***
Ino menggunakan sweter polos berwarna putih tulang dengan celana panjang yang berbahan kain sama dengan sweter yang ia kenakan. Ia berjalan percaya diri dengan kedua telapak tangannya bersembunyi di saku celana dan kacamata hitam bertengger di wajahnya.
Dua koper besar yang dipinjami oleh Kevin itu sangat canggih, di mana Kotak besar berisi pakaian itu tinggal mengekori pemiliknya yang membawa kunci Koper tersebut.
Kina pun memakai pakaian yang sama dengan Ino, mereka benar-benar ingin menunjukkan bahwa Nasta Ino dan Kinara Yuvara adalah sweet couple 2021.
Semua pakaian yang mereka kenakan saat ini adalah hasil pinjaman dari Kevin dan Ella, mereka benar-benar sedang menggunakan seluruh pakaian bermerek milik Keluarga berkecukupan itu dengan sangat baik, salah satu contohnya yaitu berfoto bersama untuk kenangan dimasa depan mereka.
Selain pakaian yang bermerek, mereka juga menumpangi pesawat bagian VVIP. Bisa di bilang ini bukan norak, tapi mereka sedang mengabadikan momen yang pasti tidak akan pernah mereka rasakan lagi.
Mereka tak berhenti-henti untuk foto bersama.
“this is gucci men,” ucap Ino kepada orang asing bangku barisan di sebelahnya. Sweter berwarna putih tulang dengan logo “GG” khas Gucci benar-benar memenangkan sebuah kegengsian barang yang mereka kenakan.
“Kalo gua bisa jual ini, beuhh kaya gua,” bisik Ino.
“Gua mah bukan bajunya, rumahnya!! jelas nyentuh di atas 500 M tuh!” timpal Kina menggelengkan kepala heran seraya tertawa kecil, “Orang terkaya nomor 1 di Indonesia emang the best dah!”
“Untung lu pernah deket, kalo nggak... mana bisa kita ke Perancis boorrr!” ujar Laki-laki kere itu, Kina mengangguk setuju.
Setelah penerbangan 2 jam
“MMMBBLLUPP” suara mual dari Ino seraya memegang kantong kertas berwarna coklat dengan kedua tangannya yang di arahkan ke mulutnya.
Tak hanya Kina saja yang berada di samping Ino saat ini, 2 pramugari ikut membantu proses yang sangat tidak mengenakan itu.
“Yaahh elu mah bikin jadi nggak keren,” ujar Kina menyenggol Ino dan langsung mengeluarkan sesuatu itu.
30 menit kemudian
Ino kembali dari kamar mandi dengan tampang wajah teler, tiba-tiba orang asing yang tadi ia sombongkan berkata, “Gucci men Gucci men lu cemen lu cemen,” dengan ibu jari mengarah ke bawah, Ino geram tapi ia tidak bisa melawan karena lemas.
Mereka telah menghabiskan waktu selama tujuh belas jam di pesawat berkelas itu. Dari jam tujuh pagi di negara Indonesia mereka telah sampai di negara Perancis tengah malam.
Mantel yang mereka pakai saat ini juga bermerek Gucci, Ino masih belum puas, ia berjalan layaknya seorang peragawan di atas panggung.
“Lu kualat lagi loh entar,” Kina memperingatkan Ino tetapi kekasihnya tidak menggubris peringatan dari Kina.
Saat sedang mengoceh ada seseorang memakai pakaian jas rapi, mereka pun langsung menyadari bahwa itu pesanan Kevin. Saat mereka di antarkan menuju, pasangan tersebut tertegun melihat mobil pesanan Kevin.
“Sultan yang sebenarnya adalah menyembunyikan kekayaannya di depan orang-orang,” ujar Ino yang masih tercengang, “keren banget ya, Kevin kita anggap orang biasa ternyata, wew,”
Mobil yang dipesan oleh Jonathan Kevin dari keluarga terkaya nomor satu di Indonesia adalah Rolls-Royce berwarna hitam pekat.
“Kita kalo foto jangan di sini sih, kita minta ke supirnya biar diajak ke mana gitu,” usul Kina dan langsung disetujui oleh Ino.
Laki-laki itu membuka telepon genggamnya dan membuka aplikasi penerjemah, “okeh! Ketemu,” kemudian ia mendekat ke pengemudinya.
“I, don’t, want, to, go, to, the, hotel, yet. I want, to, see, this, big, city, may, I?” tanyanya dengan terbata-bata karena kesusahan membaca bahasa Inggris yang artinya saya tidak mau ke hotel dulu, saya mau berkeliling melihat kota besar ini boleh kah?
“Eh Kina nih kok ada may, may bukannya bulan mei?”
“Eh... Nggak tau deh,” sahutnya, “emmm, do you understand?”
Pengemudi itu mengangguk dengan cepat, Kina dan Ino langsung tersenyum lebar kegirangan.
***
Kevin berada di rumah mewah milik Keluarga Ella, Mereka sedang berada di ruangan lemari yang luas, di sana terdapat sebuah designer baju pengantin handal. Mereka sedang mengukur badan dan memilih bahan yang cocok.
Keantusiasan hanya dilihat dari wajah Ayah Ella yang bisa kalian sebut Roles. Wajah kedua pasangan yang akan menikah itu pun datar, mereka hanya bisa mengatakan iya kepada Pak Roles itu.
“Yang nikah siapa yang pusing siapa,” ujar Ella, sedari tadi ia hanya memegang telepon genggamnya, wanita itu akan melepaskan telepon genggamnya jika sudah saatnya untuk memakai dan mengukur.
Kevin yang berada di sampingnya langsung menyahut pernyataan Ella, “Bokap lo kayaknya pengen kawin,”
Ella mengalihkan perhatiannya dari telepon genggam ke arah Ayahnya yang sibuk berbicara, “Pak Roles jago ngeles,” Kevin dan Ella tertawa kecil dan saling menatap saat tertawa.
Para Designer telah pulang dan ini saatnya beraksi. Ia bangkit dari kursinya, “Gimana kalo kita tunda pernikahan ini dan saya ganti dengan uang,” ucap Kevin dan langsung di tertawakan oleh Pak Roles.
Ella tertegun karena ia sudah melarangnya untuk mengatakan hal itu karena tak akan ada hasilnya, begoo! Batinnya
“Sini calon menantu ku,” suruh Pria tua itu.
Kemudian Kevin berjalan dengan gagah dan mata yang mencoba mengintimidasi Pak Roles, “Loh kok maju? Mmm Itu berarti kamu sudah tau artinya kan...”
Kevin menggeram, ia tak menyangka jika itu sebuah jebakan, ia telah melangkah dan menandakan bahwa ia benar-benar akan menjadi calon menantu Pak Roles.
Pak Roles langsung berjalan pergi, tetapi sebuah kalimat muncul dari mulut Kevin dengan nada tegas, “SAYA PASTIKAN ANDA BUKAN MENANTU SAYAA!!”
Pak Roles berbalik dengan senyuman yang membuat keduanya bingung, kenapa responsnya begitu? Pak Roles berjalan mendekati Kevin.
“Beraninya kamu membentak saya, heyy tolong diingat... orang yang lemah itu bukan kamu, tapi ayah ibumu,” bungkam Pak Relos dan pergi dari tempat itu.
***
Kina, Ino dan pengemudinya berada di dalam mobil, sebuah taman di sebelah kanan dan disisi kirinya terdapat sebuah sungai yang mengalir.
Sebenarnya mereka sedang tersesat, pengemudinya juga tak tahu di mana mereka sedang berada, perasaannya penuh dengan emosi tapi harus menahannya.
“Eee, sorry sir, is that a... Emmm.... Eh Ino jembatan bahasa Inggrisnya apa?” tanya Kina seraya tangannya menunjuk ke arah jembatan di depan mereka.
“emmm mungkin bridge?”
“mmm sorry... What do you mean bitch!!??” tanya Pengemudi itu yang pura-pura tak mendengar jelas, Ino dan Kina langsung tertegun dengan mulut terbuka setengah mendengar arti kata sialan itu. Mungkin itu Kualat bagian 2 dari Ino.
***
Bereft
By: S E A C O N C H Z
KAMU SEDANG MEMBACA
Bereft | Asam Garam
RandomSatu persatu orang yang ia cintai pergi meninggalkannya *** (KARYA GAGAL) (BAKAL LAYAK DI BACA SETELAH DI REVISI) (GAK TAU DEH KAPAN WKWKWK) (PERKEMBANGAN TAHAP 1.2) (DIBUAT KENANGAN AJA LAH) Kinara Yuvara telah dibuat bimbang untuk memilih sala...