DI BACA SETELAH DI REVISI) (GAK TAU DEH KAPAN WKWKWK) (PERKEMBANGAN TAHAP 1.2) (DIBUAT KENANGAN AJA LAH) Kinara Yuvara telah dibuat bimbang untuk memilih sala...